Tabel 5. Distribusi Penduduk Kecamatan Bagan Sinembah berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaaan Jumlah Penduduk Jiwa
Persentase
Petani 21.946
62,34 Pengrajin
100 0,28
Pengusaha 1.411
4,01 Buruh Bangunan
1.623 4,61
Pengangkutan 1.291
3,67 PNS
371 1,05
ABRI 56
0,16 Pensiunan
165 0,47
Peternak 896
2,55 Lain-lain
7.346 20,87
Jumlah 35.205
100,00
Sumber : Kantor Camat Bagan Sinembah, 2012
Dari Tabel 5 dapat dilihat bahwa mayoritas mata pencaharian penduduk di Kecamatan Bagan Sinembah adalah petani 62,34, kemudian diikuti dengan
lain-lain 20,87, buruh bangunan 4,61, pengusaha 4,01, pengangkutan 3,67, peternak 2,55, PNS 1,05, pensiunan 0,47, pengrajin 0,28,
dan ABRI 0,16.
4.4 Penggunaan Lahan
Kecamatan Bagan Sinembah memiliki lahan seluas ± 139.189 Ha. Mayoritas lahan dipergunakan untuk perkebunan kelapa sawit baik perkebunan besar
maupun perkebunan rakyat dengan total luasan 103.695 Ha, perkebunan karet 3.961 Ha, hutan 350 Ha, sawah 67,25 Ha, dan sisanya digunakan untuk keperluan
umum-sosial dan sebagainya.
4.5 Karakteristik Sampel
Karakteristik sampel dalam penelitian ini meliputi umur petani sampel, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan, pengalaman bertani, luas lahan, produksi, dan
produktivitas. Pada tabel 6 berikut ini disajikan karakteristik sampel.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6. Karakteristik Petani dan Usahatani Sampel No.
Uraian Rentang
Rataan
A. Petani 1
Umur Petani Sampel Tahun 26 - 61
46,81 2
Tingkat Pendidikan Tahun 6 - 18
12,84 3
Jumlah Tanggungan Jiwa 1 - 8
4,21 4
Pengalaman Bertani Tahun 4 - 47
14,95 B. Usahatani
1 Luas Lahan
2-100 12,66
2 Produksi
1.695.308 – 0 192.937,21
3 Produktivitas
25.967 – 0 14.633,37
Sumber : Analisis Data Primer Lampiran 1
Dari tabel 6 yang disajikan, diketahui bahwa umur petani sampel di daerah penelitian berkisar antara 26-61 tahun dengan rataan 46,81 tahun. Hal ini
menunjukkan bahwa rata-rata petani sampel masih berada di umur produktif sehingga masih mampu mengelola usahataninya dengan baik. Dari hasil penelitian
diketahui bahwa mayoritas petani pemilik mengupahkan tenaga kerja luar keluarga untuk mengerjakan kegiatan budidaya mulai dari pembibitan hingga
pemanenan. Hal ini dilakukan mengingat pekerjaan tersebut cukup berat jika dikerjakan sendirian oleh petani sampel tersebut.
Rata-rata tingkat pendidikan petani sampel di daerah penelitian adalah 12,45 atau setara dengan telah melewati jenjang SMA. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata
tingkat pendidikan petani sampel sudah tergolong cukup baik. Jumlah tanggungan petani sampel di daerah penelitian berkisar antara 1- 8 0rang dengan rataan 4,21
orang. Hal ini menunjukkan jumlah tanggungan para petani sampel tergolong tinggi.
Pengalaman bertani petani sampel di daerah penelitian berkisar antara 4-47 tahun, dengan rataan 14,95 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa pengalaman bertani para
petani sampel sudah cukup lama. Dari hasil penelitian diketahui bahwa sebagian
Universitas Sumatera Utara
petani sampel memang telah mengusahakan kelapa sawit sejak lama, namun sebagian lainnya masih mulai merintis usaha tersebut
.
Rata-rata luas lahan petani sampel adalah 12,66 Ha. Hal ini menunjukkan bahwa petani sampel termasuk petani yang memiliki lahan cukup luas untuk
mengusahakan kebun kelapa sawit. Jumlah hasil panen Tandan Buah Segar TBS petani sampel bervariasi hal ini
disebabkan oleh luas lahan yang diusahakan bervariasi dan pola pemeliharaan yang berbeda pada tiap petani sampel. Rataan produksi TBS di daerah penelitian
adalah sekitar 192.795,18 kgTahun dengan rata-rata produktivitas
14.633,37kgHaTahun atau sekitar 1.219,6 kgHabulan. Jika dibandingkan dengan data Badan Pusat Statistik 2011 yang disajikan pada tabel 2 yang
menunjukkan bahwa rata – rata produktivitas kelapa sawit rakyat di Kecamatan Bagan Sinembah sebesar 3.570 kgHaBulan, maka produktivitas kelapa sawit
rakyat petani sampel tergolong rendah.
Universitas Sumatera Utara
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN