BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Penerapan Teknik Budidaya Kelapa Sawit Rakyat
Berdasarkan hasil wawancara dengan petani sampel di lapangan pembukaan lahan oleh petani rakyat adalah dengan cara membakar ataupun menebang pohon yang
mengganggu serta membersihkan tunggul-tunggul, sisa-sisa tanaman rumput, dan alang-alang. Beiringan dengan itu dilakukan upaya pengadaan bibit. Pengadaan
bibit oleh petani rakyat umumnya adalah dengan cara membeli benih dan bibit liar, walaupun ada pula yang mebeli benih dan bibit yang bersertifikat. Di dalam
pembibitan benih di bibitkan selama 1 tahun sebelum di pindahkan ke lahan milik petani sampel.
Tahapan selanjutnya adalah penanaman. Awalnya dilakukan pemancangan untuk menentukan jarak tanam yang sesuai sesuai dengan lahan yang tersedia dan
kemudian di buatlah lubang tanam. Untuk perkebunan rakyat biasanya tanaman ditanam dengan jarak 8 m antar pokok dengan mengarah pada sistem mata lima
walaupun aktual di lapangan sistem mata lima yang dilakukan masyarakat belum sempurna.
Langkah selanjutnya yang dilakukan adalah pemeliharan. Pemeliharaan tanaman dimaksudkan untuk menciptakan kondisi lingkungan tumbuh optimal bagi
tercapainya pertumbuhan dan produksi optimal tanaman yang dibudidayakan. Pemeliharaan tanaman sesuai dengan standar merupakan persyaratan mutlak
untuk menjamin tanaman tumbuh dengan baik dan berproduksi optimal dan pemeliharaan tanaman ini harus dilakukan sepanjang hidup tanaman
Universitas Sumatera Utara
Kegiatan yang perlu dilakukan di dalam pemeliharaan untuk tanaman belum menghasilkan TBM dan tanaman menghasilkan TM berbeda. Pemeliharaan
tanaman kelapa sawit rakyat yang belum menghasilkan TBM milik petani sampel umumnya tidak didampingi oleh tanaman penutup tanah. Pemeliharaan
TBM meliputi penyisipan, pemupukan, pembabatan, penyemprotan, perawatan piringan, pembukaan pasar kontrol dan pasar pikul, serta kastrasi.
Penyisipan dilakukan apabila ada bibit yang mati setelah ditanam di lapangan. Oleh petani rakyat, penyisipan kadang kala tidak langsung dilakukan mengingat
terbatasnya bibit yang dimiliki dan modal petani yang relatif kecil, sehingga dalam satu areal lahan kelapa sawit rakyat kadang ditemukan umur tanaman yang
tidak merata. Pemupukan merupakan salah satu tindakan pemeliharaan tanaman yang
berpengaruh besar terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman. Pemupukan bertujuan menambah ketersediaan unsur hara di dalam tanah terutama agar
tanaman dapat menyerap sesuai dengan kebutuhan. Oleh karena itu, agar efisien dan efektif di perlukan prinsip lima tepat, yaitu tepat waktu, tepat jenis, tepat
dosis, tepat cara, dan tepat tempat. Untuk TBM umumnya petani sampel di daerah penelitian menggunakan jenis dan dosis pupuk yang beragam. Sedangkan untuk
waktu pemupukan dilakukan 2-3 kali dalam setahun. Pembabatan untuk TBM oleh petani sampel umumnya dilakukan 2 kali dalam
setahun untuk mencegah tingginya gulma seperti ilalang dan anakan kayu. Kadang petani sampel juga melakukan penyemprotan untuk mengatasi gulma
tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Perawatan piringan, pembukaan pasar kontrol dan pasar pikul, serta kastrasi umumnya dilakukan oleh tenga kerja luar keluarga. Perawatan piringan dilakukan
sejak umur tanaman 2 tahun. Kastrasi dilakukan ketika tanaman berumur 5 tahun, TBM dikastrasi sekaligus dengan dilakukannya pembukaan pasar kontrol dan
pasar pikul. Pemeliharaan yang dilakukan petani sampel untuk tanaman kelapa sawit yang
sudah menghasilkan TM, meliputi: pemupukan, penunasanprunning, perawatan piringan, pembabatan dan penyemprotan. Pemupukan tanaman kelapa sawit oleh
petani sampel relatif beragam baik dosis maupun jenis pupuknya. Beragamnya jenis, dosis, waktu dan cara pemberian pupuk disebabkan oleh beberapa faktor
antara lain karena harga yang relatif lebih mahal dan pembelian pupuk oleh petani tergantung pada uang yang dimiliki saat itu.
Keseluruhan kegiatan pemeliharaan umumnya dilakukan oleh tenaga luar keluarga. Penunasanpruning dilakukan sekali dalam setahun dengan upah yang
berbeda sesuai dengan lokasi lahan dan umur tanamannya. Perawatan piringan dilakukan untuk memudahkan dilakukannnya pemupukan dan panen.
Pembabataan dilakukan untuk mengatasi gulma yang ada. Pembabatan dapat dibantu dengan penyemprotan herbisida. Penyemprotan dilakukan untuk
mengatasi tanaman pengganggu, dan juga hama penyakit. Dosis penyemprotan tiap petani sampel beragam tergantung dari kondisi di lapangan.
Tanaman kelapa sawit rakyat mulai berbunga dan membentuk buah setelah tanaman umur 4 tahun. Perkebunan besar kelapa sawit di Indonesia pada
umumnya menggunakan rotasi panen tujuh hari, namun petani rakyat umumnya
Universitas Sumatera Utara
menggunakan rotasi panen 10 hari dan 14 hari. Proses pemanenan pada tanaman kelapa sawit rakyat meliputi pekerjaan memotong tandan buah masak, memungut
berondolan, dan mengangkutnya ke tempat pengumpulan hasil TPH. Proses penjualan TBS milik petani sampel ada beberapa cara, yaitu: pedagang datang
membeli langsung ke lahan kelapa sawit milik petani sampel, petani sampel yang menjualnya langsung ke pedagang besar sering disebut ‘ram’, dan ada pula yang
langsung membawanya ke pabrik kelapa sawit terdekat.
5.2 Biaya Produksi Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat