Analisa Kecepatan Air Penggelontor Sedimen Di Waduk

diameter 500 mm atau dalam grafik Hjulsstrom termasuk dalam batasan pada area sediment transportaion dan erosion.

4.1.5. Analisa Kecepatan Air Penggelontor Sedimen Di Waduk

Pada saat dilaksanakan penggelontoran sedimen, maka terjadi aliran air waduk kearah drawdown culvert. Di drawdown culvert air mengalir dengan kecepatan tinggi Vrata-rata = 28,89 mdt , sedangkan untuk mengetahui kecepatan aliran air di area waduk perlu dilakukan perhitungan tersendiri. Perhitungan kecepatan air penggelontor sedimen di waduk, adalah untuk mengetahui kemampuan kecepatan aliran air di waduk untuk menggelontor endapan sedimen. Perhitungan kecepatan air penggelontor sedimen di waduk, digunakan rumus seperti pada Persamaan 2.16, yaitu : SEC W SEC A Q V = . Untuk menghitung debit air penggelontor sedimen Qw , dengan menggunakan Persamaan 2.9 yaitu : . VxA Q W = , sedangkan untuk menghitung luas penampang waduk pada tiap crossection Asec , adalah luas penampang waduk berdasarkan hasil pengukuran echo sounding sesuai perkembangan elevasi sedimen pada dasar waduk tiap tahun. Perhitungan besarnya kecepatan air penggelontor sedimen di waduk Vsec, dapat dilihat pada Tabel.K.1 sampai dengan Tabel.K.10. Lampiran K.1.-K.10 . Penampang waduk hanya diambil 10 section section 1 – 10 , berdasarkan hasil pengukuran tahun 1996 – 2006 tiap tahun. Yaitu untuk mengetahui perubahan elevasi endapan sedimen pada tiap section, sehingga didapatkan luas penampang waduk. A SEC . Pada Tabel K.1. sampai dengan K.10. pada lampiran K.1-K.10, perhitungan kecepatan air penggelontor sedimen di waduk menunjukkan bahwa kecepatan air waduk di section 1 adalah sebesar V = 0,2745 mdt, ke hulu semakin mengecil atau di section 10 V = 0,0903 mdt dan di section 4 sebesar V = 0,0350 mdt. Untuk selanjutnya dibuat rekapitulasi perhitungan kecepatan air di waduk pada section 1 – 10. pada Tabel 4.5 Rekapitulasi Perhitungan Kecepatan Air di waduk. Apabila besarnya kecepatan air kita masukkan kedalam grafik Hjulstrom, maka kecepatan air waduk pada saat flushing yang mampu menggelontor endapan sedimen di waduk erotion , hanya kecepatan air di section 1 atau V = 0,274586 mdt. Sedangkan pada section 2 – 10 kearah upstream waduk tidak mampu untuk menggelontor endapan sedimen. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel. 4.5 dibawah ini. Tabel. 4.5. Rekapitulasi Perhitungan Kecepatan Air Di Waduk Vsec Section Va.sec Diameter sedimenmm rata2mdt Erotion Transportation Sedimentation 1 0,274586 0,001 - 1,0 0,001 - 3,0 3,0 – 500,0 2 0,054917 0,001 - 0,6 0,6 – 500,0 3 0,043902 0,001 - 0,4 0,4 – 500,0 4 0,035023 0,001 - 0,3 0,3 – 500,0 5 0,037732 0,001 - 0,3 0,3 – 500,0 6 0,050796 0,001 - 0,6 0,6 – 500,0 7 0,072367 0,001 - 0,7 0,7 – 500,0 8 0,076987 0,001 - 0,7 0,7 – 500,0 9 0,076904 0,001 - 0,7 0,7 – 500,0 10 0,090391 0,001 - 0,9 0,9 – 500,0 Dari hasil analisa kecepatan air penggelontor sedimen menunjukkan bahwa dengan kecepatan air yang tinggi di drawdown culvert V = 28,89 mdt, tidak mampu menggelontor endapan sedimen di waduk. Hal ini disebabkan kecepatan air di waduk sangat kecil, dan hanya di section 1 dengan V = 0,2745 mdt yang mampu menggelontor endapan sedimen dengan gradasi 0,001 – 1,0 mm. Maka dengan kecepatan air yang tinggi namun tidak mampu menggelontor sedimen, akan menyebabkan hasil penenggelontoran sedimen tidak efisien, karena air waduk banyak terbuang tanpa sedimen tergelontor keluar waduk.

4.1.6. Analisa Konsentrasi Sedimen