Analisa Kecepatan Air Penggelontor Sedimen Di Drawdown Culvert

Uji korelasi untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh lama flushing terhadap volume sedimen, digunakan Persamaan 2.6. didapat : Koefisien korelasi : Y X .S S y Covx, r = = 0,4408543 Pengujian hipotesis adanya korelasi dilakukan dengan : O H : ρ = 0 1 H : ρ ≠ 0 Dengan statistika penguji dengan Persamaan 2.7, didapat : 2 O r 1 2 n r. t − − = = 4,3046 Dengan = 23 , 025 , t 2,069, karena O t = 4,3046 = 23 , 025 , t 2,069, maka Ho ditolak, yang berarti bahwa pengaruh volume air terhadap volume sedimen tidak signifikan, dengan tingkat korelasi sebesar 19, 44

4.1.4. Analisa Kecepatan Air Penggelontor Sedimen Di Drawdown Culvert

Untuk mengetahui kemampuan kecepatan air waduk menggelontor endapan sedimen, dilakukan perhitungan kecepatan air penggelontor sedimen dengan menggunakan Persamaan 2.8 yaitu V = 2.g.H dan diagram Hjulstrom. H adalah selisih elevasi muka air waduk dan elevasi intake drawdown culvert, pada saat penggelontoran sedimen. Dengan mengambil nilai gravitasi g = 9,8 2 mdt , maka kecepatan air pada saat penggelontoran sedimen dapat dihitung, dengan hasil perhitungan seperti Tabel 4.4. dibawah ini. Tabel 4.4. Perhitungan Kecepatan Air Penggelontor Sedimen No Tanggal Elevasi Intake Elevasi M. A H V Flushing Drawdown Culvert Waduk m mdt 1 2 3 4 5 6 1 15021996 180,00 228,82 48,82 30,93 2 17071996 180,00 230,78 50,78 31,55 3 24021999 180,00 229,66 49,66 31,20 4 10111999 180,00 228,05 48,05 30,69 5 11042000 180,00 231,01 51,01 31,62 6 31102000 180,00 229,45 49,45 31,13 7 29012001 180,00 228,96 48,96 30,98 8 04072001 180,00 230,62 50,62 31,50 9 08102001 180,00 230,97 50,97 31,61 10 16012002 180,00 228,72 48,72 30,90 11 20032002 180,00 229,70 49,70 31,21 12 31122002 180,00 229,79 49,79 31,24 13 21042003 180,00 228,15 48,15 30,72 14 01042004 180,00 229,59 49,59 31,18 15 07122004 180,00 228,97 48,97 30,98 16 30122004 180,00 229,05 49,05 31,01 17 15022005 180,00 228,15 48,15 30,72 18 31102005 180,00 229,26 49,26 31,07 19 08122005 180,00 229,03 49,03 31,00 20 23122005 180,00 228,88 48,88 30,95 21 24012006 180,00 229,87 49,87 31,26 22 08022006 180,00 228,95 48,95 30,97 23 02032006 180,00 229,93 49,93 31,28 24 19042006 180,00 229,49 49,49 31,14 25 29052006 180,00 230,09 50,09 31,33 V rata - rata = 31,11 Sumber : Data Hasil Flushing PLTA PB. Soedirman diolah Pada Tabel 4.4. menunjukkan bahwa kecepatan air penggelontor sedimen maksimum V = 31,62 mdt terjadi pada saat elevasi muka air waduk pada ketinggian + 231,01 dan elevasi intake drawdown culvert + 180,00 atau ketinggian maksimum H = 51,01 m. Sedangkan kecepatan air minimum V = 30,69 mdt terjadi pada saat elevasi muka air waduk pada ketinggian + 228,05 atau H = 48,05 m . Maka kecepatan air penggelontor sedimen rata-rata adalah V = 31,11 mdt. Dari besaran kecepatan air penggelontor sedimen yang didapat dari hasil perhitungan tersebut, kemudian dengan menggunakan Grafik Hjulstrom kita lihat pengaruhnya terhadap besarnya diameter endapan sedimen yang dapat digelontor. Pada grafik tersebut kecepatan air sebesar V = 30,69 mdt V minimum sampai dengan V = 31,62 mdt V maksikmum mampu menggelontor sedimen sampai dengan diameter 500 mm atau dalam grafik Hjulsstrom termasuk dalam batasan pada area sediment transportaion dan erosion.

4.1.5. Analisa Kecepatan Air Penggelontor Sedimen Di Waduk