kulit kering akibat hilangnya lemak dari kulit, iritasi, dan dermatitis CCOHS, 1997.
2.4. Bentuk Kelainan Kulit Ruam
Menurut Satiti Retno Pudjiati, bentuk kelainan kulit atau patologi kulit terdiri atas:
2.4.1. Makula Makula adalah perubahan warna kulit tanpa disertai perubahan konsistensi
dan permukaannya. Makula berukuran 1 cm, sedangkan jika 1cm disebut patch.
Beberapa contoh makula : • Makula hitam pada freckles
• Makula putih pada vitiligo • Makula merah eritem pada dermatitis
2.4.2. Papula Papula adalah penonjolan kulit yang solid dengan diameter 0,5 cm.
Terjadinya papula karena adanya proses: • Infiltrat pada papilla dermis:
- Proses inflitrasi selular pada kasus lichen nitidus
- Proses non-selular pada kasus lichen amiloidosis
• Hiperplasia epidermis: -
Veruka-molluscum contagiosum
2.4.3. Plak Plak adalah kelaianan kulit seperti papula dengan pemukaan datar dan
diameter 0,5cm. Plak dapat terjadi karena perluasan suatu papula, tetapi juga karena gabungan atau konfluensi dari beberapa papula, misalnya:
- Lichen simplex - Psoriasis
Universitas Sumatera Utara
2.4.4. Urtika Penonjolan kulit dengan batas tegas, timbulnya cepat, tetapi
hilangnya juga cepat; biasanya berwana kemerahan dan pucat di bagian tengah,sering terdapat pseudopodia kaki semu. Urtika timbul disebabkan karena
adanya edema interselular yang biasanya merupakan kelanjutan dari meningkatnya permeabilitas kapiler dan hampir tidak pernah dijumpai adanya
infiltrat radang. Biasanya urtika timbul akibat adanya reaksi alergi, atau reaksi hipersensitifitas. Urtika yang timbul di jaringan yang longgar, seperti dikelopak
mata, bibir, dan scrotum biasanya berukuran besar luas dan dinamakan angioedema.
2.4.5. Vesikel Vesikel merupakan gelembung berisi cairan sebum, beratap, berukuran
kurang dari 0,5 cm, dan memmpunyai dasar, vesikel berisi darah disebut vesikel hemoragik.
2.4.6. Kista Kista merupakan ruangan berdinding dan berisi cairan, sel, maupun sisa
sel. Kista terbentuk bukan akibat peradangan, walaupun kemudian dapat meradang. Dinding kista merupakan selaput yang terdiri atas jaringan ikat yang
dilapisi oleh sel epitel dan endotel. Kista terbentuk dari kelenjar yang melebar dan tertutup, saluran kelenjar, pembuluh darah, saluran getah bening, atau lapisan
epidermis.
2.4.7. Abses Abses merupakan kumpulan nanah dalam jaringan, bila mengenai kulit
berate di dalam kutis atau subkutis. Abses biasanya terbentuk terbentuk dari infiltrate radang. Sel dan jaringan yang hancur membentuk nanah.
Universitas Sumatera Utara
2.4.8. Nodus Nodus merupakan massa subkutan padat sirkumskrip terletak dikutan atau
subkutan, dapat menonjol, jika diameter lebih dari 1 cm disebut nodulus.
2.4.9. Tumor Tumor istilah untuk benjolan yang berdasarkan pertumbuhan sel maupun jaringan
2.4.10. Sikatriks Sikartriks terdiri atas jaringan tak utuh, relief kulit tidak normal,
permukaan kulit licin dan tidak terdapat adneksa kulit. Sikatriks dapat atrofi, kulit mencekung dan dapat hipertropik, yang sacara klinis terlihat menonjol karena
kelebihan jaringan ikat.Bila sikatriks hipertrofik menjadi patologik, pertumbuhan melampaui batas luka disebut keloid.
2.4.11. Anetoderma Anetoderma bila kutis kehilangan elastsitas tanpa perubahan berarti pada
bagian kulit yang lain, dapat dilihat bagian-bagian yang lain ditekan dengan jari seakan-akan berlubang.
2.4.12. Erosi Erosi merupakan kelainan kulit yang disebabkan kehilangan jaringan yang
tidak melampaui stratum basal.
2.4.13. Ekskoriasi Jika garukan lebih dalam lagi sehingga tergores sampai ujung papil, maka
akan terlihat darah yang keluar selain serum. Kelainan kulit disebabkan oleh jaringan sampai stratum papilare disebut ekskoriasis.
2.4.14. Ulkus Ulkus adalah hilangnya jaringan yang lebih dalam dari ekskoriasis. Ulkus
dengan demikian mempunyai tepi, dinding, dasar, dan isi. Termasuk erosi atau
Universitas Sumatera Utara
ekskoriasis dengan bentuk liniar ialah fisura atau rhagades, yakni belahan kulit yang terjadi oleh tarikan jaringan disekitarnya.
2.4.15. Skuama Skuama adalah lapisan stratum korneum yang terlepas dari kulit. Skuama
dapat halus sebagai taburan tepung, maupun lapisan tebal dan luas sebagai lembara kertas.
2.4.16. Krusta Krusta adalah cairan badan yang mengering yang dapat bercampur dengan
jaringan nekrotik maupun benda asing kotoran, obat, dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL
3.1. Kerangka Konsep
Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian Gambaran dan Prevalensi Keluhan Gangguan Kulit pada Pekerja Bengkel di Kecamatan Medan Baru, Medan
Selayang, dan Medan Johor Tahun 2012.
3.2. Definisi Operasional
Variabel pada penelitian ini adalah gambaran dan prevalensi keluhan gangguan kulit pada pekerja bengkel di Kecamatan Medan Baru, Medan
Selayang, dan Medan Johor tahun 2012.
Tabel 3.1. Variabel dan Definisi Operasional No
Variabel Definisi
Operasional Alat Ukur
Cara Ukur Hasil Ukur
Skala Ukur
1 Gambaran
kelainan kulit
Kondisi abnormal
fungsi dan struktur kulit
yang menimbulkan
manifestasi klinis atau
ruam yang sekarang
dialami dan Cahaya
dan kaca pembesar
Pemeriksa- an
1.Positif ada
gangguan kulit
2.Negatif tidak ada
gangguan kulit
Ordinal Pekerja bengkel di Kecamatan
Medan Baru, Medan Selayang, dan Medan Johor
Prevalensi yang mengalami gangguan
kulit Jenis kelainan kulit
yang dialami pekerja bengkel
Universitas Sumatera Utara