Kegiatan Pembelajaran 4
144
b. Masukkan kain dalam larutan ekstrasi zat warna alam, dengan cara dari ujung ke ujung, kemudian di bolak‐balik sampai rata selama menit
c. Kain di
angkat, tiriskan
dan dkeringkan,
dengan cara
dibentangkan,digantung dan dijepit pada tali jemuran sampai kering. d. Ulangi proses pewarnaan sampai tiga kali proses celup warna, tiris,
keringkan e. Keringkan kain sampai benar‐benar kering
f. Selanjutnya dilakukan proses fiksasi
e. Proses FiksasiPengunci Warna
Ada tiga jenis bahan fiksasi, yaitu: a
Tawas gramL air
b Kapur
gramL air c
Tunjung gramL air
Cara fiksasi dilakukan sebagai berikut: a
Timbang tawaskapur, misalnya gram L air, jika menggunakan
tunjung gram L air b
Masukkan larutan ke dalam ember plastik c
Kain yang sudah diwarna alam dan dikeringkan, dimasukkan ke dalam larutan tawas atau kapur . menit, sedangkan pada larutan tunjung
menit
d Setelah fiksasi, kain di cuci dan dikeringkan ditempat teduh
4. Teknik Penerapan Warna Alam
a. Teknik Gosok
Teknik gosok dalam penggunaan warna alam dilakukan secara langsung. Pada dasarnya semua tanaman memiliki pigmen warna yang dapat digunakan sebagai
pewarna, tetapi sifatnya tidak stabil. Teknik gosok pada umumnya tanaman atau bunga segar dapat langsung digunakan untuk mewarna kertas.
DRAFT
Seni Budaya SD KK F
145
Gambar . Pewarnaan teknik gosok
b. Teknik Kuas
Teknik pewarnaan dengan menggunakan kuas, dengan cara warna yang sudah dibuat dengan blender, berbentuk cairan di kuaskan secara langsung pada
kertas ataupun kain.
Gambar . Pewarnaan dengan kuas pada kertas dan kain
c. Teknik Celup
Pewarnaan alam dengan teknik celup biasanya diterapkan pada kain yang berasal dari serat alam seperti sutera, kain katun dan jenis kain yang lain yang
berasal dari serat alam. Bahan tekstil yang hendak diwarna harus diproses mordanting
terlebih dahulu. Proses mordanting ini dimaksudkan untuk meningkatkan daya tarik atau daya serap zat warna alam terhadap bahan tekstil
serta berguna untuk menghasilkan kerataan dan ketajaman warna yang baik, selanjutnya baru dilakukan proses pewarnaan alam.
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 4
146
Gambar . Teknik celup
Proses pencelupan dilakukan sebagai berikut: Kain yang sudah dimordanting, direndam dalam larutan TRO, dengan
perbandingan grL air dingin selama + menit Kemudian angkat dan tiriskan
Celupkan kain yang sudah di TRO pada larutan warna alam, lakukan dari ujung ke ujung, sedikit demi sedikit, kemudian baliklah dan celup kembali
dari ujung ke ujung selama menit
Angkat dan tiriskan Ulangi sampai tiga kali proses pencelupan dengan zat warna alam celup,
tiriskan Setelah pencelupan terakhir, atau proses yang ketiga, tunggu kain sampai
kering. Kemudian lakukan fiksasi sesuai dengan bahan fiksasi yang ditentukan
tawas, kapur atau tunjung Lanjutkan dengan pencucian dan keringkan ditempat yang teduh
Aktivitas Pembelajaran
D.
Aktivitas pembelajaran dalam kegiatan modul ini lebih menekankan kemandirian pembelajar sehingga sangat diperlukan keaktifan dalam beraktivitas baik secara
personal maupun kelompok. Selain itu juga dibutuhkan kedisiplinan, pemahaman
DRAFT
Seni Budaya SD KK F
147
berpikir kritis, minat, dan kemampuan sendiri. Dalam aktivitas pembelajaran digunakan pendekatan ataupun metode yang bervariasi, tetapi karena pembelajaran
yang dilakukan adalah pembelajaran seni kerajinan maka sangat diperlukan juga pendekatan estetik.
