Kegiatan Pembelajaran 1
16 C. Uraian
Materi
1. Pengertian Seni Rupa
Pengertian Seni rupa dua dimensi adalah karya seni rupa yang hanya memiliki dimensi panjang dan lebar, atau hanya dapat dilihat dari satu sudut pandang saja.
Karya seni rupa diciptakan pada bidang datar. Karya seni ini memiliki elemen‐ elemen: titik, garis, dan bidang.
2. Kelompok Karya Seni Rupa.
a. Seni Rupa Dua Dimensi Murni fine art.
Karya seni ini tidak memperhatikan unsur praktis atau unsur kegunaannya dan mengutamakan pengungkapan ekspresi, cabang‐cabang seni rupa dua dimensi
ini, diantaranya: seni lukis dan seni grafis.
b. Seni Rupa Terapan applied art Karya seni ini dibuat untuk tujuan
fungsional atau untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikologis.
Desain grafis, desain komunikasi visual, desain interior Unsur Dan Objek Karya Seni Rupa Dimensi
Seorang perupa seniman, designer, dll mengolah unsur‐unsur seni rupa fisik dan non‐fisik sesuai dengan keterampilan dan kepekaan yang dimiliki dalam
mewujudkan sebuah karya seni rupa.
3. Bahan, dan Teknik
Bahan utama dan bahan penunjang dalam pembuatan seni rupa, contohnya pada umumnya perupa membuat karya lukisan menggunakan kanvas dan cat sebagai
bahan utamanya serta kayu dan paku sebagai bahan penunjang. Bahan untuk membuat karya seni dikategorikaan menjadi , yaitu bahan alami dan bahan sintesis
berdasarkaan sumber bahan dan proses pembuatannya.
Karya seni rupa ada juga yang dinamai berdasarkaan teknik utama yang digunakaan dalam pembuataanya. Seni kriya batik misalnya, menunjukaan jenis karya seni rupa
yang dibuat dengan teknik membatik, begitu pula kriya seni rupa anyam yang menggunakan teknik menganyam.
DRAFT
Seni Budaya SD KK F
17
4. Media Karya Dua Dimensi
Yaitu media yang digunakan untuk pembuatan karya seni dua dimensi. Beberapa diantaranya adalah :
a. Pensil
Pensil merupakan alat yang dapat digunakan menggambar secara utuh ataupun hanya sketsa saja. Jenis pensil dibedakan berdasarkan tingkat kekerasan atau
kehitaman karbonnya. Untuk pensil berkode B menandakan jenis pensil lunak dan hitam. Terdiri dari kode B, B, B sampai B, sangat tepat digunakan untuk
media menggambar. Untuk pensil berkode menandakan jenis pensil keras. Terdiri dari kode , , sampai , sering digunakan untuk
menggambar proyeksi.
b. Pensil Arang Conte
Terbuat dari sejenis arang halus dan biasa digunakan untuk menggambar potret. Sifatnya hitam pekat dan agak sulit dihapus. Cocok untuk membuat
gambar potret.
c. Pastel dan Crayon
Dua jenis media ini secara fisik bentuknya hampir sama, sehingga kita seringkali keliru ketika membelinya tetapi sifat dan bahannya tidak sama. Pastel Oil
Pastel terbuat dari bahan kapur halus yang dicampur tepung warna dan berbasis minyak. Jejak warnanya yang dihasilkan pastel sangat tajam dan kuat
serta mempunyai daya lekat yang baik pada kertas. Sedangkan Crayon terbuat dari bahan kaolin lilin dengan tepung warna sehingga terlihat lebih mengkilap
dan keras.
d. Pena
Alat gambar yang digunakan untuk media tinta. Terbuat dari logam dengan ujung yang bermacam‐macam bentuk dan ukurannya.
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 1
18
e. Tinta Bak
Dikenal juga dengan sebutan tinta Cina. Warnanya hitam pekat dan tidak luntur jika kena air. Kemasan tinta bak ini ada yang berbentuk cairan dalam botol dan
berbentuk balok‐balok kecil dicairkan dulu sebelum digunakan . Cara menggambar dengan tinta bak ini yaitu dengan menggunakan kuas.
f. Cat
Bahan pewarna ini dibedakan berdasarkan basis pengencernya, yaitu : Cat air barbasis air
Jenisnya ada dua yaitu water colour yang bersifat transparan dan poster colour yang bersifat plakat atau lebih cerah.
Cat Minyak barbasis minyak Jenis cat ini biasa digunakan untuk melukis di atas kain atau kanvas. Sifatnya
tidak mudah kering dan warnanya tahan lama.
g. Kuas
Alat yang digunakan untuk mengoleskan cat ke atas kertas atau kanvas. Ukuran bulunya ditandai dengan nomor kode yang tertulis pada gagang kuas. Untuk
jenis kuas cat air, bulunya halus dan bentuknya meruncing ketika dicelupkan ke dalam air. Jenis kuas cat minyak, bulunya lebih kasar.
h. Spidol
Tersedia dengan berbagai warna dan ukuran. Spidol berujung lunak dan bisa bergerak spontan. Tebal tipisnya garis dapat diperoleh sesuai dengan
penekanan pada saat menggoreskannya.
i. Palet
Merupakan bidang datar yang dibuat untuk mengolah cat. Palet untuk cat air dibuat dari plastik, sedangkan untuk cat minyak terbuat dari kayu.
j. Komputer
Merupakan media berkarya yang telah populer. Teknologi digital saat ini memungkinkan untuk membuat teknik gambar yang beragam.
DRAFT
Seni Budaya SD KK F
19
5. Teknik Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi
a. Teknik Aquarel sapuan basah
Teknik ini dapat menggunakan bahan dengan campuran air di atas kertas, kain, atau bidang lain. Bila menggunakan bidang gambar berupa kertas maka dapat
menggunakan cat air, cat poster, atau tinta bak. asilnya berupa gambar yang transparan karena menggunakan sapuan tipis dalam menggores.
b. Teknik Pointilis
Adalah cara atau teknik menggambar atau melukis dengan menggunakan titik‐ titik hingga membentuk objek.
c. Teknik Arsir
Dibuat dengan menorehkan pensil, spidol, tinta, atau alat lain berupa garis‐garis berulang yang menimbulkan kesan gelap terang, gradasi.
d. Teknik Dussel gosok
Adalah teknik menggambar dengan cara menggosok sehingga menimbulkan kesan gelap terang atau tebal tipis. Alat yang digunakan antara lain pensil,
crayon, dan konte.
e. Teknik Siluet blok
Teknik menutup objek gambar dengan menggunakan satu warna sehingga menimbulkan kesan siluet.
f. Teknik plakat
Yaitu cara menggambar dengan menggunakan bahan cat air atau cat poster dengan sapuan warna yang tebal sehingga hasilnya tampak pekat dan menutup.
g. Teknik Semprot
Yaitu cara melukis dengan cara menyemprotkan bahan cat cair dengan menggunakan sprayer. Untuk melukis dengan teknik ini kita harus hati‐hati
untuk setiap poin lukisnya. Contoh lukisan teknik semprot yaitu gambar reklame
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 1
20
h. Teknik Tempera
Teknik melukis yang dilakukan khusus pada dinding yang masih basah sehingga hasilnya akan menyatu dengan design arsiteknya.
i. Teknik Kolase
Teknik melukis yang dilakukan dengan memotong kertas menjadi bagian kecil‐ kecil lalu potongan kertas tersebut kita tempel pada bidang lukis sehingga
membentuk lukisan.
