Penggelontoran sedimen mulai dilaksanakan tahun 1996 dan sampai dengan tahun 2006 telah dilakukan sebanyak 25 kali. Volume air penggelontor sedimen yang
dibutuhkan sebesar 9.882.600
3
m , dengan total volume sedimen yang telah digelontor keluar dari dalam waduk melalui bangunan penggelontor sedimen drawdown culvert
sebesar 685.476
3
m .
Volume sedimen yang dapat dikeluarkan dari waduk tersebut sangat kecil 16,36 dari volume sedimen yang masuk waduk sebesar 4,19 juta
3
m pertahun, atau 6,93 dari volume air penggelontor sedimen yang harus dikeluarkan dari waduk.
Maka dalam penelitian ini akan dilakukan analisis tingkat efisiensi dan pola penggelontoran sedimen yang telah dilaksanakan oleh PLTA. PB. Soedirman saat ini,
dengan harapan bisa mendapatkan pola penggelontoran sedimen yang lebih optimal.
1.3. PEMBATASAN MASALAH
Dalam penelitian ini diambil batasan-batasan sebagai berikut : -
Penelitian akan dilakukan secara empiris atau pengolahan data sekunder dari hasil survey atau pengukuran yang sudah ada.
- Penelitian hanya dilakukan terhadap kinerja penggelontoran sedimen dan tidak
meneliti konstruksi bangunan yang sudah ada. -
Data yang diambil adalah yang berhubungan dengan data air dan sedimen yang masuk waduk inflow, serta data air dan sedimen yang keluar waduk outflow
yang berkaitan dengan penggelontoran endapan sedimen flushing .
1.4. TUJUAN PENELITIAN
Laju sedimentasi di waduk PLTA PB. Soedirman berdampak pada peningkatan volume endapan sedimen didalam waduk. Untuk mengatasi masalah tersebut, yang
telah dilakukan adalah penggelontoran endapan sedimen keluar dari waduk flushing . Maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja pola
penggelontoran sedimen yang sudah dilaksanakan, serta mendapatkan hasil kajian tingkat efisiensi dan pola penggelontoran endapan sedimen yang lebih optimal di
waduk PLTA PB. Sudirman.
1.5. KONTRIBUSI PENELITIAN
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang antara lain adalah :
.
Mendapatkan hasil kajian tingkat efisiensi penggelontoran endapan sedimen di waduk PLTA PB. Soedirman, serta pola penggelontoran sedimen yang lebih
optimal.
.
Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai masukan kepada PLTA. PB. Sudirman maupun instansi lain yang terkait, baik dari sisi perencanaan maupun
operasional secara terpadu.
BAB. II. LANDASAN TEORI
2.1. Sedimentasi Pada Waduk
Perubahan penampang melintang sungai ke penampang melintang waduk yang lebar menyebabkan berkurangnya kecepatan aliran sungai serta daya angkut aliran
terhadap sedimen yang terdiri atas material halus yang melayang dalam air waduk suspended load dan material kasar bed load .
Material kasar yang bergerak di dekat dasar sungai bed load akan mengendap lebih awal di bagian hulu waduk yang disebut delta Gambar.2.1 . Sedimen layang
suspended load akan terbawa lebih jauh di waduk dan mengendap kurang lebihnya merata di dasar waduk, menyebabkan berkurangnya kapasitas waduk Gambar 2.2 .
Gambar 2.1. Mekanisme sedimentasi waduk
Sumber : Jurnal Keairan No-1-Tahun.8-Juli 2001, Lab.Pengaliran FT.Undip
Gambar 2.2. Penyebaran endapan material suspended load
Sumber : Jurnal Keairan No-1-Tahun.8-Juli 2001, Lab.Pengaliran FT.Undip
Secara umum ada tiga kemungkinan untuk mengatasi sedimentasi waduk, yaitu : -
Menjagamempertahankan agar sedimen yang masuk waduk serendah mungkin minimization of sediment inflow
- Menjaga agar sedimen yang masuk tetap dalam suspensi dan melepasnya ke
hilir sebelum sedimen sempat mengendap sediment sluicing . -
Mengeluarkan sedimen yang telah mengendap sediment extraction
2.2. Pengeluaran Sedimen Dari Dalam Waduk