Integrasi pendidikan karakter dalam pembelajaran pada setiap mata pelajaran
selalu dikaitkan dengan norma atau nilai‐nilai perilaku peserta, yang akan terefleksikan dalam kehidupan sehari‐hari. Penanaman nilai‐nilai pendidikan
karakter tidak hanya pada ranah kognitif, tetapi menyentuh pada internalisasi, dan pengamalan nyata dalam kehidupan peserta didik di lingkungan sekolah sampai
pada lingkungan masyarakat.
Serangkaian kegiatan belajar yang dapat Saudara lakukan untuk memantapkan pengetahuan, keterampilan, serta aspek pendidikan karakter yang terkait dengan
uraian materi pada kegiatan pembelajaran ini.
. Pada tahap pertama, Saudara dapat membaca uraian materi pewarnaan alam atau membaca teks secara cepat dan menyeluruh untuk memperoleh gambaran
umum materi, serta mengamati gambar bahan‐bahan pewarna alam dan proses pewarnan alam pada kertas dan kain pada modul ini.
. Berikutnya Saudara dianjurkan untuk membaca kembali materi secara berurutan. al ini perlu dilakukan untuk menghindari keterlewatan materi
dalam bahasan kegiatan pembelajaran ini.
. Fokuslah pada materi ataupun sub materi yang ingin dipelajari. Baca baik‐baik informasinya dan cobalah untuk dipahami secara mandiri sesuai dengan
bahasan materinya.
. Latihkan secara personal atau berkelompok materi praktek dan sesuaikanlah dengan prosedur yang ada di modul. Ulangi latihan tersebut sampai Saudara
terampil sesuai tingkat pencapaian yang ditentukan dalam modul.
. Setelah semua materi Saudara pahami, lakukan aktivitas pembelajaran dengan mengerjakan lembar kerja berikut.
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 4
148
Lembar Kerja 4.1. Mewarna Pada Kertas
Tujuan:
Melalui kerja kelompok Saudara diharapkan mampu mewarnai kertas dengan teknik gosok dan kuas dengan memperhatikan kerjasama, kedisiplinan,
menghargai perbedaan pendapat, serta memiliki kemauan kuat untuk lebih kreatif.
Langkah Kerja:
Persiapkanlah alat dan bahan untuk kerja kreatif dengan semangat kerjasama, disiplin, saling menghargai, dan menjaga keaktifan
berkomunikasi dengan sesama peserta maupun fasilitator.
Pelajarilah lembar kerja cara pewarnaan pada kertas teknik gosok dan kuas
Baca kembali uraian materi, lakukanlah studi referensi lainnya yang mendukung dan observasi baik secara langsung atau berdasar
pengalaman kemudian diskusikan dengan sesama peserta untuk mendapatkan pemahaman dan teknik tertentu dalam memvisualkannya.
silah lembar kerja mewarna pada kertas untuk mendapatkan hasil warna yang optimal, memiliki kwalitas pewarnaan pada karya dan proses kerja
yang cermat dan teliti.
Lembar Kerja Pewarnaan Pada Kertas No. Aspek Perencanaan
Uraian visualisasi dan proses Kerja . Objek yang akan di buat
. Mediaalat dan bahan yang digunakan
Alat: Bahan:
. Teknik yang digunakan . Langkah rerja
.
DRAFT
Seni Budaya SD KK F
149
No. Aspek Perencanaan Uraian visualisasi dan proses Kerja
dst Dokumentasi Karya
Lembar Kerja 4.2. Mewarna Pada Kain
Tujuan:
Melalui kerja kelompok Saudara diharapkan mampu mewarna kain dengan teknik celup dengan memperhatikan kerjasama, kedisiplinan, menghargai
perbedaan pendapat, serta memiliki kemauan kuat untuk lebih kreatif.
Langkah Kerja
Persiapkanlah alat dan bahan untuk kerja kreatif dengan semangat kerjasama, disiplin, saling menghargai, dan menjaga keaktifan
berkomunikasi dengan sesama peserta maupun fasilitator.
Pelajarilah lembar kerja cara pewarnaan pada kain teknik celup Baca kembali uraian materi, lakukanlah studi referensi lainnya yang
mendukung dan observasi baik secara langsung atau berdasar pengalaman kemudian diskusikan dengan sesama peserta untuk
mendapatkan pemahaman dan teknik tertentu dalam memvisualkannya.
silah lembar kerja pewarnaan pada kain untuk mendapatkan hasil warna yang optimal, memiliki kwalitas pewarnaan pada karya dan proses kerja
yang cermat dan teliti.
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 4
150
Lembar Kerja Pewarnaan Pada Kain No. Aspek Perencanaan
Uraian visualisasi dan proses Kerja . Objek yang akan di buat
. Mediaalat dan bahan yang digunakan
Alat: Bahan:
. Teknik yang digunakan . Langkah rerja
.
dst Dokumentasi Karya
Dalam kegiatan diklat tatap muka penuh, Lembar Kerja 4.1, dan 4.2 ini Saudara kerjakan di dalam kelas pelatihan dengan dipandu oleh fasilitator.
Dalam kegiatan diklat tatap muka In‐On‐In, Lembar Kerja 4.1, dan 4.2 ini Saudara kerjakan pada saat on the job training On secara mandiri sesuai
langkah kerja yang diberikan dan diserahkan serta dipresentasikan di hadapan fasilitator saat in service learning 2 In‐2 sebagai bukti hasil kerja.
DRAFT
Seni Budaya SD KK F
151 Latihan
Kasus Tugas E.
Setelah Saudara melakukan presentasi hasil dari pengamatan, menanya, mengumpulkan informasi dan mengasosiasi atau mengolah data, Saudara
dipersilahkan untuk mengembangkan pembuatan warna alam, pewarnaan pada kertas dan pewarnaan pada kain dengan warna alam yang ada dilingkungan anda
sesuai dengan kreasi masing‐masing peserta diklat.
Rangkuman F.
. Jenis zat warna : alam dan sintetis
. Bahan pewarna alam : daun alpukat, daun mangga, daun jati, putri
malu, mengkudu, bixa, kunyit, mahoni, secang . Bahan untuk fiksasi
: tawas, kapurtohor, tunjung . Bahan kain
: katun dan sutera . Alat‐alat
: kompor, tabung gas, panci email, pengaduk, saringan, gelas ukur, blenderpenumbuk,
saringan, panci email, timbangan, kaos tangan . Pengolahan
bahan warna alam
: digunakan secara langsung, di tumbukdi blender, ekstra dengan airdirebus
7. Teknik penggunaan
zat warna alam : teknik gosok, kuas dan teknik celup
. Ekstrasi zat warna alam
: secang, tingi, tegeran atau jenis kayu lainnya: a. Timbang salah satu jenis kayu kg.
b. Air L c. Rebus kayu selama jam
d. Setelah dingin saringlah warna. Setelah
dingin larutan siap digunakan. : Daun mangga, jambu biji, kepel atau jenis daun
lainnya: a. Timbang salah satu jenis daun kg.
b. Air L
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 4
152
c. Rebus daun sampai menjadi . L d. Setelah dingin saringlah warna. Setelah
dingin larutan siap digunakan. . Mordanting
untuk bahan sutera dengan
resep sebagai berikut. : a.
gram kain katun b.
gram tawas c.
gram soda abu d.
‐ L air . Prosedur mordanting
untuk kain katun sebagai berikut.
: timbang, larutkan, basahi kain, masukkan pada larutan suhu mendidih, rebus selama jam,
rendam jam, cuci keringkan, seterika . Proses
pencelupan dilakukan
sebagai berikut.
: kain rendam TRO, tiriskan, celup warna alam, tiriskan, ulangi sampai tiga kali proses
pencelupan, cuci, keringkan
Umpan Balik dan Tindak Lanjut
G.
Modul ini merupakan salah satu sarana ataupun media belajar yang paling sederhana dan dapat dijadikan sebagai acuan belajar tentang pembuatan warna
alam, pewarnaan pada kertas teknik gosok dan kuas serta pewarnaan pada kain teknik celup. Kesederhanaan modul ini diharapkan dapat merangsang dan
merefleksikan spirit untuk lebih banyak lagi melakukan latihan‐latihan pembuatan warna alam, pewarnaan pada kertas teknik gosok dan kuas serta pewarnaan pada
kain teknik celup. Dalam latihan yang dilakukan dengan berbagai media yang paling sederhana sampai dengan pada media yang proporsional.
Pembuatan warna alam, pewarnaan pada kertas teknik gosok dan kuas serta pewarnaan pada kain teknik celup, dapat difahami jika kita banyak melihat,
mengenal dan memiliki perbendaharaan visual karya‐karya seni kerajinan dan selalu berlatih. Dan banyak diperlukan membaca seni kerajinan, teknik pewarnan
maupun apresiasi seni kerajinan . Dalam modul ini berisi pengetahuan dan keterampilan tentang pembuatan warna alam, pewarnaan pada kertas teknik gosok
dan kuas serta pewarnaan pada kain teknik celup. Dengan demikian diharapkan setelah melakukan latihan‐latihan berdasarkan modul ini dapat dilanjutkan dengan
latihan‐latihan berikutnya dengan cara‐cara yang lebih variatif. Sehingga setelah
DRAFT
Seni Budaya SD KK F
153
mempelajari modul ini peserta sangat diharapkan dapat melaksanakan pembelajaran di sekolah masing‐masing.
Peningkatan mutu pendidikan harus dilakukan oleh semua pihak secara berkesinambungan. Peran kepala sekolah, guru, dan pengawas sangat penting,
karena mereka inilah yang akan berperan secara langsung dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di wilayah yang menjadi tanggung‐jawab mereka bersama.
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pewarnaan alam, beberapa pertanyaan berikut perlu Anda jawab sebagai bentuk umpan balik:
. Apakah setelah mempelajari kegiatan pembelajaran ini Anda mendapatkan pengetahuan dan keterampilan memadai tentang pewarnaan alam
. Apakah materi kegiatan pembelajaran ini telah tersusun secara sistematis sehingga memudahkan proses pembelajaran?
. Apakah Anda merasakan manfaat penguatan pendidikan karakter terutama dalam hal kerjasama, disipilin, dan menghargai pendapat orang lain dan mandiri
selama aktivitas pembelajaran?
. al apa saja yang menurut Anda kurang dalam penyajian materi kegiatan pembelajaran ini sehingga memerlukan perbaikan?
. Apakah rencana tindak lanjut Anda dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar di sekolah setelah menuntaskan kegiatan pembelajaran pewarnaan
alam
Agar hasil pelatihan ini dapat memberikan dampak yang bermakna terhadap peningkatan mutu pendidikan, maka perlu diadakan usaha‐usaha nyata pasca
pelatihan yang dituangkan dalam. Program Tindak Lanjut PTL . Dengan kata lain, PTL merupakan bentuk komitmen dari para stakeholder untuk melakukan kegiatan‐
kegiatan yang tertuang dalam PTL tersebut.
Rencana Tindak Lanjut pelatihan adalah setiap upaya atau kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan setelah kegiatan pelatihan selesai. Rencana Tindak Lanjut
hendaknya dibuat secara spesifik dan realistis sesuai dengan tanggung jawabnya.
Dalam menyusun Rencana Tindak Lanjut, pada umumnya akan mencakup hal‐hal sebagai berikut:
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 4
154
. Apa, yaitu menyangkut jenis kegiatan yang akan dilakukan di tempat kerjanya. . Bagaimana, yaitu cara atau langkah‐langkah yang harus ditempuh sehingga
kegiatan yang direncanakan terlaksana dengan baik dan benar. . Siapa, yaitu menyebutkan pihak terkait stakeholder siapa saja yang harus
dan perlu dilibatkan dalam melakukan kegiatan tindak lanjut ; masyarakat, staf yang lain atau pimpinan lembaga.
. Kapan, yaitu menjelaskan dan menguraikan tentang batasan waktu kapan akan dimulai dan kapan akan berakhir.
. Dimana, yaitu menyebutkan dimana kegiatan tersebut akan dilakukan. Apakah akan dilakukan di lapangan dengan Widyaiswara dan perangkat Lembaga
lainnya ataukah akan dilakukan di tempat kerjanya atau di unit kerjanya sendiri, di unit yang lain atau akan diterapkan di luar lembaga lain yang terlibat di
dalamnya.
Berikutnya, susunlah rencana tindak lanjut untuk kegiatan pembelajaran ini dengan format sebagai berikut.
No. Rencana Tindak Lanjut
. Materi pembelajaran
. Waktu
. Tempat
. Metode
. Peserta
Pembahasan Latihan Tugas Kasus
H.
Silahkan untuk mencari referensi melalui berbagai media, kemudian kembangkan pembuatan warna alam, pewarnaan pada media kertas, pewarnaan pada media kain
dengan bahan alam yang ada disekitar anda, sesuai kreasi masing‐masing peserta diklat
DRAFT
DRAFT
DRAFT
Bagian II Kompetensi Pe dagogik
DRAFT
DRAFT
Seni Budaya SD KK F
159
Kegiatan Pembelajaran 5
Pengembangan Potensi Peserta Diklat
Tujuan A.
