Arah Kebijakan Penerimaan Pembiayaan Daerah Arah Kebijakan Belanja Daerah Tahun 2015

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kab. Lingga 2015 III-12 1.2. Peningkatan Dana Bagi Hasil dan Sumberdaya Alam 1.3. Pengawasan dan evaluasi penerimaan daerah 2. ’ “”• – —˜™ š — › œ —– — “› œ— —–— › œ — “š —˜ , meliputi : 2.1. Peningkatan akurasi data pendapatan asli daerah dan pendapatan lain- lain. 2.2. Peningkatan akurasi data Dana Bagi Hasil dan Sumberdaya Alam. 3. ž — — – Ÿ šœ ™ › — ¡ ™ “› œ — — – — › œ — “š —˜ , ”“ ¢ ™  • – ™ £ 3.1. Peningkatan koordinasi lintas sektoral. 3.2. Peningkatan rekonsiliasi penerimaan daerah. 3.3. Peningkatan sistem pengelolaan penerimaan daerah.

3.4.2. Arah Kebijakan Penerimaan Pembiayaan Daerah

Sumber utama pembiayaan APBD Kabupaten Lingga pada tahun 2013 ialah Sisa Lebih Perhitungan Anggaran SiLPA. SiLPA tahun 2013 terealisasi sebesar Rp. 105.337.744.828,23,-. Dan juga bersumber dari Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah sebesar Rp. 2.973.825.749,- Untuk tahun 2014, SILPA dianggarkan sebesar Rp. 160.000.000.000,-. Penerimaan ini akan digunakan untuk menutup defisit anggaran 2014 sebesar Rp. 159.000.000.000,-. Sementara itu, untuk proyeksi pembiayaan daerah pada tahun 2015 SiLPA direncanakan sebesar Rp. 25.000.000.000,- ¤ ¥¦ § ¨ © . ª « § ¥¨¬­ ¥ ­ ¬ ®¥¯ ° ± ²³§´­¬ ° § ¯ §± ¬µ ¥¥¯ ° § µ ¦ ¬¥³ ¥¥¯ ¶ ¥ §± ¥ · ¸ ¥¦ ¹ º ¥ »§ ¯ ¼ ¬¯½ ½ ¥ No Jenis Pembiayaan Daerah Realisasi Tahun 2013 Anggaran Tahun Ini 2014 Proyeksi Tahun Depan 2015 ¾ Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya SILPA 105.337.744.828,23 160.000.000.000 25.000.000.000 ¿ Penerimaan Pinjaman Daerah Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kab. Lingga 2015 III-13 À Kegiatan Lanjutan Á Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah 2.973.825.749 ÂÃÄ ÅÆÇ È ÉÄ Ê Ë Æ ÌÆ Æ Í Î Æ É Ï Æ Ç ÐÑ ÒÓ ÀÐ Ð Ó Ô Õ ÑÓÔ Õ ÕÖ× À ÐØÑÓÑ Ñ Ñ ÓÑÑ ÑÓ ÑÑ Ñ × ÔÓÑ ÑÑ . ÑÑ Ñ . ÑÑ Ñ Sumber Ù ÚÛ ÜÝ Þ ß à áÞ Ü âãä å æ ç åèé ê ë è

