Tentang Pelabuhan Indonesia I Pada Umumnya dan BICT

49 BAB III HAK DAN KEWAJIBAN ANTARA PT. PELABUHAN INDONESIA I PERSERO BELAWAN INTERNATIONAL CONTAINER TERMINAL DENGAN KOPERASI KARYAWAN PELABUHAN I KANTOR PUSAT

A. Tentang Pelabuhan Indonesia I Pada Umumnya dan BICT

Perseroan Terbatas adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham, dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, serta peraturan pelaksanaannya. Pengertian di atas menunjukkan adanya lima unsur dalam pengertian Perseroan Terbatas itu, yakni: 1. PT merupakan badan hukum; 2. PT didirikan berdasarkan perjanjian; 3. PT melakukan kegiatan usaha; 4. Modal dasar PT terbagi dalam saham-saham; 5. PT harus memenuhi persyaratan undang-undang. 41 a. Maksud, Tujuan, dan Bidang Usaha PT Sebenarnya tujuan didirikan perusahaan PT ini adalah untuk mencari keuntungan laba. Maksud, tujuan, dan bidang usaha yang dijalankan PT dimuat dalam Anggaran Dasar PT. b. Tempat Kedudukan PT PT dapat memilih domisili hukum di setiap kabupaten atau kota pemerintah daerah tingkat II di seluruh wilayah Republik Indonesia. Hal ini harus 41 Adib Bahari, Panduan Mendirikan Perseroan Terbatas, Yogyakarta : Pustaka Yustisia, 2013, hal. 7 Universitas Sumatera Utara dicantumkan dalam Anggaran Dasar PT. Tempat kedudukan, PT ini sekaligus merupakan kantor pusat PT yang bersangkutan. c. Jangka Waktu Berdirinya PT Pada dasarnya Perseroan Terbatas dapat berdiri untuk jangka waktu yang tidak terbatas namun dapat juga pendiri menetapkan jangka waktu tertentu pada saat pendiriannya. Sekali lagi, hal ini tergantung dan harus dicantumkan dalam Anggaran Dasar PT yang dibuat oleh pendiri di hadapan notaris. Perlu diketahui, selain dikarenakan jangka waktu berdirinya yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar telah berakhir, berdasarkan Pasal 142 UU No. 40 Tahun 2007 tentang PT. d. Organ PT Organ perseroan ada tiga, yakni Rapat Umum Pemegang Saham, Direksi, dan Dewan Komisaris. Adapun keterangan rinci masing-masing organ perseroan tersebut adalah sebagai berikut: 1 Rapat Umum Pemegang Saham RUPS Rapat Umum Pemegang Saham, yang biasa disebut RUPS adalah organ perseroan yang mewakili kepentingan seluruh pemegang saham dalam suatu Perseroan Terbatas. RUPS sebagai organ perseroan mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam undang-undang ini dan atau Anggaran Dasar PT itu sendiri. Pada dasarnya RUPS sebagai sebuah putusan rapat ataupun hasil musyawarah hanya mengikat secara internal PT tersebut. Namun, dalam hal putusan tersebut kemudian disetujui oleh Menteri Hukum dan Ham, didaftarkan Universitas Sumatera Utara dalam Daftar Perusahaan, dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara maka putusan RUPS tersebut mengikat pihak ketiga masyarakat luas. Inilah yang terkenal dengan asas publisitas. Tempat RUPS harus terletak di wilayah Negara Republik Indonesia. Namun, dalam Pasal 77 UU No. 40 Tahun 2007 ini member peluang untuk melaksanakan RUPS dengan cara melalui media telekonferensi, video konferensi, atau sarana media elektronik lainnya yang memungkinkan semua peserta RUPS saling melihat dan mendengar secara langsung, serta berpartisipasi dalam rapat. Rapat Umum Pemegang Saham terdiri dari: a RUPS Tahunan RUPS Tahunan wajib diadakan dalam jangka waktu paling lambat enam bulan setelah tahun buku terakhir. b RUPS lainnya RUPS lainnya dapat diadakan setiap waktu berdasarkan kebutuhan untuk kepentingan PT. 2 Dewan Komisaris Menurut Pasal 1 UUPT, yang dimaksud dengan dengan Dewan Komisaris adalah organ perseroan yang memiliki dua tugas utama, yakni 42 : a Melakukan pengawasan secara umum dan atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar terhadap PT Direksi; dan b Memberi nasihat kepada Direksi. 42 Pasal 1 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Universitas Sumatera Utara Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham, kecuali dalam hal untuk pertama kalinya, pengangkatan anggota Dewan Komisaris dilakukan oleh pendiri dalam akta pendirian. Dewan Komisaris dapat terdiri dari satu orang atau lebih. Pengaturan mengenai jumlah Dewan Komisaris harus dicantumkan dalam Anggaran Dasar Perseroan Terbatas. Jadi, peran Dewan Komisaris dalam garis besarnya sebagai berikut: a Dewan Komisaris melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai PT maupun usaha PT, memberi nasihat kepada Direksi; b Setiap Anggota Dewan Komisaris wajib dengan iktikad baik, kehati-hatian, dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas pengawasan serta pemberian nasihat kepada Direksi untuk kepentingan PT dan sesuai dengan maksud serta tujuan PT. Selain melakukan fungsi pengawasan terhadap PT, Dewan Komisaris bertanggung jawab juga atas hal-hal sebagai berikut: a Setiap anggota Dewan Komisaris ikut bertanggung jawab secara pribadi atas kerugian PT apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai dalam menjalankan tugasnya. Dalam hal Dewan Komisaris terdiri atas dua anggota Dewan Komisaris atau lebih, tanggung jawab tersebut berlaku secara tanggung renteng bagi setiap anggota Dewan Komisaris. b Dalam hal terjadi kepailitan karena kesalahan atau kelalaian Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan terhadap pengurusan yang dilaksanakan oleh Direksi dan kekayaan PT tidak cukup untuk membayar Universitas Sumatera Utara seluruh kewajiban PT akibat kepailitan tersebut maka setiap anggota Dewan Komisaris secara tanggung renteng ikut bertanggung jawab dengan anggota Direksi atas kewajiban yang belum dilunasi. 