Hukum Positif Pada Perdagangan Berjangka

ekspor, agar barang yang bersangkutan dapat setiap saat dikapalkan keluar negeri untuk tujuan ekspor. 85

1. Hukum Positif Pada Perdagangan Berjangka

Era perdagangan bebas merupakan suatu era yang ditandai oleh perubahan yang sangat cepat, dimana kondisi pasar merupakan disiplin universal. Berbicara tentang perdagangan di era perdagangan bebas, maka yang terbayang adalah hubungan jual beli lintas Negara dalam suatu kontrak dagang Internasional yang berlangsung dalam tempo yang serba cepat, didukung dengan system transportasi dan komunikasi yang serba canggih yang mengakibatkan ketiadaan batas-batas nations. Di era Perdagangan bebas tersebut yang dimaksud pasar bukanlah pasar secara real. Artinya, dengan kemajuan teknologi komunikasi belanja tidak harus dilakukan secara face to face, tetapi dengan duduk diam ditempat, konsumen atau nasabah dapat mencari data tentang barang yang akan dibutuhkan melalui computer, melakukan transaksi melalui telepon, tagihan langsung ke alamat rekening bank konsumen atau nasabah dan barang langsung dikirimkan. 86 Di dalam perjalanan waktu, keberadaan PP Nomor 35 Tahun 1982 dirasakan tidak memadai lagi untuk penyelenggaraan perdagangan berjangka yang tertib, teratur, adil, dan aman. Perdagangan berjangka merupakan bisnis yang kompleks 85 Ibid., hal. 92. 86 Endang sri Wahyuni, “Aspek Hukum Sertifikasi dan Keterkaitannya dengan Perlindungan Konsumen”, Bandung : PT. Citra Aditya Bhakti, 2003 hal 107. Universitas Sumatera Utara yang melibatkan banyak pihak didalamnya. Dalam penyelenggaraannya diperlukan suatu dasar hukum yang kuat untuk memberikan suatu kepastian hukum serta melindungi masyarakat dari praktik perdagangan yang merugikan. Oleh karena itu, perdagangan berjangka perlu diatur dengan undang-undang. 87 Pada tanggal 3 Desember 1996, Presiden menyampaikan Rancangan Undang-undang Tentang Perdagangan Berjangka Komoditi kepada Dewan Perwakilan Rakyat. Setelah melalui berbagai pembahasan, pada tanggal 5 Desember 1997, dikeluarkanlah Undang-Undang Nomor 32 tahun 1997. UU Nomor 32 Tahun 1997 yang telah di ubah menjadi Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2011 ini menjadi payung hukum bagi penyelenggaraan transaksi perdagangan berjangka di Indonesia. Berdasarkan UU Nomor 32 Tahun 1997, pihak yang berwenang untuk menyelenggarakan dan menyediakan sistem danatau sarana untuk kegiatan perdagangan berjangka adalah Bursa Berjangka. 88 Badan yang berwenang untuk melakukan pengawasan adalah Bappebti. . 87 Ibid., hal. 98-99. 88 UU No 10 tahun 2011 pasal 1 angka 4 Universitas Sumatera Utara

C. Bentuk-Bentuk Perdagangan Berjangka Di Indonesia

Dokumen yang terkait

Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Perusahaan Pialang Berjangka yang Dibubarkan.

3 86 93

Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Perusahaan Pialang Berjangka yang Dibubarkan.

4 94 93

Peranan PT Premier Equity Futures Dalam Menjamin Dana Nasabah Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997 Tentang Perdagangan Berjangka Komoditi

0 8 36

Perlindungan Hukum Terhadap Investor Atas Pailitnya Perusahaan Pilang Berjangka Dalam Perjanjian Kerjasama Investasi Dihubungkan Dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997 Tentang Perdagangan Berjangka Komoditi Junctio Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tent

0 8 1

Perlindungan Hukum Bagi Nasabah Dalam Perdagangan Berjangka Komoditi Atas Perilaku Pialang Berjangka Yang Tidak Mendapat Izin Usaha Dari Bappebti Dikaitkan Dengan UU. Perdagangan Berjangka Komoditi.

0 0 2

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DI PT.MILLENIUM PENATA FUTURES.

0 0 12

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

0 0 87

BAB II PERAN SERTA PERUSAHAAN PIALANG DAN WAKIL PIALANG DALAM TRANSAKSI PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DI INDONESIA A. Pengertian Perusahaan Pialang - Perlindungan Hukum Nasabah Perusahaan Pialang Terhadap Perdagangan Berjangka Komoditi Di Tinjau Dari Und

0 0 48

BAB I `PENDAHULUAN A. Latar belakang Perdagangan Berjangka merupakan salah satu bentuk investasi baru dimana - Perlindungan Hukum Nasabah Perusahaan Pialang Terhadap Perdagangan Berjangka Komoditi Di Tinjau Dari Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2011

0 0 21

PELAKSANAAN PERJANJIAN JUAL BELI SAHAM MELALUI PIALANG BERJANGKA BERDASARKAN UNDANG UNDANG NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI (Studi Kasus di PT. Fasting Futures Semarang) - Unika Repository

0 0 10