Perlindungan Bagi Nasabah Dalam Tahap Pasca Transaksi Perdagangan Berjangka.

C. Perlindungan Bagi Nasabah Dalam Tahap Pasca Transaksi Perdagangan Berjangka.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan perdagangan komoditi berjangka menyebutkan bahwa : Pasal 92 1 Pialang Berjangka wajib membuat, memelihara, dan menyimpan semua catatan keuangan secara benar dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku secara umum serta tersedia setiap saat untuk diperiksa, dan catatan transaksi termasuk semua kartu, memo atau rekaman yang berkaitan dengan kegiatan transaksi Kontrak Berjangka, opsi, dan komoditi dipasar fisik. 2 Catatan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, meliputi semua pesanan yang telah ditransaksikan, kartu transaksi,kartu tanda tangan, buku catatan transaksi,jurnal, buku kas, cek yang dibatalkan, salinan informasi, salinan pernyataan jual beli, Dokumen Perjanjian Pemberian Amanat, Dokumen Pemberitahuan Resiko, dan catatan lainnya yang dibuat berkaitan dengan pelaksanaan transaksi Kontrak Berjangka, Opsi Komoditi di pasar fisik. 3 Untuk transaksi Opsi harus dicatat informasi mengenai waktu transaksi, transaksi Opsi jual atau beli, waktu jatuh tempo, jumlah transaksi, jenis Opsi, harga patokan, premi, komisi, dan biaya lainnya. 132 Pasal 93 1 Pialang Berjangka yang menerima amanat wajib segera mencatat dalam kartu amanat, nama Pihak yang memberi amanat, nomor rekening dan data amanat. 2 Kartu amanat sebagaimana dimaksud pada ayat 1, wajib segera diberi tanda waktu terima amanat dengan menggunakan peralatan atau mesin pencatat waktu. 133 Pasal 94 1 Pialang Berjangka wajib membuat catatan keuangan yang terpisah untuk setiap Nasabah, meliputi uang masuk dan keluar dan semua transaksi Kontrak 132 Peraturan Pemerintah RI no 9 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Perdagangan Berjangka Komoditi. Pasal 92. 133 Peraturan Pemerintah RI no 9 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Perdagangan Berjangka Komoditi. Pasal 93 Universitas Sumatera Utara Berjangka di Bursa Berjangka dalam negeri danatau luar negeri yang mencakup waktu, harga, jumlah transaksi, dan jenis komoditi. 2 Pialang Berjangka wajib menyampaikan konfirmasi tentang posisi keuangan Nasabah, mencakup berbagai biaya yang dikeluarkan untuk transaksi dan jasa kepada Nasabah setiap hari, selambatnya pukul 12.00 hari berikutnya. 3 Pialang Berjangka wajib membuat konfirmasi sekurang-kurangnya 1 satu bulan sekali kepada Nasabah tentang posisi terbuka Kontrak Berjangka dan harga yang terjadi, laba atau rugi bersih yang belum nyata, semua dana Nasabah, dan berbagai biaya yang dibebankan kepada rekening nasabah tersebut. 134 D. Jaminan Yang Dibeikan Oleh Perusahaan Pialang Kepada NasabahInvestor Dalam Kaitannya Perlindungan Hukum Konsumen. Nasabah merupakan konsumen sehingga perlindungan bagi kepentingannyamerupakan suatu tuntutan yang tidak boleh diabaikan begitu saja. Dalam dunia transaksi perdagangan berjangka, nasabah investor merupakan unsur yang sangat berperan sekali, karna mati hidupnya dunia transaksi bersandar kepada kepercayaan dari pihak nasabah atau masyarakat, Pengertian konsumen dalam pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen yaitu : 135 Konsumen adalah setiap orang pemakai barang danatau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun mahluk hidup lain dan tidak untuk di perdagangkan. 134 Peraturan Pemerintah RI no 9 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Perdagangan Berjangka Komoditi. Pasal 94. 135 Universitas Sumatera Utara Sedangkan nasabah investor pasal 1 angan 22 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2011 tentang perdagangan berjangka komoditi ialah dapat diartikan sebagai berikut : Nasabah adalah Pihak yang melakukan transaksi Kontrak Berjangka, Kontrak Derivatif Syariah, danatau Kontrak Derivatif lainnya melalui rekening yang dikelola oleh Pialang Berjangka. Adapun jaminan yang diberikan oleh perusahaan kepada nasabah sebagaimana telah dibuat dalam pasal 1 sampai pasal 6 Undang –Undang Nomor 10 Tahun 2011 tentang Perdagangan berjangka Komoditi yakni sebagai berikut : Dana jaminan hanya dapat digunakan untuk keperluan pembayaran ganti rugi kepada nasabah yang diakibatkan oleh cidera janji yang dilakukann oleh pialang berjangka sehubungan dengan penyaluran amanat Nasabah untuk transaksi kontrak berjangkaBursa luar negri. Pasal 69 1 Bursa Berjangka wajib membentuk suatu Unit Khusus untuk mengelola Dana Kompensasi. 2 Unit Khusus sebagaimana dimaksud pada ayat 1, bertanggung jawab kepada Bursa Berjangka. 3 Dana Kompensasi wajib disimpan dalam rekening yang dibuat khusus untuk menyimpan Dana Kompensasi pada Bank yang disetujui oleh Bappebti. 4 Pembukuan Dana Kompensasi terpisah dengan pembukuan Bursa Berjangka. 5 Laporan keuangan Dana Kompensasi wajib diperiksa dan diaudit oleh Akuntan Publik. 6 Paling lambat 3 tiga bulan setelah berakhirnya tahun buku, Bursa Berjangka wajib menyampaikan laporan keuangan Dana Kompensasi sebagaimana dimaksud pada ayat 5 kepada Bappebti. 136 Pasal 72 136 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 9 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Perdagangan Berjangka Komoditi. Pasal 69 Universitas Sumatera Utara 1 Dana Kompensasi hanya dapat digunakan untuk pembayaran ganti rugi kepada Nasabah akibat cidera janji Pialang Berjangka. 2 Ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 sebesar nilai kerugian. 137 Pasal 73 Tuntutan ganti rugi kepada Bursa Berjangka hanya dapat dipertimbangkan, apabila: a. Nasabah yang bersangkutan telah melakukan upaya penagihan secara maksimal kepada pialang berjangka yang melakukan cidera janji tersebut; b. Memberikan bukti yang kuat bahwa kerugian yang dialaminya disebabkan oleh perbuatan cidera janji pialang berjangka yang menerima amanat dari nasabah yang bersangkutan; dan c. Jumlah uang yang dituntut adalah jumlah ganti rugi yang sebenarnya terjadi. 138 Dengan adanya Undang-undang No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen Pasal 19 1 Pelaku usaha bertanggung jawab memberikan ganti rugi atas kerusakan, pencemaran, danatau kerugian konsumen akibat mengkonsumsi barang danatau jasa yang dihasilkan atau diperdagangkan. 2 Ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat berupa pengembalian uang atau penggantian barang danatau jasa yang sejenis atau setara nilainya, atau perawatan kesehatan danatau pemberian santunan yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3 Pemberian ganti rugi dilaksanakan dalam tenggang waktu 7 tujuh hari setelah tanggal transaksi. 4 Pemberian ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 tidak menghapuskan kemungkinan adanya tuntutan pidana berdasarkan pembuktian lebih lanjut mengenai adanya unsur kesalahan. 139 137 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 9 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Perdagangan Berjangka Komoditi. Pasal 72 138 eraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 9 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Perdagangan Berjangka Komoditi. Pasal 73 139 Undang-undang No.8, LN No.3674 Tahun 1999, tentang Perlindungan Konsumen, Pasal 19 Universitas Sumatera Utara maka perjanjian dengan klausula baku telah dilarang. Larangan membuat atau mencantumkan klausula baku pada setiap dokumen danatau perjanjian diatur dalam Pasal 18 ayat 1, berupa : 140 a Menyatakan pengalihan tanggung jawab pelaku usaha. b Menyatakan bahwa pelaku usaha berhak menolak penyerahan kembali barang yang dibeli konsumen. c Menyatakan bahwa pelaku usaha berhak menolak penyerahan kembali uang yang dibayarkan atas barang danatau jasa yang dibeli konsumen. d Menyatakan pemberian kuasa dari konsumen kepada pelaku usaha baik secara langsung maupun tidak langsung untuk melakukan segala tindakan sepihak yang berkaitan dengan barang yang dibeli oleh konsumen secara angsuran. e Mengatur perihal pembuktian atas hilangnya kegunaan barang atau pemanfaatan jasa yang dibeli oleh konsumen. f Memberi hak kepada pelaku usaha untuk mengurangi manfaat jasa atau mengurangi harta kekayaan konsumen yang menjadi obyek jual beli jasa. g Menyatakan tunduknya konsumen kepada peraturan yang berupa aturan baru, tambahan, lanjutan danatau pengubahan lanjutan yang dibuat sepihak oleh pelaku usaha dalam masa konsumen memanfaatkan jasa yang dibelinya. h Menyatakan bahwa konsumen memberi kuasa kepada pelaku usaha untuk pembebanan hak tanggungan, hak gadai, atau hak jaminan terhadap barang yang dibeli oleh konsumen secara angsuran. Pengertian klausula baku terdapat dalam Pasal 1 angka 10 Undang-undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, yaitu setiap aturan atau ketentuan dan syarat-syarat yang telah ditetapkan terlebih dahulu secara sepihak oleh pelaku usaha yang dituangkan dalam suatu dokumen danatau perjanjian yang 140 Undang-undang No.8, LN No.3674 Tahun 1999, tentang Perlindungan Konsumen, Pasal 18 ayat 1 Universitas Sumatera Utara mengikat dan wajib dipenuhi oleh konsumen. Yang dibakukan dalam perjanjian tersebut adalah klausul-klausulnya bukan formulir perjanjian. Pada saat ini, kedudukan nasabah sangat lemah sehingga ia menerima saja aturan dan syarat-syarat oleh pihak perusahaan pialang berjangka. Selain dari dana jaminan yang di uraikan diatas adapaun hal-hal yang harus diperhatikan oleh seorang NasabahInvestor dalam memutuskan untuk memasuki dunia trading, ada beberapa hal yang sebaiknya dipahami oleh nasabah tersebut. Berikut ada 8 tips trading 141 1. Pahami tujuan dan sumber daya trading. Seorang investor hendaknya memahami tujuan Investasi sebelum mengambill keputusan untuk mengalokasikan dana dibidang Trading forex. Mengingat resiko yang dihadapi cukup tinggi, disarankan untuk menggunakan dana extra cash jika ingin mencoba trading forex. Pertimbangannya, apabila mengalami kerugian, stress atau masalah lain akan mudah diatasi, tidak seberat bila sumber dana yang digunakan adalah dana untuk keperluan sehari-hari atau bahkandana dari hutang. 2. Mempelajari profil perusahaan broker 141 Lacius M dan Yulika indrawati, “panduan Trading Forex”, yokyakarta : penerbit Andi Yokyakarta, 2006 hal 70 Universitas Sumatera Utara Seoranng investor disarankan untuk mencari informasi selengkap-lengkapnya mengenai perusahaan broker dimulai dari legalitas perusahaan broker yang dipilih, memiliki trader yang berkualitas apabila diperlukan potensi hasil dan potensi resiko yang dihadapi. 3. Mengenali resiko Seperti diungkapkan sebelumnya, trading forex memiliki tingkat resiko yang tinggi. Sebesar keuntungan yang diharapkan, sebesar itupula resiko kerugian yang harus dihadapi. Resiko kerugian tidak mungkin ditiadakan namun begitu resiko itu dapat disiasati. Caranya, dengan menajemen resiko seperti yang akan dibahas pada poin-poin selanjutnya. 4. Empat hal dalam trading 1 Bertanggung jawab atas modal. Baik investor melakukan trading sendiri atau menggunakan jasa seorang broker, hendaknya menyadari potensi keuntungan maupun kerugian yang akan terjadi. 2 Tenang. Pikiran yang jernih akan membantu dalam menganalisis pergerakan harga. 3 Bersikap santai. Sikapi perubahan harga dengan santai walaupun harga bergerak begitu fluktuatif. Kecemasan dan ketakutan justru akan membuat anda tidak dapat melihat perubahan harga secara objektif. Universitas Sumatera Utara Jangan bereaksi berlebihan. 4 Jangan mudah terpancing dengan pergerakan-pergerakan harga dapat memancinng reaksi. Harga bergerak “menggoda” investor untuk mengambil posisi buy atau sell. 5. Manajemen resiko Dalam perdagangan, baik perdagangan pada umumnya atau trading forex, selalu ada resiko kerugian. Resiko tidak dapat dihindari tetapi dapat di eliminasi, yaitu dengan cara menerapkan manejemen resiko : a. Stop loss dan limit profit. Buat batasan sejau mana anda sanggup menaggung kerugian dan buatlah batasan untuk merealisasikan keuntungan. b. Cut loss. Jika menurut anda harga berbalik arah sehingga tidak sesuai dengan prediksi anda, lebih baik anda “tega” melakukan cut loss dari pada menanggung kerugian yang lebih besar, terutama anda yang tidak memberi batasan untuk stop loss. Setelah itu anda dapat melakukan : c. Switching atau balik badan arah. Jika mengetahui setelah memperkirakan pergerakan harga, misalnya mengambil posisi buy ternyata harga cendrung lebih Universitas Sumatera Utara kuat untuk turun jatuh maka anda dapat menutup transaksi-transaksi sebelumnnya dengan cara cut loss. Setelah mengambil posisi sell. 142 6. Manejemen stress Factor stress adalah timbulnya kecemasan, kekuatiran dan ketakutan, sangan manusiawi dan sangat sering terjadinya dalam trading. Bila perasaan itu mulai dalam melakukan analisis, hentikan sejenak trading dan tenangkan pikiran. Lebih baik tidak mengambil posisi buy atau sell. Perlu disadari bahwa factor stress dapat berakibat buruk terhadap hasil analsisis dan terntu juga pada hasil trading. 7. Disiplin diri Disiplin diri adalah kuci utama dalam menerapkan menejemen strees dan manejemen risiko. 8. Besar hati jika menghadapi kenyataan rugi bila nasabah melakukan trading dengan bertanggung jawab dan dengan kesadaran hati berbesar hati dan menerima kenyataan bila mengalami kerugian. Mungkin untuk beberapa waktu nasabah akan mengalami strees atau bahkan depresi, tetapi jika anda berbesar hati maka keadaan anda tidak akan semakin buruk. Ternyata dalam melakukan transaksi perdagangan perdagangan berjangka komoditi yang ada pada PT. Konak Perkasa future pekanbaru tidak hanya memberikan keuntungan kepada nasabah, tetapi juga terdapat kerugian pada nasabah 142 Ibid hal 72 Universitas Sumatera Utara investor itu sendiri, dan ini terjadi ketika nasabah tidak tidak memahami penuh bagaimana perusahaan pialang berjangka yang ia investasikan dananya. Karna sebagian besar perusahaan pialang berjangka yang menjual jasa pialangnya di Indonesia, pada saat ini terutama Pialang Berjangka konvensional baik perusahaan pialang yang berskala besarn maupun yang berskala kecil. Masing masing perusahaan pialang berlomba-lomba untuk memberikan layanan sebaik-baiknya kepada nasabah. Bahkan tidak sedikit perusahaan pialang yang menjanjikan keuntungan yang besar bagi nasabahnya , apabila nasabah itu menjadi investor dan melakukan investasi melalui jasa perusahaan pilang teersebut. Dalam bab ini, adapun PT.Kontak Perkasa Future memuat atau memberi tips bagaimana caranya memilih pialang berjangka yang begitu banyak kepada setiap nasabah sebagaimana bahan pertimbangan terhadap nasabah dalam mengambil keputusannya untuk menginvestasikan modalnya, yaitu : Pertama dan yang paling utama tentu bergantung bagaimana nasabah menyikapi dengan baik, namun, ada prinsip prinsip yang baik untuk dipegang dalam memilih pialang berjangka, terutama untuk penilaian awal, yaitu makin murah fee atau komisi yang ditawarkan perusahaan pialang biasanya pelayanan yang diberkan tidak lengkap, sebaliknya perusahaan pialang berjangka yang meggunakan fee yang mahal biasanya memberikan pelayanan dan fasilitas yang lebih baik. Disamping prinsip Universitas Sumatera Utara dasar itu, ada beberapa kriteria lain yang harus dilihat untuk disikapi dalam menilai baik tidaknya sebuah perusahaan pialang berjangka diantaranya : 143 a. Legalitas dalam hal ini adalah factor utama untuk disikapi dalam memilih perusahaan pialang. Perusahaan pialang berjangka yang baik itu buka dilihat dari besar dan mewahnya kantor perusahaan itu. Tetapi dilihat dari perizinan atas keterlibatannya didalam kegiatan pialang berjangka yang diterbitkan oleh bappebti, dan sekaligus sebagai anggota BBJ serta kliring Berjangka Indonesia KBI. Dengan legalitas ini dana nasbah dilindungi oleh lembaga tersebut. Sehingga, jika terjadi kesalahan yang merugikan , investor bisa mengadukan masalah tersebut kepada lembaga lembaga-lembaga yang terkait. b. Domisili Alamat perusahaan pialang jelas, dan terdaftar di Bappebti. Kalau bisa kita mendapatkan informasi, bahwa alamat perusahaan tersebut tidak berpindah- pindah. c. Transparan Perusahaan pialang yang baik adalah perusahaan yang dapat di percaya dan jujur dalam mengemban amanat investor, terutama menyagkut penempatan, pengelolaan, dan penggunaan dana nasabah dalam suatu rekening terpisah segregated account. Ini memang agak sulit di deteksi secara dini, kita memerlukan waktu dan pengalaman berhubungan dengan perusahaan pialang untuk mengetahui tingkat transparansi ini. 143 Ibid Universitas Sumatera Utara d. Complain Di perusahaan pialang berjangka yang besar biasanya dilengkapi dengan divisi complain. Divisi ini melayani semua permasalahan-permasalahan yang berkenaan dengan nasabah. Apabila terjadi kesalahan-kesalahan yang menyangkut pengelolaandana kita dapat menanyakan langsung kepada divisi ini. Sehingga dengan mengetahui Legalitas yang ada pada perusahaan pialang berjangka tersebut seorang nasabahinvestor tidak menjadi santapan empuk oleh scammer perusahaan pialang palsu, khususnya perusahaan –perusahaan yang illegal dan yang tidak memiliki kepastian Hukum. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Perusahaan Pialang Berjangka yang Dibubarkan.