3 Direksi Menurut Pasal 1 UUPT No. 40 Tahun 2007, yang dimaksud dengan Direksi adalah organ perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan perseroan untuk kepentingan perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan, serta mewakili perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan, sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar PT. Orang yang menjabat sebagai anggota Direksi disebut Direktur. Direksi berhakberwenang untuk melakukan hal-hal sebagai berikut: a Hak mewakili PT untuk melakukan pengurusan tindakan terhadap pihak ketiga, baik di dalam atau di luar pengadilan; b Hak untuk memberikan kuasa tertulis kepada pihak lain; c Hak untuk mengajukan usul kepada Pengadilan Negeri agar perseroan dinyatakan pailit setelah didahului dengan persetujuan RUPS; d Hak untuk membela diri di dalam forum RUPS jika Direksi telah diberhentikan untuk sementara waktu oleh RUPS Komisaris; e Hak untuk mendapatkan gaji dan tunjangan lainnya sesuai AD akta pendirian. Adapun Direksi wajib melakukan hal-hal sebagai berikut: a Membuat daftar pemegang saham, daftar khusus, risalah RUPS, dan risalah rapat Direksi; b Membuat laporan tahunan dan dokumen keuangan perseroan sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang tentang Dokumen Perusahaan; Universitas Sumatera Utara c Memelihara seluruh daftar, risalah, dan dokumen keuangan perseroan. 43 Sejarah singkat Perusahaan Pelabuhan Indonesia I PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Medan merupakan perusahaan yang bergerak menyelenggarakan pelayanan jasa kepelabuhanan. PT. Pelabuhan Indonesia I didirikan berdasarkan peraturan pemerintah No. 56 tahun 1991 dengan akta notaris Imas Fatimah SH No. 1 tanggal 01 Desember 1992 sebagai mana dimuat dalam tambahan berita negara RI No. 8612 tahun 1994, beserta perubahan terakhir sebagaimana telah diumumkan dalam tambahan berita negara RI tanggal 02 Januari 1999 No. 1. Nama lengkap perusahaan adalah PT. Pelabuhan Inonesia I Persero disingkat PT. Pelabuhan I. Pada masa penjajahan Belanda Perseroan ini diberi namaHaven Badrift. Selanjutnya setelah kemerdekaan RI tahun 1945 sd 1950 Perseroan berstatus sebagai jawatan Pelabuhan. Pada tahun 1960 sd 1969 jawatan pelabuhan berubah menjadi Badan Usaha Milik Negara dengan status Perusahaan Negara Pelabuhan disingkat dengan nama PN Pelabuhan. Pada periode 1969 sd 1983 PN Pelabuhan berubah menjadi Lembaga Penguasa Pelabuhan dengan nama Penguasahaan Pelabuhan disingkat BPP. Pada tahun 1983 berdasarkan peraturan pemerintah No. 11 tahun 1983 Badan Penguasahaan Pelabuhan dirubah menjadi Perusahaan Umum Pelabuhan disingkat PERUMPEL. Berdasarkan peraturan pemerintah No. 56 tahun 1991 PERUMPEL I berubah status menjadi PT. Pelabuhan Indonesia I Persero berkedudukan dan 43 Ibid, hal. 9 Universitas Sumatera Utara berkantor pusat di Medan. Berdasarkan peraturan pemerintah No. 64 tahun 2001 kedudukan tugas, dan kewenangan Menteri Keuangan selaku pemegang saham pada PerseroPerseroan Terbatas diahlikan kepada Menteri BUMN. Visi dan misi perusahaan a. Visi PT. Pelabuhan Indonesia I Persero : “Menjadi penyedia jasa Pelabuhan dan Logistic terkemuka ditingkat regional”. b. Misi PT. Pelabuhan Indonesia I Persero : “Menyediakan Jasa kepelabuahan dan logistic berkualitas yang memenuhi harapan pelanggan dan memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan ekonomi wilayah”. Maksud dan Tujuan Perusahaan Maksud dan tujuan PT. Pelabuhan Indonesia I Persero sesuai dengan anggaran dasar Perusahaan adalah melakukan usaha dIbidang penyelenggaraan dan pengusahaan jasa kepelabuhan serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa yang bermutu. Sejarah singkat Belawan International Container Terminal BICT. Belawan International Container Terminal adalah salah satu cabang penyelenggara teknis dari Pelabuhan Indonesia, yang melakukan bisnis dan pelayanan pemuatan dan pemakaian Container. Cabang ini merupakan yang terbesar di Sumatera, terletak di daerah Belawan Gabion, yaitu Timur Laut Sumatera, tepatnya sekitar 30 km dari Medan, ibukota provinsi Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara Belawan International Container Terminal terletak di mulut Sungai Belawan dan Sungai Deli dengan saluran pengiriman yang mengukur 13, 5 km panjang menghubungkan pelabuhan untuk wilayah perairan di Selat Malaka. Belawan International Container Terminal didirikan pertama kali pada tahun 1980 di atas luas kira-kira 30 impolder hektar, dan digunakan secara resmi oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 17 Maret 1987. Layanan container Gabion Belawan pembangunan dilakukan dalam fase baik dari aspek organisasi atau layanan, mulai dengan struktur organisasi Divisi UTPK dibawah manajemen Belawan cabang pada 1 September 1984 dan mulai beroperasi melayani pemuatan dan pemakaian dengan crane kapal pada 10 Februari tahun 1985. Ini sepenuhnya dioperasikan sebagai terminal container setelah dilengkapi dengan 2 unit container crane di Maret 1987. Berdasarkan Surat Keputusan Indonesia pelabuhan korporasi Saya direktur No. OT. 09IIPI- 98 tanggal 16 Januari 1998, struktur organisasi dan administrasi kerja Belawan International Container Terminal ditentukan. Sejak itu divisi bisnis terminal container di cabang Pelabuhan Belawan diubah statusnya resmi menjadi cabang pelabuhan atau cabang bisnis Indonesia merdeka Pelabuhan Belawan Perusahaan saya itu Container Terminal Unit Belawan UTPK. Kemudian pada tahun 2003 struktur organisasi Belawan Container Terminal Unit Bisnis ditingkatkan oleh keputusan Indonesia pelabuhan direktur korporasi Saya Tidak PR. 0114PI-03 tentang struktur organisasi dan administrasi bekerja di pelabuhan cabang UTPK Belawan. Pada tahun 2009 Universitas Sumatera Utara sampai sekarang perubahan struktur organisasi menjadi Belawan International Container Terminal di BICT.

