8
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan
masalah sebagai berikut :
1. Apakah kompensasi berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan
kerja pada karyawan PT. Oni Jaya secara parsial ? 2.
Apakah kepemimpinan berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja pada karyawan PT. Oni Jaya secara parsial ?
3. Apakah lingkungan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan
kerja pada karyawan PT. Oni Jaya secara parsial ? 4.
Apakah kompensasi, kepemimpinan, dan lingkungan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja pada karyawan PT. Oni Jaya
secara simultan?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kompensasi terhadap
kepuasan kerja pada karyawan PT. Oni Jaya . b.
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kepeminpinan terhadap kepuasan kerja pada karyawan PT. Oni Jaya.
c. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh lingkungan kerja
terhadap kepuasan kerja pada karyawan PT. Oni Jaya.
9 d.
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kompensasi, kepeminpinan, dan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja pada
karyawan PT. Oni Jaya.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi Penulis
Penelitian ini merupakan pelatihan berfikir secara ilmiah yang dapat memberikan pemahaman mengenai kompensasi, kepemimpinan dan
lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan pada suatu perusahaan.
b. Bagi Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, referensi, dan menyajikan informasi mengenai pengaruh kompensasi, kepemimpinan,
dan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan. c.
Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan dan
informasi yang dapat membantu manajemen dalam meningkatkan kepuasan kerja pada karyawan PT. Oni Jaya.
10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Prilaku organisasi
Menurut Rivai dan Mulyadi 2011:170 dalam sebuah organisasi perlu adanya manusia, karena manusia adalah pendukung utama setiap
organisasi apapun bentuk dari organisasi tersebut. Perilaku manusia yang berada dalam suatu kelompok atau organisasi adalah awal dari perilaku
organisasi. Perilaku organisasi adalah suatu studi yang menyangkut aspek- aspek tingkah laku manusia dalam suatu kelompok tertentu. Hal ini meliputi
aspek yang ditimbulkan oleh pengaruh organisasi terhadap manusia demikian pula aspek yang ditimbulkan dari pengaruh manusia terhadap
organisasi Rivai dan Mulyadi, 2011:171. 2.
Manajemen Sumber Daya Manusia
Sebelum masuk ke dalam manajemen sumber daya manusia, terlebih dahulu kita membahas arti dari sumber daya manusia itu sendiri.
Menurut Rivai 2003:6 sumber daya manusia adalah seorang yang siap, mau dan mampu memberi sumbangan usaha pencapaian tujuan organisasi.
Selain itu sumber daya manusia merupakan salah satu unsur masukan input yang bersama unsur lainnya seperti modal, bahan, mesin dan
metodeteknologi diubah menjadi proses manajemen menjadi keluaran output berupa barang atau jasa dalam usaha mencapai tujuan perusahaan.
11 Untuk mengatur perilaku manusia di dalam organisasi tersebut
diperlukan manajemen sumber daya manusia. Manajemen kepegawaian dan sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan dalam mengelola,
mengatur, dan memanfaatkan pegawai sehingga dapat berfungsi secara produktif untuk tercapainya tujuan perusahaan. Sumber daya manusia di
perusahaan perlu dikelola secara professional agar terwujud keseimbangan antara kebutuhan pegawai dengan tuntutan dan kemampuan organisasi
perusahaan Mangkunegara, 2011:1. Menurut Rivai 2009:1 menyatakan bahwa manajemen sumber
daya manusia merupakan salah satu bidang dari manajemen umum yang meliputi segi-segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengendalian. Sedangkan manajemen sumber daya manusia dapat didefinisikan pula sebagai suatu pengelolaan dan pendayagunaan sumber
daya yang ada pada individu pegawai. Pengelolaan dan pendayagunaan tersebut dikembangkan secara maksimal di dalam dunia kerja untuk
mencapai tujuan organisasi dan pengembangan individu pegawai Mangkunegara, 2011:2.
Menurut Hasibuan 2003:9 perbedaan manajemen sumber daya manusia dengan manajemen kepegawaian personalia sebagai berikut:
a. MSDM dikaji secara makro, sedangkan manajemen personalia dikaji
secara mikro. b.
MSDM menganggap karyawan adalah asset utama organisasi, jadi harus dipelihara dengan baik. Manajemen personalia menganggap bahwa
12 karyawan adalah faktor produksi, jadi harus dimanfaatkan secara
produktif. c.
MSDM pendekatannya secara moderen, sedangkan manajemen personalia pendekatan secara klasik.
Sedangkan persamaan manajemen sumber daya manusia dengan manajemen kepegawaian personalia adalah keduanya merupakan ilmu
yang mengatur unsur manusia dalam suatu organisasi, agar mendukung terwujudnya tujuan Hasibuan, 2003:9.
B. Kompensasi