6. Jenis ‐ Jenis Karya Seni Dua Dimesi
a. Seni Lukis
Seni lukis biasanya dibuat di atas media kain kanvas, kertas, dan kaca. Peralatan yang digunakan dapat berupa cat minyak acrylic , cat air, cat poster, dan
sebagainya. Pada karya seni rupa purbakala objek yang dipilih kebanyakan berupa bentuk manusia, flora dan fauna.
b. Seni Grafis
alah seni membuat gambar dengan alat cetak. Seni grafis yang datang ke ndonesia memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai teknik untuk menciptakan desain
seni murni dan sebagai alat atau teknik untuk memproduksi menggandakan karya seni. Tokoh seniman grafis antara lain Firman Lie, Kaboel Suadi, dan
Suromo.
c. Seni Ilustrasi
alah seni menggambar yang lebih mengutamakan fungsi gambar itu sendiri yaitu untuk menjelaskan suatu teks, kalimat, naskah yang menjelaskan suatu
keadaan yang lebih menekankan hubungan subjek dengan tulisan yang dimaksud daripada bentuk.
d. Seni Batik
alah gambar hiasan yang dibuat di atas kain sutra yang teknik untuk membuatnya mengunakan bahan lilin sebagai penutup dan alat canting. Selain
canting, alat‐alat yang digunakan untuk membatik yaitu gawangantiang penyangga kain, dan wajan sebagai tempat peleburan lilin.
DRAFT
Seni Budaya SD KK F
21
Pembicaraan tentang estetika tidak lagi semata‐mata merujuk pada keindahan yang sedap dipandang mata. Nilai estetis pada sebuah karya seni rupa dapat bersifat
obyektif dan subyektif.
Nilai estetis obyektif memandang keindahan karya seni rupa berada pada wujud karya seni itu sendiri artinya keindahan tampak kasat mata. Sesungguhnya
keindahan sebuah karya seni rupa tersusun dari komposisi yang baik, perpaduan warna yang sesuai, penempatan obyek yang membentuk kesatuan dan sebagainya.
Keselarasan dalam menata unsur‐unsur visual inilah yang mewujudkan sebuah karya seni rupa.
Nilai estetis subyektif, keindahan seni rupa tidak hanya pada unsur‐unsur fisik yang diserap oleh mata secara visual, tetapi ditentukan oleh selera penikmatnya atau
orang yang melihatnya. Ketika melihat sebuah karya seni lukis atau seni patung abstrak, kita dapat menemukan nilai estetis dari penataan unsur rupa pada karya
tersebut. Kita merasa tertarik pada apa yang ditampilkan dalam karya tersebut dan merasa senang untuk terus melihatnya bahkan ingin memilikinya.
Unsur ruang merupakan salah satu ciri pembeda antara karya dua dimensin dengan tiga dimensi. Obyek karya seni rupa dua dimensi hanya bisa di lihat dari satu sisi
saja, tetapi karya tiga dimensi dapat dilihat lebih dari dua sisi.
Simbol Dalam Karya Seni Rupa Dimensi merupakan lambang yang mengandung makna atau arti. Kata simbol dalam bahasa nggris: symbol; Latin symbolium,
berasal dari bahasa Yunani symbolon symballo yang berarti menarik kesimpulan, bermakna atau memberi kesan. Secara konseptual, kata simbol ini memiliki
beberapa pengertian sebagai berikut.
. Sesuatu yang biasanya merupakan tanda yang kelihatan yang menggantikan gagasan atau objek tertentu.
. Kata; tanda, isyarat, yang digunakan untuk mewakili sesuatu yang lain: arti, kualitas, abstraksi, gagasan, objek.
. Apa saja yang diberikan arti dengan persetujuan umum danatau dengan kesepakatan atau kebiasaan. Misalnya, lampu lalu lintas
. Tanda konvensional, yakni sesuatu yang dibangun oleh masyarakat atau individu‐individu dengan arti tertentu yang kurang lebih standar yang
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 1
22
disepakati atau dipakai anggota masyarakat itu. Arti simbol dalam konteks ini sering dilawankan dengan tanda alamiah.
Dalam pembelajaran seni rupa, kata Simbol dijelaskan sebagai makna yang dikandung dalam karya seni rupa baik wujud objeknya maupun unsur‐unsur
rupanya. Misalnya merah adalah simbol keberanian. Patung katak sebagai simbol pemanggil hujan. Patung kuda sebagai simbol kegagahan, dan lain sebagainya.
Dalam cerita sering digunakan beberapa jenis hewan untuk melambangkan sifat‐ sifat tertentu. Misalnya, simbol kancil melambangkan makna cerdik, lincah dan
banyak akal. Serigala seringkali digunakan untuk melambangkan keserakahan dan kelicikan. Lain lagi dengan keledai yang digunakan untuk melambangkan kemalasan
dan kebodohan. Dalam seni rupa, simbol dapat dijumpai pada karya dua dimensi maupun tiga dimensi. Patung, tugu dan monumen misalnya, adalah karya seni rupa
tiga dimensi yang dapat memiliki makna dan simbol tertentu. Kebiasaan untuk membuat patung, tugu dan monumen yang melambangkan sesuatu sudah dilakukan
orang sejak jaman dahulu. Tugu dan monumen ada yang terbuat dari batu dan logam. Biasanya berukuran besar dan dibangun untuk memperingati peristiwa‐
perisitiwa penting atau tempat‐tempat bersejarah. Sebagai contoh, tugu Proklamasi di Jakarta adalah simbol dari kemerdekaan dan perjuangan rakyat ndonesia. Tugu
katulistiwa di Pontianak Kalimantan Barat untuk menandai tempat yang dilalui garis katulistiwa.
7. Simbol dalam Karya Seni Rupa Dua Dimensi
Seorang seniman menciptakan sebuah karya dengan tujuan tertentu. Tujuan karya seni rupa yaitu sebagai ungkapan perasaan atau untuk menyampaikan pesan. Makna
atau pesan tersebut disampaikan dalam bentuk simbol.
Simbol adalah tanda yang mengandung arti tertentu. Dalam kesempatan ini, kita akan membahas tentang simbol yang terdapat pada karya seni rupa dua dimensi.
Karya seni rupa dua dimensi adalah karya seni rupa yang mempunyai ukuran panjang dan lebar. Contoh karya seni rupa dua dimensi adalah lukisan, kain batik,
kain songket,dan wayang kulit. Simbol dalam karya seni rupa dua dimensi biasanya dalam bentuk garis, bidang atau bentuk, motif hias, dan warna. Berikut adalah
makna simbol dalam karya seni rupa dua dimensi.
DRAFT
Seni Budaya SD KK F
23
a. Simbol warna
Dalam karya seni rupa, warna memiliki kesan dan arti yang dapat dimengerti oleh penikmat karya seni rupa.
Makna simbol warna misalnya bendera Merah Putih yang dikibarkan saat upacara bendera. Merah melambangkan keberanian, sedangkan warna putih
melambangkan kesucian.
Berikut macam‐macam simbol warna beserta artinya.
Gambar . Simbol Warna dalam Senirupa
Ada beberapa pendapat yang mencoba menjelaskan tentang warna, namun yang menonjol dan aplikatif dalam bidang seni rupa adalah teori cahaya dan teori
pigmen.Teori cahaya dipelopori oleh Sir saac Newton yang mengatakan bahwa warna yang kita lihat pada suatu benda berasal dari cahaya putih
matahari.Dalam teori pigmen dinyatakan bahwa warna itu terdapat pada pigmen dan hanya ada tiga jenis warna pokok,yaitu merah, biru dan kuning.
Warna‐warna itu tidak bisa didapat dengan mencampur, warna‐warna tersebut adalah warna murni. Teori ini dipelopori oleh Prang Brewster. Dalam seni rupa,
warna bisa berarti pantulan tertentu dari cahaya yang dipengaruhi oleh pigmen yang terdapat di permukaan benda. Misalnya pencampuran pigmen magenta
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 1
24
dan cyan dengan proporsi tepat dan disinari cahaya putih sempurna akan menghasilkan sensasi mirip warna merah.
Namun disini kami tidak akan membahas tentang teori‐teori warna tersebut, yang akan kami bahas adalah tentang simbolisme yang terdapat pada sekian
banyak warna yang selama ini sering digunakan dalam berkarya seni rupa, sebab warna merupakan unsur yang sangat penting dalam berkarya senirupa.
Dialam ini tersedia titik awal yang signifikan untuk simbolisme dari warna‐ warna tersebut. Referensi alam, seperti kebakaran dan air, memainkan peran
yang kuat dalam arti simbolik dari warna masing‐masing. simbolisme ini dapat dianggap abadi. Makna simbolis lainnya berubah seiring waktu dan dianggap
tepat waktu. ni terkait dengan politik, fashion, agama, mitos, dan geografi.
Warna simbolisme dalam publikasi ini didasarkan pada budaya global. Dalam beberapa situasi, berbagai negara di dunia dapat melampirkan arti yang berbeda
untuk beberapa warna. warna bendera bangsa, warna tim olahraga suatu negara, dan konvensi lainnya akan mempengaruhi simbolisme warna tertentu.
Misalnya, simbolisme oranye akan sangat berbeda di negara Belanda, di mana Royal ouse disebut sebagai The House of Orange.
Setiap warna mampu memberikan kesan dan identitas tertentu sesuai kondisi sosial pengamatnya. Misalnya warna putih akan memberi kesan suci dan dingin
di daerah Barat karena berasosiasi dengan salju. Sementara di kebanyakan negara Timur warna putih memberi kesan kematian dan sangat menakutkan
karena berasosiasi dengan kain kafan.
Berikut simbol dan makna warna yang bisa kami uraikan : Merah
Simbolisme Psikologis
Energi, Api, Semangat dan Keberanian, Bahaya, Keamanan, Waspada, kehangatan, kekuatan, impuls, dinamisme, kegiatan, keberanian,
kegembiraan, cinta, gairah, kekuasaan, pemberontakan, agresi, perang dan pertempuran, kekerasan, seks.
DRAFT
Seni Budaya SD KK F
25
Referensi di Alam
Api, darah, daging mentah, daging, mawar, anyelir, dan bunga lainnya, apel, buah berry, tomat, dan buah lainnya, kardinal dan burung lain, rubi dan batu
permata lainnya.
Budaya Kontemporer
Lampu lalu lintas dan tanda‐tanda menunjuk Stop mobil pemadam kebakaran, di banyak Negara terkait dengan planet Mars, hati ari Kasih
Sayang , Natal.
Fashion Mendapatkan perhatian, seksi
Lainnya di agama sebagai iblis, terkait dengan komunisme di abad ke‐ , warna yang
penting di Cina dan Jepang
Merah Tua: bersahaja, ramah, kuat, lezat, hangat Merah Medium: menyegarkan, kuat, lezat, pedas, panas
Pink: lucu, meriah, bersemangat, gembira, tajam‐buah, aneh, tropis, panas bahagia, menyenangkan, menghibur, manis, seperti anak‐anak, feminin,
kosmetik, bunga, hangat
Ungu : canggih, aristokrat, megah, bermartabat, elegan, kualitas tinggi, mahal, romantis, intim, bunga, lembut, feminin, kosmetik, sentimental, elegan,
megah, spiritual, buah, wanita Simbolisme
psikologis Kerohanian, tasawuf, sihir, iman, ketidaksadaran, martabat, misteri,
kreativitas, kesadaran, inspirasi, gairah, imajinasi, kepekaan, aristokrasi dan royalti, kesombongan, keangkuhan, kekejaman, perkabungan, kematian
Referensi di Alam
Anggrek, iris anggur, plum kubis, purpura kerang dari Mediterania Catatan: ungu sangat jarang terjadi di alam .
Budaya Kontemporer
Penghargaan militer Amerika untuk keberanian, warna kekaisaran Romawi kuno
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 1
26
Mode Terkait dengan bergabungnya beberapa budaya Barat dan budaya Timur.
Biru Simbolisme
psikologis Kerohanian, kebenaran, kebersihan, ketenangan, kepuasan, keabstrakan,
kepasifan, pemahaman, Kejujuran, ketekunan, dan pandangan yang luas, kedamaian, ketenangan, kepercayaan kepada diri sendiri, keseimbangan,
semangat batin, konservatisme, keamanan, teknologi, kejantanan, kesejukan dan dingin, introversi, pilu, depresi
Referensi di Alam
Langit, lautan dan danau, bluberi, Blue Birds, ikan, cetakan, topi biru dan bunga lainnya, lapis dan batu permata lainnya
Catatan: biru tidak umum ditemukan di benda‐benda alam Budaya
Lain Warna jubah mewakili stasiun filsuf di Roma kuno, menandakan spiritual dan
Pasifik kebajikan dalam seni Kristen, warna keabadian di Cina, warna kekudusan untuk brani, warna dewa Krishna dalam induisme
Biru Light: damai, menenangkan, tenang, pasif, spiritual, keren, teknologi tinggi, kuat,
sporty, keren, bersih, menyegarkan, laut, air, keren, bermartabat, amanah, profesional, resmi, cerdas, aman, canggih, mahal, bahari, maskulin. kuat,
berpengetahuan, bersih, teknologi tinggi, kelautan, maskulin, keren, bermartabat, diandalkan, profesional, terhormat, damai.
ijau Simbolisme
psikologis Alam, pertumbuhan, keberhasilan, pembaruan, kesegaran, ketenangan,
berharap, pemuda, kesehatan, perdamaian, semoga sukses, kesejukan, iri, ketidakdewasaan
Referensi di Alam
Semua vegetasi danau dan perairan pedalaman lainnya, zamrud, giok, dan batu permata lainnya burung, ikan.
DRAFT
Seni Budaya SD KK F
27
Budaya Lainnya
Lampu lalu lintas menunjuk Go, ekologi dan konservasi, digunakan untuk menunjuk keamanan dan lokasi peralatan pertolongan pertama, warna yang
disukai Nabi Muhammad, Warna slam
ijau diandalkan, nyaman, aman, alami, bermartabat, canggih, professional, sehat,
santai, menyejukkan, damai, menenangkan, canggih, tenang, dan dingin.
Kuning Simbolisme
Psikologis Cahaya, kejayaan, keluhuran budi, bersorak, berharap, daya hidup, kilau,
pencerahan mental dan spiritual , komunikasi, ekspansi, optimisme, filsafat, egoisme, ketidakjujuran, pengkhianatan, dan kekecutan.
Referensi di Alam
Sinar matahari, pasir, gugur daun, jagung, labu, dan sayuran lainnya, lemon, pisang, dan buah lainnya, bunga matahari, bunga bakung, dan bunga lainnya,
kenari dan burung lainnya, ikan, emas, topaz dan batu permata lainnya, rambut manusia dan bulu hewan, urin, dahak, nanah, dan kulit kuning.
Budaya Lainnya
Dewa dalam mitologi Yunani memiliki rambut kuning dan jubah. Oleh karena itu, tidak populer dengan Kristen awal , Demam Kuning, simbol kaisar
di Cina, warna suci dalam agama indu, warna disukai oleh Konfusius, warna yang penting di Mesir Awal.
Kuning gembira, bersemangat, spiritual, bercahaya, energi, cerah, bunga, tajam,
sitrat, hangat.bersahaja, alami, sehat, yang berhubung dgn hutan, musim gugur, asam, primordial, mentah, berseri‐seri, ceria, merangsang, energizing,
menyegarkan, cerah, bunga, buah, dan hangat.
Orange Merangsang, energizing, menarik, ceria, buah, musim gugur, murah, hangat,
sehat, ramah, ceria, menyegarkan, lezat, hangat. menarik, agresif, menyegarkan, mentah, impulsif, lezat, panas.
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 1
28
Simbolisme Psikologis
Energi, bersorak, kegiatan, kegembiraan, kehangatan Referensi
di Alam Api, matahari terbenam, jeruk, mangga, aprikot, dan buah lainnya, labu, ubi
jalar, dan sayuran lainnya, bunga dan daun musim gugur, ikan mas, rambut manusia dan bulu hewan
Budaya Lainnya
The Royal House dari Belanda disebut sebagai House of Orange
Coklat Diandalkan, kuat, kuat, ramah, alami, bersahaja, hangat, diandalkan, kuat,
kokoh, alami, kaya, lezat, bersahaja, yang berhubungan dengan hutan.
Simbolisme Psikologis
Alam, daya tahan, keandalan, realisme, kehangatan, kenyamanan, kebosanan Budaya
Lainnya Coklat, kopi, cola dan minuman lainnya, beras, biji‐bijian, gula, tembakau.
Referensi di Alam
Bumi, batang pohon, akar, batu, gugur daun, daging dimasak, rambut manusia dan kulit, bulu hewan, burung.
itam Kuat, canggih, kuat, seksi, magis, setan, menyenangkan, mahal.
Simbolisme Psikologis
Kekuasaan, kecanggihan, seks, yang tidak diketahui, akhir siklus setelah kebakaran, setelah hari, datang gelap , kematian, korupsi, pasukan
menyenangkan, kekosongan, depresi.
Referensi di Alam
Kegelapan malam, tidak adanya cahaya, batu, lava mengeras, kayu hangus dan benda‐benda lainnya, jelaga, gagak dan burung lainnya, pupil mata,
rambut manusia dan bulu hewan.
DRAFT
Seni Budaya SD KK F
29
Budaya Lainnya
Tinta, besi cor dan logam lainnya, mesin industri, mewakili pengorbanan diri, kekuatan jahat, benih kehidupan yang tumbuh dalam
gelap, Wabah itam warna berkabung dibeberapa Negara.
Putih Murni, spiritual, bersih, steril, jujur, suci, polos, damai
Simbolisme Psikologis
Kemurnian, kebersihan, kebenaran, kemurnian, kesucian, kerohanian, kecanggihan, perbaikan, kebaruan, kemandulan, kematian
Referensi di Alam
Non‐warna cahaya, awan‐awan, salju, buih laut, bunga‐bunga, merpati dan burung lainnya, opal gigi, rambut, putih mata, bulu hewan dan ikan
Budaya Lainnya
Merpati putih perdamaian Rumah Putih makanan olahan roti putih, beras, gula, dll . Warna bendera menyerah, warna berkabung di Roma kuno abad
pertengahan Prancis
Fashion Gaun pengantin melambangkan kesucian, warna berkabung dalam budaya
Barat dan banyak budaya Timur, seragam untuk dokter dan perawat.
Gray Bermartabat, cerdas, teknologi tinggi, kreatif, efisien, mahal, lugas, halus,
netral, keren, menenangkan, bersahaja, tenang, sejuk.
Simbolisme Psikologis
Kenetralan, kecerdasan, futurisme, kesopanan, teknologi, aman, liberalisme, ketenangan, dingin, pengunduran diri, ketidakacuhan, kesedihan, kerusakan.
Referensi di Alam
Batu, merokok, awan langit badai atau mendung , bayangan, rambut manusia, beton, perak, platinum, besi dan logam lainnya, mesin industri.
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 1
30
http:blog‐senirupa.blogspot.co.id simbol‐dan‐makna‐warna‐
dalam‐senirupa.html Makna
Simbol Dalam Ragam Hias Negara ndonesia memiliki beraneka ragam seni budaya. Setiap daerah
memiliki ciri khas budaya yang berbeda‐beda. Kekayaan seni budaya daerah merupakan sumber kekayaan kebudayaan nasional. Salah satu bentuk karya
seni budaya tersebut adalah motif hias nusantara.
b. Motif Hias
Motif hias adalah bentuk dasar pada suatu bidang atau ruang yang membentuk sesuatu yang indah. Motif‐motif hias memiliki makna yang berbeda‐beda.
Berikut ini beberapa motif hias dan maknanya : Motif hias tumbuhan atau lung‐lungan terutama motif pohon hayat dimaknai
sebagai lambang kehidupan atau kesuburan. Motif hias manusia merupakan lambang roh nenek moyang atau
lambang kesaktian. Motif hewan, seperti motif burung merak dan burung kakatua dimaknai
sebagai lambang benua atas atau langit. Sedangkan benua bawah atau bumi dilambangkan sebagai ular, ikan, penyu atau hewan air lainnya.
