Kedudukan Perjanjian Kerjasama Antara PT. Pelabuhan Indonesia I

B. Kedudukan Perjanjian Kerjasama Antara PT. Pelabuhan Indonesia I

PERSERO Belawan International Container Terminal Dengan Koperasi Karyawan Pelabuhan I Kantor Pusat Didalam KUHPerdata mengatur berbagai bentuk perjanjian. Akan tetapi, dewasa ini semakin banyak ditemukan bentuk-bentuk perjanjian yang pengaturannya diluar KUHPerdata. Salah satu bentuk perjanjian yang diluar KUHPerdata adalah Perjanjian Kerjasama. Menurut Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, “Perjanjian Kerja Bersama adalah perjanjian yang merupakan hasil perundingan antara serikat pekerjaserikat buruh atau beberapa serikat pekerjaserikat buruh yang tercatat pada instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan dengan pengusaha, atau beberapa pengusaha atau perkumpulan pengusaha yang memuat syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban kedua belah pihak”. Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan PSAK No. 39 tentang Akuntasi Kerjasama Operasi, memberikan definisi Kerjasama Operasi KSO adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dimana masing-masing sepakat untuk melakukan suatu usaha bersama dengan menggunakan aset danatau hak usaha yang dimiliki dan secara bersama menanggung risiko usaha tersebut. Perjanjian kerjasama yang penulis bahas dalam penelitian ini adalah Perjanjian KerjasamaPenyediaan Pengemudi Angkutan Peti Kemas. Perjanjian Kerjasama Angkutan Peti Kemas merupakan suatu perjanjian antara dua badan hukum yang mana salah satunya penyedia individu natural person yang saling mengikatkan diri dalam suatu bentuk perjanjian kerjasama yang kegiatan usahanya dalam ruang lingkup pelayanan jasa pengemudi yaitu Koperasi Universitas Sumatera Utara Karyawan Pelabuhan I Kantor Pusat yang melahirkan hak dan kewajiban bagi para pihak. Perjanjian yang diatur dalam Buku III KUHPerdata disebut Perjanjian Nominaat, sedangkan perjanjian yang tidak diatur secara khusus dalam Buku III KUHPerdata disebut Perjanjian Innominaat. Jika dilihat dari isi Perjanjian Kerjasama KSO, maka bentuk perjanjian KSO merupakan perjanjian tidak bernama Onbenoemde Overeenkomst. 48 Perjanjia KSO tidak diatur dalam KUHPerdata, akan tetapi lahir berdasarkan asas kebebasan berkontrak freedom of contract. Menurut ketentuan Pasal 1319 KUHPerdata setiap perjanjian nominaat dan innominaat tunduk kepada Ketentuan Umum Hukum Perjanjian. Maka dengan demikian Perjanjian Kerjasama sebagai suatu perjanjian innominaat juga tunduk kepada ketentuan umum tentang perjanjian seperti misalnya syarat sahnya perjanjian dan tentang wanprestasi. 49 Ketentuan tersebut memberi isyarat bahwa suatu perjanjian, baik yang mempunyai nama dalam KUHPerdata maupun yang tidak dikenal dengan suatu nama tertentu tidak bernama tunduk pada Buku III KUHPerdata. Keberadaan perjanjian baik nominaat maupun innominaat tidak terlepas dari adanya sistem yang berlaku dalam hukum perjanjian itu sendiri. 50 Adapun dasar hukum eksistensi Perjanjian Kerjasama penyediaan pengemudi head truck angkutan peti kemas antara PT. Pelabuhan Indonesia I Persero Belawan International Container Terminal dengan Koperasi Karyawan Pelabuhan I Kantor Pusat 48 Mariam Darus Badrulzaman, Op. Cit., hal. 66 49 Suharmoko, Hukum Perjanjian : Teori dan Analisis Kasus, Bandung : Kencana, 2005, hal. 65. 50 Salim H. S, Op. Cit., hal. 5. Universitas Sumatera Utara terdapat dalam KUHPerdata yaitu Pasal 1320 jo. Pasal 1338 ayat 1 KUHPerdata. Berdasarkan Pasal 1320 jo. Pasal 1338 ayat 1 KUHPerdata terdapat suatu asas yakni asas konsensualitas. Proses terjadinya suatu Perjanjian Kerjasama penyediaan pengemudi head truck angkutan peti kemas yang terdapat kata sepakat yang mana maksudnya adalah penyesuaian kehendak antara pihak-pihak yang mengadakan perjanjian yaitu antara PT. Pelabuhan Indonesia I Persero Belawan International Container Terminal dengan Koperasi Karyawan Pelabuhan I Kantor Pusat. Oleh karena itu, dapat diketahui dasar hukum kedudukan dan eksistensi Perjanjian Kerjasama penyediaan pengemudi head truck angkutan peti kemas antara PT. Pelabuhan Indonesia I Persero Belawan International Container Terminal dengan Koperasi Karyawan Pelabuhan I Kantor Pusat Nomor B. XIV- 5BICT-KP. 31 bersumber pada Pasal 1320 jo. Pasal 1338 ayat 1 KUHPerdata jo. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 39.

C. Hak dan Kewajiban Menurut Isi Perjanjian Kerjasama Antara PT.

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Perjanjian Pinjaman Dana Program Kemitraan Antara PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cabang Belawan Dengan Mitra Binaannya

5 56 146

Analisa Laporan Arus Kas PT. (PERSERO) Pelabuhan Indonesia I Medan

7 56 56

Analisa Manajemen Persediaan Pada PT. (PERSERO) Pelabuhan Indonesia I Unit Terminal Peti Kemas (UTPK) Belawan

1 26 44

Analisis Pusat Pelayanan Satu Atap (PPSA) PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Untuk Meningkatkan Pelayanan Jasa Kepelabuhan

1 38 144

Akuntansi Aktiva Tetap pada PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Unit Usaha Terminal Peti Kemas Belawan

1 34 134

Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Dalam Akuntansi (Studi Pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cab. Belawan International Container Terminal

1 5 93

Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Dalam Akuntansi (Studi Pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cab. Belawan International Container Terminal

0 0 12

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN A. Pengertian Perjanjian, Syarat-Syarat Sahnya Perjanjian, Dan Azas-Azas Hukum Perjanjian - Pelaksanaan Perjanjian Kerjasama Penyediaan Pengemudi Head Truck Angkutan Peti Kemas antara PT. Pelabuhan Indonesia I (PERS

0 0 36

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Pelaksanaan Perjanjian Kerjasama Penyediaan Pengemudi Head Truck Angkutan Peti Kemas antara PT. Pelabuhan Indonesia I (PERSERO) Belawan International Container Terminal dengan Koperasi Karyawan Pelabuhan I Kantor Pusa

0 0 12

Pelaksanaan Perjanjian Kerjasama Penyediaan Pengemudi Head Truck Angkutan Peti Kemas antara PT. Pelabuhan Indonesia I (PERSERO) Belawan International Container Terminal dengan Koperasi Karyawan Pelabuhan I Kantor Pusat

0 0 8