B. Tentang Koperasi Pada Umumnya Menurut UU Koperasi

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Perjanjian Pinjaman Dana Program Kemitraan Antara PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cabang Belawan Dengan Mitra Binaannya

5 56 146

Analisa Laporan Arus Kas PT. (PERSERO) Pelabuhan Indonesia I Medan

7 56 56

Analisa Manajemen Persediaan Pada PT. (PERSERO) Pelabuhan Indonesia I Unit Terminal Peti Kemas (UTPK) Belawan

1 26 44

Analisis Pusat Pelayanan Satu Atap (PPSA) PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Untuk Meningkatkan Pelayanan Jasa Kepelabuhan

1 38 144

Akuntansi Aktiva Tetap pada PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Unit Usaha Terminal Peti Kemas Belawan

1 34 134

Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Dalam Akuntansi (Studi Pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cab. Belawan International Container Terminal

1 5 93

Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Dalam Akuntansi (Studi Pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cab. Belawan International Container Terminal

0 0 12

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN A. Pengertian Perjanjian, Syarat-Syarat Sahnya Perjanjian, Dan Azas-Azas Hukum Perjanjian - Pelaksanaan Perjanjian Kerjasama Penyediaan Pengemudi Head Truck Angkutan Peti Kemas antara PT. Pelabuhan Indonesia I (PERS

0 0 36

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Pelaksanaan Perjanjian Kerjasama Penyediaan Pengemudi Head Truck Angkutan Peti Kemas antara PT. Pelabuhan Indonesia I (PERSERO) Belawan International Container Terminal dengan Koperasi Karyawan Pelabuhan I Kantor Pusa

0 0 12

Pelaksanaan Perjanjian Kerjasama Penyediaan Pengemudi Head Truck Angkutan Peti Kemas antara PT. Pelabuhan Indonesia I (PERSERO) Belawan International Container Terminal dengan Koperasi Karyawan Pelabuhan I Kantor Pusat

0 0 8