Setelah mempelajari materi pada kegiatan pembelajaran ini, Saudara dapat merancang, dan menerapkan keterampilan berfikir kritis dan berinovasi untuk
mencapai prestasi optimal.
Kompetensi dan Indikator Pencapaian Kompetensi
B.
. Menjelaskan keterampilan belajar berpikir kritis dan keterampilan berinovasi untuk mencapai prestasi optimal
. Merancang pengembangan keterampilan belajar kritis dan keterampilan berinovasi untuk mencapai prestasi optimal
. Menerapkan keterampilan belajar berpikir kritis dan keterampilan berinovasi untuk mencapai prestasi optimal
Uraian Materi
C.
Bab ini akan diawali dengan pemaparan beberapa permasalahan yang dapat menghambat potensi dan kemungkinan‐kemungkinan yang melatarbelakanginya.
Perkembangan teknologi, di samping membawa dampak positif juga membawa dampak negatif bagi banyak orang, termasuk bagi peserta diklat. Salah satu
perwujudan dari dampak tersebutmisalnya sikap kurang peduli terhadap sesama, karena waktu tersita dengan berbagai jenis alat‐alat elektronik gadget yang
dimiliki. Terlalu asyik dengan gadgetmembuat banyak hal terlupakan atau terabaikan, misalnya lupa makan, lupa belajar, tidak peduli pada orang lain, dan
yang lebih parah lagi adalahtidak terpikirkan untuk mengembangkan potensi. Jika hal ini terjadi, berarti manusia dikuasai oleh teknologi. Padahal, teknologi
sebenarnya dibuat untuk membantu kehidupan manusia. Tetapi ketika manusia
DRAFT
Kegiatan Pembelajaran 5
160
tidak bisa mengendalikannya, maka yang terjadi justru sebaliknya, manusia dijajah oleh teknologi yang berdampak pada tumbuhnya sikap tidak peduli dengan diri
sendiri, apalagi dengan orang lain. Ketidakpedulian ini antara lain tercermin pada sikap tidak terpikirkan untuk menggali kekayaan pada dirinya yang berupa bakat
dan potensi. Untuk mengatasinya, diperlukan solusi yang mengenai akar permasalahan, yaitu ketidakpedulian itu sendiri. Untuk itu, Fasilitatoran perlu
memfokuskan kembali pada penanaman nilai‐nilai baikgood values Tee,
. Dengan good values, diharapkan ada dorongan dari peserta diklat untuk selalu
menggali bakat dan mengembangkan potensinya.
Sebagaimana disebutkan oleh Soemanto bahwa salah satu tujuan
Fasilitatoran adalah membantu peserta diklat dalam mengembangkan potensi semaksimal mungkin. Dalam hal ini, tujuan Fasilitatoran termasuk juga untuk
membantu peserta diklat mengatasi berbagai permasalahan seperti di atas, sebagai akibat darikecenderungan dimanjakan oleh teknologi. Dengan Fasilitator selalu
membantu dan mengarahkan, diharapkan peserta diklat dapat menjadi manusia dengan potensi yangberkembang sehingga bermanfaat bagi sesame. Peserta diklat
tidak sekedar diberi pelajaran dan tugasyang mengantarkan mereka pada tahap selesai belajar pada jenjang Fasilitatoran tertentu. Bermanfaat bukan berarti sibuk
atau disibukkan dengan berbagai kegiatan mengerjakan pekerjaan sekolah. Menjadi bermanfaat di sini juga bukan sekedar suatu harapan klise atau normatif, tetapi
benar‐benar adalangkah‐langkah konkrit untuk merealisasikan harapan tersebut. Realisasi ini terjadi sebagai akibat dari proses belajar yang dialaminya setiap hari di
sekolah. DenganFasilitator selalumelakukan penanaman konsep tentang arti hidup yang sesungguhnya melalui potensi dan upaya pengembangannya dalam kegiatan
pembelajaran sehari‐hari, diharapkan secara bertahappeserta diklat dapat benar‐ benar merasakan manfaat potensi bagi hidupnya dan orang lain.
Untuk mengembangkan potensi dimaksud, diperlukan berbagai keterampilan. Pembahasan kali ini hanya dibatasi pada keterampilan belajar berpikir kritis dan
keterampilan berinovasi.
DRAFT
Seni Budaya SD KK F
161
1. Keterampilan Berpikir Kritis dan Berinovasi