3.4.3 Arah Kebijakan Belanja Daerah Tahun 2015

Arah pengelolaan belanja daerah disinkronkan dengan peningkatan akuntabilitas kinerja masing-masing SKPD. Dengan demikian dapat diciptakan akuntabilitas penggunaan anggaran yang baik dan bertanggung jawab. Disamping itu, aspek efisiensi dengan mengendalikan pengeluaranbelanja daerah yang bijak diperlukan untuk dapat mengatasi pemborosan anggaran untuk belanja yang tidak bersifat penting atau dibutuhkan dalam menunjang kinerja SKPD. Agar hasil pembangunan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, penetapan skema kegiatan yang dibiayai oleh pemerintah daerah harus disesuaikan dengan aspirasi-aspirasi masyarakat ì íîî íï ð ñ , perencanaan teknokrat î íñ ò í ó ô dan pokok-pokok pikiran DPRD yang tertuang dalam forum Musrenbang Musyawarah Pembangunan. õ ö÷ ø ù ú . û ü ø öù ý þ ö þý ÿ ö ø þ ý ø ùö ö ö ø ö ö÷ ö ø ý ö ø ý þ ø ù ö ö ö ø ö ü ø öù ý þ ö þ ý õ ö ú ö ö õ ö ý ø þ ý õ ö ø ö û ×Ó Ð Ó É ÅÆ Í Æ Ë Æ Æ Í ÃÍ + + 2.1.1. Belanja Pegawai 190.692.058.793 241.989.973.667,37 248.039.723.009,05 2.1.2. Belanja Subsidi 834.956.326 2.802.000.000 1.401.000.000 2.1.4. Belanja Hibah 16.341.769.275 26.679.000.000 18.401.112.108 2.1.5. Belanja Bantuan Sosial 25.118.459.000 27.800.906.068,63 26.136.138.450 2.1.6. Belanja Bagi Hasil Kepada ProvKab dan Pem. Desa Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kab. Lingga 2015 III-14 2.1.7. Belanja Bantuan Keuangan kepada ProvinsiKabupatenKota dan Pemerintahan Desa 32.497.755.143 56.697.145.836 56.697.145.836 2.1.8. Belanja Tidak terduga 1.000.000.000 1.000.000.000 ,- , . . 012 31 412 567 2 5 8 98 :;8 :9 ;9 : = 9 802.171.433.457 641.737.146.765,60 2.2.1. Belanja Pegawai 58.184.325.643 90.263.008.301 72.210.406.640,80 2.2.2. Belanja Barang dan Jasa 187.495.991.023 247.930.480.477 198.344.384.381,60 2.2.3. Belanja Modal 238.469.501.420 463.977.944.679 371.182.355.743,20 JUMLAH BELANJA DAERAH 780.815.141.630,13 1.159.140.519.029 933.412.266.168,65 Sumber : ?A B C , D E C A F G H I JC I ?KLM ? NO PQ N RSTU VQ W X W V Y VO Z NSN Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa belanja modal merupakan pos belanja yang paling besar menyerap anggaran APBD murni 2014 Rp. 463.977.944.679,- 40,02 diikuti belanja barang dan jasa yang menyerap Rp. 247.930.480.477,- 21,39, belanja pegawai menyerap Rp. 241.989.973.667,37,- 20,87 dari total belanja daerah. Hal yang sama terdapat pada Realisasi Belanja APBD 2013 sebesar Rp. 780.815.141.630,13,-, belanja modal menempati urutan pertama menyerap anggaran sebesar Rp. 238.469.501.420,- 30,54 disusul dengan belanja pegawai sebesar Rp. 190.692.058.793,- 24,42, dan posisi ketiga pada penyerapan untuk belanja barang dan jasa sebesar Rp. 187.495.991.023,- 24,01. Dapat dilihat bahwa anggaran belanja APBD murni 2014 sebesar Rp. 1.159.140.519.029,- lebih besar dari anggaran murni 2013 sebesar Rp. 786.775.094.047,-, tetapi bila dibandingkan dengan anggaran perubahan 2013 sebesar Rp. 857.519.857.924,03 dengan demikian pada tahun 2014 terdapat kenaikan jumlah anggaran sebesar Rp. 301.620.661.104,97,- atau sebesar 35,17. Pada tahun anggaran 2015, diasumsikan bahwa adanya penurunan jumlah anggaran belanja daerah. Sehingga pada tahun 2015, jumlah anggaran belanja daerah menjadi sebesar Rp. 933.412.266.168,65,- atau mengalami penurunan sebesar Rp. 225.728.252.860,35,-. dari jumlah anggaran belanja daerah pada tahun 2014. Hal ini dimaksudkan mengingat menghindari terjadinya Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kab. Lingga 2015 III-15 defisit anggaran pada tahun berjalan sehingga terjadi penyesuaian pada rekening belanja baik pada Belanja Tidak Langsung maupun Belanja Langsung. Kebijakan belanja daerah pada tahun 2015 diarahkan pada: 1. Penentuan dan penggunaan anggaran belanja daerah didasarkan pada korelasi antara alokasi belanja tidak langsung dan belanja langsung dengan pencapaian Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Lingga, serta memperhatikan prioritas pembangunan Nasional, prioritas pembangunan Provinsi Kepulauan Riau serta prioritas pembangunan Kabupaten Lingga. 2. Tujuan utama penggunaan dana APBD adalah untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, oleh karena itu akan terus dilakukan peningkatan program-program yang berorientasi pada masyarakat dan berupaya melaksanakan realisasi belanja daerah tepat waktu dan tepat guna. 3. Kebijakan Belanja Tidak Langsung pada APBD 2015 adalah : - pemenuhan kewajiban pembayaran belanja pegawai diarahkan untuk mengantisipasi adanya kenaikan gaji berkala, tunjangan keluarga, mutasi dan penambahan pegawai dengan memperhitungkan acress maksimum 2,5 dari jumlah pegawai gaji pokok dan tunjangan; - kebijakan Belanja Hibah dilakukan untuk mendukung fungsi penyelenggaraan pemerintah daerah yang dilakukan oleh pemerintah daerah, semi pemerintah dan ormas; - Bantuan Sosial mempedomani Permendagri Nomor 39 Tahun 2012 Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pemberian Hibah Dan Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah diarahkan untuk meningkatkan kualitas kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Bantuan sosial dapat diberikan kepada kelompok anggota masyarakat yang dilakukan secara selektiftidak mengikat dan jumlah nya dibatasi. Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kab. Lingga 2015 III-16 - Kebijakan Belanja Bantuan Keuangan kepada ProvinsiKabupatenKota dan Pemerintahan Desa khususnya ADD Pemerintah kabupatenkota menganggarkan bantuan keuangan kepada pemerintah desa paling sedikit 10 persen dari dana perimbangan yang diterimanya kecuali DAK. - Penganggaran belanja tidak terduga dilakukan secara rasional dengan mempertimbangkan realisasi Tahun Anggaran 2014 dan kemungkinan adanya kegiatan-kegiatan yang sifatnya tidak dapat diprediksi sebelumnya, diluar kendali dan pengaruh pemerintah daerah. 3. Alokasi Belanja Langsung dalam rangka penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupaten, baik urusan wajib maupun urusan pilihan, diarahkan untuk membidik kegiatan yang menjadi prioritas pembangunan daerah; 4. Peningkatan kualitas pengelolaan dan penyediaan infrastruktur diarahkan untuk jaringan jalan dan jembatan, bangunangedung, dermaga, sarana air bersih SAB, listrik dan sarana pendukung kawasan Damnah dalam rangka pelaksanaan MTQ Provinsi tahun 2016 di Kabupaten Lingga dan juga sesuai dengan arahan belanja modal paling sedikit sebesar 30 dari APBD. 5. Mengalokasikan anggaran untuk pendidikan sebesar 20 dari total belanja daerah tahun 2015 dalam rangka meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan pendidikan. 6. Mengalokasikan anggaran untuk kesehatan menjadi 10 secara bertahap sesuai dengan Undang- undang. 7. Penganggaran belanja sharing Program Pengentasan Kemiskinan antara Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dan Pemerintah Kabupaten Lingga dalam rangka percepatan penekanan jumlah angka kemiskinan daerah. 8. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan belanja daerah dengan berpedoman pada harga pasar dan standar harga pemerintah, Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kab. Lingga 2015 III-17 serta mendorong terus peningkatan akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaannya. [ . \ . \ ] _` a bc d e _ f _ g h b g ibj k _ _ g h bl c d _ m __ g n _b _ ` Pengeluaran daerah terdiri dari beberapa jenis pembiayaan antara lain: 1 pembentukan dana cadangan, 2 penyertaan modal investasi, 3 pembayaran pokok hutang, dan 4 pemberian pinjaman daerah, guna meningkatkan kemampuan keuangan daerah. Untuk tahun 2013, pengeluaran daerah dalam bentuk penyertaan modal investasi direalisasikan sebesar Rp. 6.000.000.000,- serta Pemberian Pokok Pinjaman Dalam Negeri - lainnya sebesar Rp. 2.193.986.220,-. Tahun 2014 kembali dianggarkan sebesar Rp. 1.000.000.000,- untuk penyertaan modal pemerintah daerah kepada BUMD dan tahun 2015 di prediksikan angka tidak berubah sebesar Rp. 1.000.000.000,- untuk penyertaan modal pemerintah daerah. Tabel 3.6 Realisasi dan Proyeksi Pengeluaran Pembiayaan Daerah Kabupaten Lingga No Jenis Pembiayaan Daerah Realisasi Tahun 2013 Anggaran Tahun Ini 2014 Proyeksi Tahun Depan 2015 [ h b gi bj k_ _ g n _b _` opq pq Penyertaan Modal Investasi Pemerintah Daerah 6.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 opq p o Pemberian Pokok Pinjaman Dalam Negeri - lainnya 2.193.986.220 opq pr Pemberian Pinjaman Daerah Dana Bergulir Jumlah Pengeluaran Pembiayaan Daerah 8.193.986.220 1.000.000.000 1.000.000.000 Sumber : stu v w Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kab. Lingga 2015 III-18 x Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lingga 2015 y z{ |

