40 g.
Pengakuan atas status para bawahan secara tepat dan professional Pemimpin dalam hubungan dengan bawahan yang diandalkan oleh
bawahan adalah sikap dari pemimpin yang mengakui status yang disandang bawahan secara tepat dan professional. Dapat dipahami bahwa
pengakuan atas status para bawahan secara tepat dan professional yang melekat pada seorang pemimpin menyangkut sejauh mana para bawahan
dapat menerima dan mengakui kekuasaannya dalam menjalankan kepemimpinan.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa indikator yang dapat digunakan dalam mengukur kepemimpinan yaitu adanya adanya iklim
saling mempercayai antar pimpinan dengan bawahan, penghargaan atas ide yang diberikan bawahan, memperhitungkan perasaan bawahan, perhatian
pada kenyamanan kerja bawahan, perhatian pada kesejahteraan bawahan, memperhitungkan faktor kepuasan kerja bawahan, dan mengakui status para
bawahannya.
D. Lingkungan Kerja
1. Pengertian Lingkungan Kerja
Menurut Nitisemito 2000:183 mengemukakan bahwa lingkungan kerja adalah sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan yang
mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan. Sedangkan menurut Sedarmayanti 2001:1 lingkungan kerja adalah
keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya
41 di mana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik
sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok. Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa lingkungan
kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para karyawan pada saat bekerja baik fisik maupun non fisik yang dapat mempengaruhi karyawan
dalam melakukan suatu pekerjaan. Lingkungan kerja yang kondusif akan memberikan rasa aman dan nyaman sehingga memungkinkan karyawan
untuk dapat bekerja secara optimal.
2. Jenis Lingkungan Kerja
Menurut Sedarmayanti 2001:21 menyatakan bahwa secara garis besar, jenis lingkungan kerja terbagi menjadi 2 yaitu :
a. Lingkungan kerja fisik
Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan yang berbentuk fisik yang terdapat disekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan
baik secara langsung maupun tidak langsung. Berikut faktor-faktor lingkungan kerja fisik menurut Nitisemito
2000 adalah sebagai berikut :
1 Pewarnaan
Masalah warna dapat berpengaruh terhadap karyawan di dalam melaksanakan pekerjaan, akan tetapi banyak perusahaan yang kurang
memperhatikan masalah warna. Dengan demikian pengaturan warna hendaknya memberi manfaat, sehingga dapat meningkatkan semangat
42 kerja karyawan. Pewarnaan pada dinding ruang kerja hendaknya
mempergunakan warna yang lembut. 2
Penerangan Penerangan dalam ruang kerja karyawan memegang peranan yang
sangat penting dalam meningkatkan semangat karyawan sehingga mereka akan menunjukkan hasil kerja yang baik, yang berarti bahwa
penerangan tempat kerja yang cukup sangat membantu berhasilnya kegiatan-kegiatan operasional organisasi.
3 Udara
Di dalam ruangan kerja karywan dibutuhkan udara yang cukup, dimana dengan adanya pertukaran udara yang cukup, akan
menyebabkan kesegaran fisik dari karyawan tersebut. Suhu udara yang terlalu panas akan menurunkan semangat kerja karyawan di
dalam melaksanakan pekerjaan. 4
Suara bising Suara bising bisa sangat mengganggu para karyawan dalam bekerja.
Suara bising tersebut dapat merusak konsentrasi kerja karyawan sehingga kinerja karyawan bisa menjadi tidak optimal. Oleh karena itu
setiap organisasi harus selalu berusaha untuk menghilangkan suara bising tersebut atau paling tidak menekannya untuk memperkecil
suara bising tersebut. Kemampuan organisasi di dalam menyediakan dana untuk keperluan pengendalian suara bising tersebut, juga
43 merupakan salah satu faktor yang menentukan pilihan cara
pengendalian suara bising dalam suatu organisasi. 5
Ruang Gerak Dalam suatu organisasi sebaiknya karyawan yang bekerja mendapat
tempat yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan atau tugas. Karyawan tidak mungkin bekerja dengan tenang dan maksimal jika
tempat yang tersedia tidak dapat memberikan kenyamanan. Dengan demikian ruang gerak untuk tempat kerja karyawan bekerja
seharusnya direncanakan terlebih dahulu agar para karyawan tidak terganggu di dalam melaksanakan pekerjaan di samping itu juga
perusahaan harus dapat menghindari dari pemborosan dan menekan pengeluaran biaya yang banyak.
6 Keamanan
Rasa aman bagi karyawan sangat berpengaruh terhadap semangat kerja dan kinerja karyawan. Di sini yang dimaksud dengan keamanan
yaitu keamanan yang dapat dimasukkan ke dalam lingkungan kerja fisik. Jika di tempat kerja tidak aman karyawan tersebut akan menjadi
gelisah, tidak bisa berkonsentrasi dengan pekerjaannya serta semangat kerja karyawan tersebut akan mengalami penurunan. Oleh karena itu
sebaiknya suatu organisasi terus berusaha untuk menciptakan dan mempertahankan suatu keadaan dan suasan aman tersebut sehingga
karyawan merasa senang dan aman dalam bekerja.
44 7
Kebersihan Lingkungan kerja yang bersih akan menciptakan keadaan di
sekitarnya menjadi sehat. Oleh karena itu setiap organisasi hendaknya selalu menjaga kebersihan lingkungan kerja. Dengan adanya
lingkungan yang bersih karyawan akan merasa sengang dan kinerja karyawan akan meningkat.
b. Lingkungan kerja non fisik
Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja baik hubungan dengan atasan
maupun hubungan sesama rekan kerja, ataupun hubungan dengan bawahan Sedarmayanti, 2001:31.
Ada lima aspek lingkungan kerja non fisik yang bisa
mempengaruhi perilaku karyawan, yaitu :
1 Struktur kerja, yaitu sejauh mana bahwa pekerjaan yang diberikan
kepadanya memiliki struktur kerja dan organisasi yang baik. 2
Tanggung jawab kerja, yaitu sejauh mana pekerja merasakan bahwa pekerjaan mengerti tanggung jawab mereka serta bertanggung jawab
atas pekerjaan mereka. 3
Perhatian dan dukungan pemimpin, yaitu sejauh mana karyawan merasakan bahwa pimpinan sering memberikan pengarahan,
keyakinan, perhatian, serta menghargai mereka. 4
Kerjasama antar kelompok, yaitu sejauh mana karyawan merasakan ada kerjasama yang baik di antara kelomppk kerja yang ada.
45 5
Kelancaran komunikasi, yaitu sejauh mana karyawan merasakan adanya komunikasi yang baik, terbuka, dan lancar baik antara teman
sekerja ataupun dengan pimpinan. 6
Budaya organisasi, yaitu sejumlah pemahaman penting seperti norma, nilai, sikap, dan keyakinan yang dimiliki bersama oleh anggota
organisasi Rivai dan mulyadi, 2011:373.
E. Kepuasan Kerja