3 86 93

Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Perusahaan Pialang Berjangka yang Dibubarkan.

4 94 93

Peranan PT Premier Equity Futures Dalam Menjamin Dana Nasabah Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997 Tentang Perdagangan Berjangka Komoditi

0 8 36

Perlindungan Hukum Terhadap Investor Atas Pailitnya Perusahaan Pilang Berjangka Dalam Perjanjian Kerjasama Investasi Dihubungkan Dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997 Tentang Perdagangan Berjangka Komoditi Junctio Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tent

0 8 1

Perlindungan Hukum Bagi Nasabah Dalam Perdagangan Berjangka Komoditi Atas Perilaku Pialang Berjangka Yang Tidak Mendapat Izin Usaha Dari Bappebti Dikaitkan Dengan UU. Perdagangan Berjangka Komoditi.

0 0 2

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DI PT.MILLENIUM PENATA FUTURES.

0 0 12

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

0 0 87

BAB II PERAN SERTA PERUSAHAAN PIALANG DAN WAKIL PIALANG DALAM TRANSAKSI PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DI INDONESIA A. Pengertian Perusahaan Pialang - Perlindungan Hukum Nasabah Perusahaan Pialang Terhadap Perdagangan Berjangka Komoditi Di Tinjau Dari Und

0 0 48

BAB I `PENDAHULUAN A. Latar belakang Perdagangan Berjangka merupakan salah satu bentuk investasi baru dimana - Perlindungan Hukum Nasabah Perusahaan Pialang Terhadap Perdagangan Berjangka Komoditi Di Tinjau Dari Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2011

0 0 21

PELAKSANAAN PERJANJIAN JUAL BELI SAHAM MELALUI PIALANG BERJANGKA BERDASARKAN UNDANG UNDANG NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI (Studi Kasus di PT. Fasting Futures Semarang) - Unika Repository

0 0 10