Konservatisme Akuntansi PENGARUH KONSERVATISME AKUNTANSI DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS LABA (Studi Empiris pada Perusahan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

19 perusahaan bagi investor dan dengan demikian pengguna laporan keuangan akan terhindari dari kemungkinan pengambilan keputusan yang terlalu optimistik yang apabila tidak mencapai tujuannya maka akan menimbulkan risiko Yustina, 2013; Handojo, 2012.

2. Konservatisme Akuntansi

Konservatisme merupakan salah satu prinsip yang digunakan dalam akuntansi. Menurut FASB Statement of Concept No.2 dalam Sari 2004 Konservatisme adalah reaksi hati-hati untuk menghadapi ketidakpastian dalam mencoba memastikan bahwa ketidakpastian dan risiko pada situasi bisnis telah dipertimbangkan. Basu 1997 mendefinisikan konservatisme sebagai praktik mengurangi laba dan mengecilkan aktiva bersih dalam merespons berita buruk bad news, tetapi tidak meningkatkan laba meninggikan aktiva bersih dalam merespons berita baik good news. Watts 2003 mendefinisikan konservatisme sebagai perbedaan verifiabilitas yang diminta untuk pengakuan laba dibandingkan rugi. Watts juga menyatakan bahwa konservatisme akuntansi muncul dari insentif yang berkaitan dengan biaya kontrak, litigasi, pajak, dan politik yang bermanfaat bagi perusahaan untuk mengurangi biaya keagenan dan mengurangi pembayaran yang berlebihan kepada pihak- pihak seperti manajer, pemegang saham, pengadilan dan pemerintah. Selain itu, konservatisme juga menyebabkan understatement terhadap 20 laba dalam periode kini yang dapat mengarahkan pada overstatement terhadap laba pada periode-periode berikutnya, sebagai akibat understatement terhadap biaya pada periode tersebut. Sedangkan, Suwardjono 2010 mendefinisikan konservatisme sebagai sikap atau aliran mazhab dalam menghadapi ketidakpastian untuk mengambil tindakan atau keputusan atas dasar munculan outcome yang terjelek dari ketidakpastian tersebut. Penman dan Zhang 2002 menjelaskan konservatisme akuntansi merupakan suatu pemilihan metode dan estimasi akuntansi yang menjaga nilai buku dari net assets relatif rendah. Mereka mencontohkan definisi tersebut dalam penggunaan metode pencatatan persediaan. Penggunaan metode LIFO dalam menilai persediaan pada saat nilai persediaan meningkat adalah salah satu contoh penerapan akuntansi konservatisme. Metode LIFO dikatakan lebih konservatif karena metode ini mengakibatkan nilai persediaan lebih rendah dibandingkan dengan FIFO dan average cost method pada saat nilai persediaan mengalami peningkatan. Richardson dan Tinaikar 2003 dalam Kiryanto dan Edy 2006, menunjukkan bahwa ada dua jenis laba konservatisme, yaitu : 1 ex- ante conservatism atau news-independent conservatism. dan 2 ex- post conservatism atau news dependent conservatism. Ex-ante conservatism atau news-independent conservatism berkaitan dengan kebijakan-kebijakan yang mengurangi laba secara independen dari 21 kejadian-kejadian ekonomi saat ini, bahkan apabila pengeluaran- pengeluaran tersebut berkaitan secara positif dengan harapan aliran kas di masa yang akan datang. Ex-post conservatism atau news dependent conservatism menggambarkan lebih tepat waktu untuk pengakuan laba terhadap bad news dari pada good news. Secara umum, prinsip akuntansi ini menghendaki penghapusan dengan segera untuk mengakui bad news terhadap persediaan, goodwill, ketidakpastian kerugian dan sebaliknya. Menurut Kiryanto dan Edy 2006, penggunaan dari ex-post conservatism atau news dependent conservatism ini menghasilkan slop koefisien regresi laba terhadap returns yang lebih tinggi untuk perusahaan-perusahaan dengan negatif returns bad news dari pada positif returns good news. Konservatisme akuntansi tidak menjadi prinsip yang diatur dalam standar akuntansi internasional IFRS. Hellman 2007 menyatakan bahwa jika dibandingkan dengan akuntansi konvensional, IFRS fokus pada pencatatan yang lebih relevan sehingga menyebabkan ketergantungan yang semakin tinggi terhadap estimasi dan berbagai judgement. Dalam hal ini, kebijakan yang ditetapkan IASB International Accounting Standard Board tersebut menyebabkan semakin berkurangnya penekanan atas penerapan akuntansi konservatif secara konsisten dalam pelaporan keuangan berdasarkan IFRS Hellman, 2007. 22 Konservatisme dapat dijelaskan dari perspektif teori keagenan. Menurut teori keagenan, manajer agents memiliki tindakan kesempatan untuk memaksimalkan kesejahteraannya sendiri dengan mengorbankan kepentingan pemegang saham, debt holders, dan pihak pengontrakan lainnya principals. Teori tersebut menjelaskan perusahaan merupakan nexus of contract yakni tempat bertemunya kontrak antar berbagai pihak yang berpotensi menimbulkan konflik kepentingan Juanda, 2007.

3. Good Corporate Governance

Dokumen yang terkait

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010

2 60 84

Pengaruh Kualitas Implementasi Good Corporate Governace Terhadap Praktek Manajemen Laba Perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 22 80

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba dan Kinerja Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 62 96

Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan dengan Good Corporate Governance sebagai Variable Permoderasi pada Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013

1 69 88

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 2 71

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 5

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2