Motif hias juga dimaknai secara kelompok. Berikut ini ragam corak batik yang memiliki makna‐makna tertentu:
Corak truntum merupakan simbol harapan agar pemakainya menemukan kehidupan yang rukun, tenteram dan bahagia.
Corak sidomukti merupakan simbol harapan agar sepasang pengantin yang mengenakannya dapat hidup bahagia.
Corak sidoluhur dan sidomulya merupakan simbol harapan agar si pemakai dapat berpangkat tinggi, memiliki sikap terpuji, dan luhur budi pekertinya.
DRAFT
Seni Budaya SD KK F
31
c. Simbol dalam Karya Motif Batik
Motif hias dalam karya tradisional berupa batik masih lestari hingga sekarang. Motif hias pada kain batik biasanya berupa bentuk manusia, hewan, tumbuhan,
dan bentuk ilmu ukur.
Berikut adalah contoh motif hias dalam kain tradisional berupa batik. Motif hias burung merak melambangkan kendaraan Dewa Perang.
Motif hias truntum melambangkan maksud agar mempelai berdua dapat hidup rukun dan bahagia.
Motif hias kantil melambangkan bahwa si pemakai adalah orang yang rendah hati dan sopan, serta disayangi atau disenangi banyak orang di sekelilingnya.
Berikut adalah motif batik tradisional yang biasanya masih melekat pada penduduk Jawa.
Motif cakar ayam melambangkan agar setelah berumah tangga sampai memiliki keturunan dapat mencari nafkah sendiri.
Motif grombol dipakai oleh ibu mempelai putri saat siraman. Lambang pemakai bisa mengumpulkan segala sesuatu yang baik‐baik.
Motif kawung klitik biasanya dikenakan di kalangan kerajaan. Motif ini melambangkan harapan agar manusia selalu ingat asal‐usulnya.
d. Simbol dalam Kain Songket
Motif bunga melati melambangkan kesucian, keanggunan, dan rezeki. Motif manusia lambang roh nenek moyang, kesaktian, dan penangkal bahaya.
Motif ayam jantan lambang matahari, kekuatan, keberanian, atau kesuburan. Motif bunga tanjung melambangkan keramahtamahan dan ucapan selamat
datang kepada siapa saja. Motif pucuk rebung melambangkan keberuntungan dan harapan baik dalam
setiap langkah hidup.
e. Simbol dalam Lukisan
Lukisan modern selalu menampilkan simbol sebagai bahasa ungkapnya. Pelukis memiliki kebebasan dalam membuat simbol secara nyata maupun kiasan.
Contoh‐contoh simbol dalam lukisan.
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 1
32
Lukisan buah‐buahan memliki simbol untuk membangkitkan gairah selera makan.
Lukisan pemandangan, misalnya lukisan gunung dan persawahan dalam konteks religi merupakan simbol keselamatan, keseimbangan dan
religiusitas.
f. Simbol dalam Seni Tradisi Wayang Kulit
Semar : Baik, rendah hati, tidak sombong, jujur dan bijaksana. Gareng : tidak pandai bicara dan apa yang dikatakan selalu serba salah.
Petruk : nakal, cerdas, lucu dan suka menyindir. Bagong : suka bercanda dan penuh dengan kebebasan, lucu, serta suka
berbicara apa adanya.
8. Simbol pada Motif Batik
Kata Batik berasal dari bahasa Jawa amba yang berarti menulis dan titik . Kata batik merujuk pada kain dengan corak yang dihasilkan oleh bahan malam wax
yang diaplikasikan ke atas kain, sehingga menahan masuknya bahan pewarna dye , atau dalam Bahasa nggrisnya wax‐resist dyeing .
Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya ndonesia khususnya Jawa sejak lama. Tradisi falsafah Jawa yang
mengutamakan pengolahan jati diri melalui praktek‐praktek meditasi dan mistik dalam mencapai kemuliaan adalah satu sumber utama penciptaan corak‐corak batik
tersebut selain pengabdian sepenuhnya kepada kekuasaan raja sebagai pengejawantahan Yang Maha Kuasa di dunia.
Motif kain adat dapat dilihat sebagai salah satu sarana komunikasi tradisional yang memuat lambang‐lambang atau simbol‐simbol budaya tertentu. Simbol‐simbol adat
sesungguhnya dapat berlaku sebagai pranata karena dengan makna dibalik simbol itu, setiap penerima simbol akan menyadari sesuatu yang harus dan tidak harus
dijalankannya. Sehingga motif batik tradisional merupakan pesan nonverbal.
Pola, motif dan warna dalam batik, dulu mempunyai arti simbolik. ni disebabkan batik dulu merupakan pakaian upacara kain panjang, sarung, selendang, dodot,
kemben, ikat kepala , oleh karena itu harus dapat mencerminkan suasana upacara
DRAFT
Seni Budaya SD KK F
33
dan dapat menambah daya magis. Karena itu diciptakanlah berbagai pola dan motif batik yang mempunyai simbolisme yang bisa mendukung atau menambah suasana
religius dan magis dari upacara itu.
Berdasarkan observasi dan serangkaian wawancara yang penulis lakukan dalam penelitian, ternyata batik tradisional mempunyai motif yang beraneka ragam dan
motif‐motif ini masih lestari sampai sekarang.
Gambar . Bledak Sidoluhur Latar Putih
Kegunaan :
upacara mitoni upacara Masa Bulan bagi Pengantin Putri saat hamil pertama kali .
Filosofi :
yang menggunakan selalu dalam keadaan gembira
Gambar . Cakar Ayam Kegunaan
: Upacara Mitoni, Untuk Orang Tua Pengantin
pada saat Upacara Tarub, siraman. Filosofi
: Cakar ayam melambangkan agar setelah
berumah tangga sampai keturunannya nanti dapat mencari nafkah sendiri atau hidup
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 1
34
mandiri.
Gambar . Grageh Waluh Kegunaan
: arian bebas
Filosofi :
Orang yang memakai akan selalu mempunyai cita‐cita atau tujuan tentang sesuatu.
Gambar . Grompol Kegunaan
: Dipakai oleh bu mempelai puteri pada saat
siraman Filosofi
: Grompol, berarti berkumpul atau bersatu,
dengan memakai kain ini diharapkan berkumpulnya segala sesuatu yang baik‐baik,
seperti rezeki, keturunan, kebahagiaan hidup, dll.
DRAFT
Seni Budaya SD KK F
35
Gambar . arjuno Manah Kegunaan
: Upacara PisowananMenghadap Raja bagi
kalangan Kraton Filosofi
: Orang yang memakai apabila mempunyai
keinginan akan dapat tercapai.
Gambar . Kawung Picis Kegunaan
: Dikenakan di kalangan kerajaan
Filosofi :
Motif ini melambangkan harapan agar manusia selalu ingat akan asal‐usulnya, juga
melambangkan empat penjuru pemimpin harus dapat berperan sebagai pengendali
kearah perbuatan baik . Juga melambangkan bahwa hati nurani sebagai pusat pengendali
nafsu‐nafsu yang ada pada diri manusia sehingga ada keseimbangan dalam perilaku
kehidupan manusia.
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 1
36
Gambar . Klitik Kegunaan
: Busana Daerah
Filosofi :
Orang yang
memakai menunjukkan
kewibawaan.
Gambar . Lerek Parang Centung
Kegunaan :
Mitoni, dipakai pesta Filosofi
: Parang centung = wis ceta macak, kalau
dipakai kelihatan cantik macak .
DRAFT
Seni Budaya SD KK F
37
Gambar . Lung Kangkung Kegunaan
: Pakaian harian
Filosofi :
Lung Pulung , aslinya dengan memakai kain tersebut akan mendatangkan pulung rezeki
Gambar . Nitik
Kegunaan :
Busana daerah Filosofi
: Orang yang memakai adalah bijaksana, dapat
menilai orang lain.
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 1
38
Gambar . Nogo Gini Kegunaan
: Upacara temanten Jawa Gandeng temanten
Filosofi :
Apabila memakai kain tersebut kepada pengantin akan mendapatkan barokah
rezeki .
Gambar . Nogosari Kegunaan
: Untuk upacara mitoni
Filosofi :
Nogosari nama sejenis pohon, motif batik ini melambangkan kesuburan dan kemakmuran.
DRAFT
Seni Budaya SD KK F
39
Gambar . Parang Barong Kegunaan
: Dipakai oleh SultanRaja.
Filosofi :
Bermakna kekuasaan serta kewibawaan seorang Raja.
Gambar . Parang Bligon, Ceplok Nitik Kembang Randu Kegunaan
: Menghadiri Pesta
Filosofi :
Parang Bligo = bentuk bulat berarti kemantapan hati.
Kembang Randu = melambangkan uang si pemakai memiliki kemantapan dalam hidup
dan banyak rejeki.
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 1
40
Gambar . Parang Grompol Kegunaan
: Busana daerah
Filosofi :
Orang yang memakai akan mempunyai rezeki yang banyak.
Gambar . Parang Kusumo Ceplok Mangkoro Kegunaan
: Berbusana pria dan wanita
Filosofi :
Parang Kusumo = Bangsawan Mangkoro = Mahkota
Pemakai mendapatkan kedudukan, keluhuran dan dijauhkan dari marabahaya.
DRAFT
Seni Budaya SD KK F
41
Gambar . Parang Nitik Kegunaan
: Busana daerah
Filosofi :
Orang yang memakai menjadi luwes dan pantes.
Gambar . Sapit Urang Kegunaan
: Koleksi lingkungan Kraton
Filosofi :
Orang yang memakai mempunyai kepribadian yang baik dan hidupnya tidak ceroboh.
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 1
42
Gambar . Sekar Keben Kegunaan
: Pakain harian kalangan abdi dalem Kraton
Filosofi :
Orang yang memakai akan memiliki pandangan yang luas dan selalu ingin maju.
Gambar . Sekar Polo Kegunaan
: Dipakai untuk sehari‐harian.
Filosofi :
Orang yang memakai akan dapat memberikan doronganpengaruh kepada orang lain.
DRAFT
Seni Budaya SD KK F
43
Gambar . Semen Gurdo Kegunaan
: Untuk pesta, busana daerah
Filosofi :
Agar si pemakai mendapatkan berkah dan kelihatan berwibawa.
Gambar . Sido Asih Kegunaan
: Bebas
Filosofi :
Pemakai akan disenangi Jawa: ditresnani oleh banyak orang.
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 1
44
Gambar . Sido Mukti Luhur Kegunaan
: Mitoni, menggendong bayi
Filosofi :
Sido Mukti, berarti gembira, kebahagiaan untuk mengendong bayi sehingga bayi
merasakan ketenangan, kegembiraan,dll.
Gambar . Sido Mukti Ukel Lembat Kegunaan
: Temanten panggih
Filosofi :
Orang yang memakai akan menjadi mukti.
Gambar . Slobog
DRAFT
Seni Budaya SD KK F
45
Kegunaan :
Dipakai pada upacara kematian, dipakai pada upacara
pelantikan para
pejabat pemerintahan.
Filosofi :
Melambangkan harapan agar arwah yang meninggal mendapatkan kemudahan dan
kelancaran dalam perjalanan menghadap Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sedangkan
keluarga yang ditingalkan juga diberi kesabaran
dalam menerima
cobaan kehilangan salah satu keluarganya.
Melambangkan harapan agar selalu diberi petunjuk dan kelancaran dalam menjalankan
semua tugas‐tugas yang menjadi tangung jawabnya.
Gambar . Tirta Teja Kegunaan
: Berbusana
Filosofi :
Tirta = air, teja = cahaya. Si pemakai gandes luwes dan bercahaya.
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 1
46
Gambar . Wahyu Tumurun Kegunaan
: Busana daerah
Filosofi :
Agar si pemakai mendapatkan wahyu anugerah .
Gambar . Wahyu Tumurun Cantel Kegunaan
: Dipakai Pengantin pada waktu panggih
Filosofi :
Wahyu berarti anugerah, temurun berarti turun, dengan menggunakan kain ini kedua
pengantin mendapatkan anugerah dari yang Maha Kuasa berupa kehidupan yang bahagia
dan sejahtera serta mendapat petunjukNya.
Sampai sekarang masyarakat Nusantara masih mempunyai kepercayaan terhadap batik tradisional yang bermotif tertentu. Adapun kepercayaan ini antara lain
tercermin seperti pada upacara adat pernikahan Jawa, upacara mitoni, upacara
DRAFT
Seni Budaya SD KK F
47
kematian dsb. dimana mereka memiliki kepercayaan bahwa batik sebagai salah satu alat perlengkapan pernikahan adat dianggap mempunyai kekuatan magis, dan yang
menurut aturan‐aturan tertentu yang tidak boleh dilangggar begitu saja.
Namun demikian, arti dari pemakaian kain‐kain batik tradisional, bagaimanapun juga sangat tergantung dari persepsi masing‐masing pemakainya mengenai
pandangan mereka terhadap batik‐batik itu sendiri. Kenyataan bahwa berubahnya persepsi masyarakat yang disebabkan oleh pola‐pola berpikir yang lebih rasionil, di
samping pembuatan batik secara besar‐besaran dengan alat‐alat teknologi modern, serta pengenaan atau penggunaan kain‐kain batik yang bermotif tradisional tidak
pada tempatnya, menyebabkan lunturnya makna magis yang terkandung di dalam batik‐batik tradisional itu. al‐hal demikian ini, ternyata sangat berpengaruh
terhadap pemakaian batik tradisional dalam upacara pernikahan adat, sehingga pelaksanaannya dewasa ini lebih merupakan tradisi yang hanya semata‐mata untuk
dilaksanakan, tanpa penghayatan batiniah dan tidak lagi memiliki arti yang bersifat sakral.
D. Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas pembelajaran dalam kegiatan modul ini lebih menekankan kemandirian pembelajar sehingga sangat diperlukan keaktifan dalam beraktivitas baik secara
personal maupun kelompok. Selain itu juga dibutuhkan kedisiplinan, pemahaman berpikir kritis, minat, dan kemampuan sendiri. Dalam aktivitas pembelajaran
digunakan pendekatan ataupun metode yang bervariasi, tetapi karena pembelajaran yang dilakukan adalah pembelajaran seni maka sangat diperlukan juga pendekatan
estetik.
Integrasi pendidikan karakter dalam pembelajaran pada setiap mata pelajaran
selalu dikaitkan dengan norma atau nilai‐nilai perilaku peserta, yang akan terrefleksikan dalam kehidupan sehari‐hari. Penanaman nilai‐nilai pendidikan
karakter tidak hanya pada ranah kognitif, tetapi menyentuh pada internalisasi, dan pengamalan nyata dalam kehidupan peserta didik di lingkungan sekolah sampai
pada lingkungan masyarakat.
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 1
48
Serangkaian kegiatan belajar yang dapat Anda lakukan untuk memantapkan pengetahuan, keterampilan, serta aspek pendidikan karakter yang terkait dengan
uraian materi pada kegiatan pembelajaran ini.
Pada tahap pertama, Saudara dapat membaca uraian materi menerapkan simbol dalam karya seni rupa dua dimensi
atau membaca teks secara cepat dan menyeluruh untuk memperoleh gambaran umum materi, serta mengamati menerapkan simbol dalam karya seni rupa dua
dimensi pada modul ini.
. Berikutnya Saudara dianjurkan untuk membaca kembali materi secara berurutan. al ini perlu dilakukan untuk menghindari keterlewatan materi
dalam bahasan kegiatan pembelajaran ini.
. Fokuslah pada materi atupun sub materi yang ingin dipelajari. Baca baik‐baik informasinya dan cobalah untuk dipahami secara mandiri sesuai dengan
bahasan materinya.
. Latihkan secara personal atau berkelompok materi praktek dan sesuaikanlah dengan prosedur yang ada di modul. Ulangi latihan tersebut sampai Saudara
terampil sesuai tingkat pencapaian yang ditentukan dalam modul.
. Setelah semua materi Saudara pahami, lakukan aktivitas pembelajaran dengan mengerjakan lembar kerja berikut.
DRAFT
Seni Budaya SD KK F
49
Lembar Kerja 1.1.
Menerapkan Simbol Dalam Karya Seni Rupa Dua Dimensi
Tujuan:
Melalui kerja kreatif menerapkan simbol dalam karya seni rupa dua dimensi Saudara diharapkan mampu mermbuat rencana tersebut dengan jalan selalu
memperhatikan kedisiplinan, menghargai perbedaan visual serta memiliki kemauan kuat untuk lebih kreatif.
Langkah Kerja:
Persiapkanlah alat dan bahan untuk kerja kreatif dengan semangat kerjasama, disiplin, saling menghargai, dan menjaga keaktifan berkomunikasi
dengan sesama peserta maupun fasilitator.
Pelajarilah lembar kerja rencana kerja kreatif menerapkan simbol dalam karya seni rupa dua dimensi
Baca kembali uraian materi, lakukanlah studi referensi lainnya yang mendukung dan observasi baik secara langsung atau berdasar pengalaman
kemudian diskusikan dengan sesama peserta untuk mendapatkan pemahaman dan teknik tertentu dalam memvisualkannya.
silah lembar kerja rencana menerapkan simbol dalam karya seni rupa dua dimensi untuk mendapatkan hasil visualisasi yang optimal, memiliki nilai
artistik pada karya dan proses kerja yang lebih cermat dan teliti.
Lembar Kerja Rencana Menerapkan Simbol Dalam Karya Seni Rupa Dua Dimensi
No. Aspek Perencanaan Uraian visualisasi dan proses Kerja
. Mediaalat dan bahan yang
digunakan Alat:
Bahan:
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 1
50
No. Aspek Perencanaan Uraian visualisasi dan proses Kerja
. Teknik yang digunakan
. Langkah rerja
1. 2
3 4
5 dst
Dokumentasi Karya
Dalam kegiatan diklat tatap muka penuh, Lembar Kerja . ini Saudara kerjakan di dalam kelas pelatihan dengan dipandu oleh fasilitator. Dalam kegiatan diklat tatap
muka In‐On‐In, Lembar Kerja . ini Saudara kerjakan pada saat on the job training
On secara mandiri sesuai langkah kerja yang diberikan dan diserahkan serta dipresentasikan di hadapan fasilitator saat in service learning 2 In‐2
sebagai bukti hasil kerja.
Pembelajaran yang berfungsi untuk membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian Saudara tentang suatu tema atau topik pembelajaran akan menginspirasi
saudara untuk aktif belajar, serta mendiagnosis atau mencari tahu kesulitan yang akan dihadapinya. al ini dilakukan dengan cara menstrukturkan tugas‐tugas dan
menunjukkan sikap, keterampilan, dan pemahaman atas substansi pembelajaran yang diberikan.
DRAFT
Seni Budaya SD KK F
51 E. Latihan
Kasus Tugas
. Mempresentasikan menerapkan simbol dalam karya seni rupa dua dimensi. . Membuat karya seni yang menerapkan simbol dalam karya seni rupa dua
dimensi.
F. Rangkuman
Seni membantu pengembangan daya pikir, rasa, dan karsa. Karya seni anak juga mempunyai arti fisik dan simbolis. Mempunyai arti fisik karena karya ciptaan itu
merupakan ungkapan ide, kemampuan rasa, maupun kemanfatannya dalam kehidupan sehari‐hari.Karya seni mempunyai arti simbolis karena dalam proses
berkarya berproduksi anak menggerakkan seluruh indera rasa, pikir, dan karsa.
Sedangkan apresiasi seni menurut Primadi, apresiasi seni sebagai aktivitas mental terdiri dari beberapa tahapan : Kejutan surprise , yakni respon emosional terhadap
sensasi inderawi yang menarik, aneh, unik, dan sebagainya. Empati, yakni suatu proses intuitif yang diiringi rasa indahestetik dalam wilayah ambang sadar. Rasa‐
betul‐estetik, yakni kondisi apresiator menangkap dimensi artistik aspek formal karya seni sesuai prinsip estetika. Reaksi psikologis terhadap kontent etis karya
seni, yakni etika, pesan, dan fungsi karya. Rasa‐benar‐etis, yakni kemampuan menangkap dimensi etis karya seni sebagai akibat dari ilmu pengetahuan apresiator.
Pesona dan haru, yakni efek dari penghayatan dan penerapan ciri kreasi yang sering kali melampaui batas‐batas formal karya seni secara integral terakumulasi dari
aktivitas inderawi dan psikologi apresiator.
Seni Sebagai Media Ekspresi memiliki makna bahwa Pendidikan Seni melatih peserta mengungkap isi hati dan pikiran yang sulit diungkapkan melalui kata‐kata.