BAB IV PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015

4.1. TEMA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL DAN PROVINSI

} rioritas pembangunan daerah ~  bupaten € ‚ gga tahun ƒ „ … † sebagai bagian tak terpisahkan dari ‡ egara ~ ˆ satuan ‰ epublik Š ndonesia serta bagian dari provinsi ~ ˆ pulauan ‰ iau ‹ ditetapkan dengan memperhatikan prioritas pembangunan nasional dan prioritas pembangunan daerah provinsi ~ epulauan ‰ iau tahun ƒ „ … † yang tercantum pada ‰ ~ } dan ‰ ~ } Œ } rovinsi ~ ˆ pulauan ‰ iau  ‰ ~ } ƒ „ … † adalah ‰ ~ } awal ‰ }Ž ‡ ƒ „ … †  ƒ „ … ‘  Œ imana ‰ ~ } ƒ „ … †  ƒ „ … ‘ akan dilaksanakan oleh } residen dan } emerintahan yang baru  ’ leh karena itu agenda nasional tahun ƒ „ … † ditetapkan sebagai berikut “ ” ema pembangunan nasional tahun ƒ „ … † yaitu “ Melanjutkan Reformasi bagi Percepatan Pembangunan Ekonomi yang Berkeadilan , • ˆ suai dengan tema ‰ ~ } tahun ƒ „ … † tersebut ‹ maka sasaran yang harus dicapai pada akhir tahun ƒ „ … † ‹ antara lain “ …  } encapaian target pertumbuhan ekonomi sebesar † ‹ – sampai dengan 6,3. 2. Laju inflasi 4,5 dan bertambah atau berkurang 1. Dengan beberapa pertimbangan penetapan tema dan sasaran RKP tersebut diatas sebagai berikut : 1. Melanjutkan reformasi pembangunan yang telah berjalan dan diperkuat dengan menciptakan struktur perekonomian yang kokoh, melalui hilirisasi industri berbasis sumberdaya alam, mengurangi ketergantungan impor