numular di sekitar umbilikus berupa hiperpigmentasi, likenifikasi, dengan papul dan erosi, maka perlu dicurigai apakah penderita memakai kancing celana atau
kepala ikat pinggang yang terbuat dari logam nikel. Data dari anamnesis juga meliputi riwayat pekerjaan, hobi, obat topikal yang pernah digunakan, obat
sistemik, kosmetika, bahan-bahan yang diketahui menimbulkan alergi, penyakit kulit yang pernah dialami, riwayat alergi, baik dari yang bersangkutan maupun
keluarganya Sularsito dan Djuanda, 2007.
2.2.1.7. Penatalaksanaan
Tindakan pertama ialah memutuskan mata rantai kontak dengan penderita, selanjutnya dapat diberikan pengobatan yang sesuai dengan jenis penyakitnya.
Bila kelainan kulit akut dapat diberi obat kompres, sampai eksudasi kering. Sesudah itu dapat dilanjutkan dengan diberi salep yang mengandung
kortikosteroid. Bila ada infeksi sekunder dapat diberi antibiotika seperti tetrasiklin atau eritromisin. Bila ada infeksi jamur diberi obat anti jamur. Siregar,1996
2.2.1.8. Prognosis
Prognosis DKA umumnya baik, sejauh bahan kontaknya dapat disingkirkan. Prognosis kurang baik dan menjadi kronis bila terjadi bersamaan
dengan dermatitis oleh faktor endogen dermatitis atopik, dermatitis numularis, atau psoriasis, atau terpajan oleh alergen yang tidak mungkin dihindari, misalnya
berhubungan dengan pekerjaan tertentu atau yang terdapat pada lingkungan penderita Sularsito dan Djuanda, 2007.
2.2.2. Dermatitis Kontak Iritan DKI
2.2.2.1. Definisi
Dermatitis kontak iritan DKI merupakan reaksi peradangan kulit nonimunologik, dengaan patofisiologi yang kompleks dan kerusakan kulit terjadi
langsung tanpa didahului proses sensitisasi. Dermatitis kontak iritan sangat
Universitas Sumatera Utara
berbeda dengan dermatitis kontak alergi dari proses terjadinya Sularsito dan Djuanda, 2007 ; Chowdhury dan Maibach, 2007.
2.2.2.2. Epidemiologi
Dermatitis kontak iritan dapat diderita oleh semua orang dari berbagai golongan umur, ras, dan jenis kelamin. Jumlah penderita DKI diperkirakan cukup
banyak terutama yang berhubungan dengan pekerjaan DKI akibat kerja, namun dikatakan angkanya secara tepat sulit diketahui. Hal ini disebabkan antara lain
oleh banyaknya penderita dengan kelainan ringan tidak datang berobat, atau bahkan tidak mengeluh Sularsito dan Djuanda, 2007. Menurut Hunter 2002,
jumlah kejadian dermatitis kontak iritan melebiuhi 80 dari semua kasus dermatitis kontak.
2.2.2.3. Etiologi
Penyakit kulit yang sering timbul akibat paparan bahan-bahan di tempat kerja yaitu dermatitis kontak. Bahan-bahan yang menyebabkan dermatitis kontak dapat
dilihat pada tabel 2.3.
Tabel 2.3. Etiologi dermatitis kontak iritan dan gejala klinis yang ditimbulkannya menurut Adams Robert, 1983.
Etiologi Bahan Iritan Gejala Klinis
Asam kuat kromat, hidroflourat, nitrat, hidroklorat, sulfur Samitz,1955 ; basa kuat
kalsium oksida Pinkus, 1957 ; kalsium hidroksida, sodium hidroksida, potassium sianida,
trisodium fosfat, arsenic trioksida, dikromat, karbon bisulfida, etilen oksida Radimer et al.,
1974. Ulserasi
Arsenic trioksida, serat kaca, minyak pelumas, tar, aspal, naftalen klorinat Taylor, 1979.
Folikulitis dan akneformis
Universitas Sumatera Utara
Bahan kain, plester yang ketat, sinar UV, infrared, aluminium klorida Shelley dan
Horvath, 1960. Milaria
Metal inorganic arsenic, perak, emas, bismuth, merkuri, radiasi sinar UV, infrared, microwave,
tar, aspal. Hiperpigmentasi
Amylphenol, butylphenol, hydroquinone, cathecol Gellin et al., 1970.
Hipopigmentasi
Borax Tan, 1970 ; chloropreme dimmers Irish, 1963.
Alopesia
Bahan kimia, kosmetik, hewan, makanan, tumbuhan, tekstil, kayu Daman et al., 1978.
Urtikaria
Keratin Meneghini dan Gianotti, 1964 ; silica Epstein, 1950 ; beryllium Grier et al., 1948 ;
bakteri, jamur, parasit. Granuloma
Tabel 2.4. Bahan iritan yang sering menimbulkan DKI menurut Keefner, 2004 : Asam kuat hidroklorida, hidroflorida, asam nitrat, asam sulfat
Basa kuat Kalsium Hidroksida, Natrium Hidroksida, Kalium Hidroksida Detergen
Resin epoksi Etilen oksida
Fiberglass Minyak lubrikan
Pelarut-pelarut organik
Universitas Sumatera Utara
Agen oksidator Plasticizier
Serpihan kayu
Faktor individu juga ikut berpengaruh pada DKI, misalnya perbedaan ketebalan kulit di berbagai tempat menyebabkan perbedaan permeabilitas ; usia
anak usia di bawah 8 tahun dan usia lanjut lebih mudah teriritasi ; ras kulit hitam lebih tahan daripada kulit putih ; jenis kelamin insidens DKI lebih banyak
pada wanita ; penyakit kulit yang pernah atau sedang dialami ambang rangsang terhadap bahan iritan menurun, misalnya dermatitis atopik.
2.3.2.4. Patogenesis