Pendidikan seni adalah pendidikan kreatif, yaitu pendidikan untuk memberikan kesempatan peserta untuk berkembang sesuai dengan naluri dalam memecahkan
permasalahan yang dihadapi sehari‐hari secara mandiri.
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 1
52 G. Umpan
Balik dan Tindak Lanjut
Modul ini merupakan salah satu sarana ataupun media belajar yang paling sederhana dan dapat dijadikan sebagai acuan belajar tentang menerapkan simbol
dalam karya seni rupa dua dimensi. Kesederhanaan modul ini diharapkan dapat merangsang dan merefleksikan spirit untuk lebih banyak lagi melakukan latihan‐
latihan dalam menerapkan simbol dalam karya seni rupa dua dimensi. Dalam latihan yang dilakukan dengan berbagai media yang paling sederhana sampai
dengan pada media yang proporsional.
Menerapkan simbol dalam karya seni rupa dua dimensi dapat difahami jika kita banyak melihat, mengenal dan memiliki perbendaharaan visual karya‐karya seni
dan selalu berlatih. Dan banyak diperlukan membaca sejarah seni, teori seni maupun apresiasi seni. Dalam modul ini hanya berisi pengetahuan tentang
menerapkan simbol dalam karya seni rupa dua dimensi. Dengan demikian diharapkan setelah melakukan latihan‐latihan berdasarkan modul ini dapat
dilanjutkan dengan latihan‐latihan berikutnya dengan cara‐cara yang lebih variatif. Sehingga setelah mempelajari modul ini peserta sangat diharapkan dapat
melaksanakan pembelajaran di sekolah masing‐masing.
Program Tindak Lanjut, merupakan bentuk program yang bersifat rinci, sistimatis, sederhana dan operasional, ditulis dalam bentuk metric. terdiri dari komponen,
tujuan, jenis‐jenis kegiatan, sumber daya yang mendukung kegiatan, indikator keberhasilan sebagai alat kontrol atau evaluasi serta jadwal kegiatan.
Peningkatan mutu pendidikan harus dilakukan oleh semua pihak secara berkesinambungan. Peran kepala sekolah, guru, dan pengawas sangat penting,
karena mereka inilah yang akan berperan secara langsung dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di wilayah yang menjaditanggung‐jawab mereka.
Agar hasil pelatihan ini dapat memberikan dampak yang bermakna terhadap peningkatan mutu pendidikan, maka perlu diadakan usaha‐usaha nyata pasca
pelatihan yang dituangkan dalam. Program Tindak Lanjut PTL . Dengan kata lain, PTL merupakan bentuk komitmen dari para stakeholder untuk melakukan kegiatan‐
kegiatan yang tertuang dalam PTL tersebut.
DRAFT
Seni Budaya SD KK F
53
Rencana Tindak Lanjut pelatihan adalah setiap upaya atau kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan setelah kegiatan pelatihan selesai. Rencana Tindak Lanjut
hendaknya dibuat secara spesifik dan realistis sesuai dengan tanggung jawabnya.
Dalam menyusun Rencana Tindak Lanjut, pada umumnya akan mencakup hal‐hal sebagai berikut:
. Apa, yaitu menyangkut jenis kegiatan yang akan dilakukan di tempat kerjanya. . Bagaimana, yaitu cara atau langkah‐langkah yang harus ditempuh sehingga
kegiatan yang direncanakan terlaksana dengan baik dan benar. . Siapa, yaitu menyebutkan pihak terkait stakeholder siapa saja yang harus
dan perlu dilibatkan dalam melakukan kegiatan tindak lanjut ; masyarakat, staf yang lain atau pimpinan lembaga.
. Kapan, yaitu menjelaskan dan menguraikan tentang batasan waktu kapan akan dimulai dan kapan akan berakhir.
. Di mana, yaitu menyebutkan dimana kegiatan tersebut akan dilakukan. Apakah akan dilakukan di lapangan dengan Widyaiswara dan perangkat
Lembaga lainnya ataukah akan dilakukan di tempat kerjanya atau di unit kerjanya sendiri, di unit yang lain atau akan diterapkan di luar lembaga lain yang
terlibat di dalamnya.
Berikutnya, susunlah rencana tindak lanjut untuk kegiatan pembelajaran ini dengan format sebagai berikut.
No. Rencana Tindak Lanjut
. Materi pembelajaran
. Waktu
. Tempat
. Metode
. Peserta
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 1
54 H. Pembahasan
Latihan Tugas Kasus
. Untuk mempresentasikan menerapkan simbol dalam karya seni rupa dua dimensi, saudara dapat membuat media presentasi dengan menguatkan uraian
materi yang terfokus pada simbol dalam karya seni rupa dua dimensi.
. Untuk membuat karya seni yang menerapkan simbol dalam karya seni rupa dua dimensi, diharapkan saudara membuat sibul sendiri.
DRAFT
55
Kegiatan Pembelajaran 2
Mengenal Birama Gantung Dan Aba‐Aba
Tujuan A.
Setelah mempelajari materi pada kegiatan pembelajaran ini Saudra dapat menjelaskan pengertian birama gantung, serta mampu menerapkan dalam praktek
memberi aba‐aba.
Kompetensi dan Indikator Pencapaian Kompetensi
B.
Setelah mengikuti seluruh rangkaian pembelajaran pada modul ini, kompetensi minimal yang harus Anda kuasai adalah:
. Mengidentifikasi lagu yang dimulai pada ketukan ke . Mengidentifikasi lagu yang dimulai pada ketukan ke
. Mengidentifikasi lagu yang dimulai pada ketukan ke . Menentukan aba‐aba lagu
Uraian Materi
C.
Dalam notasi musik, birama adalah bagian dari suatu baris melodi, yang menunjukkan berapa ketukan dalam bagian tersebut. Misalnya, irama maka
dalam birama tersebut terdapat ketukan. Pada umumnya suatu birama dibatasi oleh garis birama. Suatu lagu pendek terdiri atas atau birama, sedangkan lagu
standar terdiri atas birama.
Di dalam musik tentunya anda pernah mendengar istilah Birama Gantung . Birama gantung adalah birama pada permulaan sebuah lagu yang jumlah nilai ketukannya
tidak lengkap jika dihitung dengan tanda biramanya. Sebagai contoh; lagu dengan birama gantung . Maka jumlah ketukan lagu tersebut pada birama awal tidak
lengkap ketuk melainkan berjumlah kurang dari ketuk, misalnya ketuk, ketuk atau bahkan ketuk, dan itulah yang disebut dengan birama gantung. Jika ada
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 2
56
birama gantung pada sebuah lagu maka nilai ketukan pada birama terakhir lagu juga tidak lengkap karena nilai ketukan yang tidak lengkap tersebut sudah digunakan
pada awal lagu. Sebagai ilustrasi gambaran birama gantung maka bisa anda perhatikan gambar berikut ini:
1. Ilustrasi gambaran birama gantung pada ketukan