RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LINGGA TAHUN 2015
B B C DE
Tabel 2.14. Banyaknya Ruang Kelas Sekolah Negeri Menurut Tingkatan dan Kondisinya
Rusak Jenis Sekolah
Baik Ringan
Berat Jumlah
F G H I J
m
J
n
K J
n
J
k
L K
J
n
J
k
M I K
N OP
Q R S
T T F U H
VW
kol
JX Y J
s
J
r
M VYN
P Z
P Q
[ \ T
]
689
03. Madrasah Ibtidaiyah MI
8 2
10
04. Sekolah Menengah Pertama SMP
120 30
7 157
05. Madrasah Tsanawiyah MTs
14 -
- 14
06. Sekolah Menengah Atas SMA
70 19
- 89
07. Madrasah Aliyah MA
2 6
5 13
08. Sekolah Menengah Kejuruan SMK
12 8
- 20
Jumlah 756
220 60
1.036 Sumber : Lingga Dalam Angka, 2013
Tabel 2.15 Rasio Jumlah Guru Terhadap Murid di Jenjang Pendidikan
Jenjang Pendidikan
Jumlah Murid
Orang Jumlah Guru
Orang Rasio
Murid Guru
1 2
3 4
SD MI SLTP MTs
SMU MA SMK 11.202
3.603 3.402
1.072 249
220 10 : 1
14 : 1 15 : 1
Sumber : Laporan Pembangunan Manusia, 2013
c. Kesehatan
Sesuai dengan tujuan MDG s dimana 4 indikator diantara 8 indikator sangat terkait erat dengan bidang kesehatan, pembangunan bidang kesehatan
antara lain difokuskan pada penurunan angka kematian bayi, angka kematian
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LINGGA TAHUN 2015
_ `a bc
u
d
m
e
m
e
r
f
n
g b h i
VAIDS dan penyakit menular lainnya, peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat serta peningkatan sarana dan prasarana kesehatan.
Angka Harapan Hidup masyarakat Kabupaten Lingga saat ini baru mencapai 70,37, masih perlu ditingkatkan. Peningkatan angka harapan hidup ini
sudah barang tentu tidak terlepas dari berbagai aspek pendukungnya seperti : cakupan pelayanan kesehatan bagi bayi dan balita, ibu hamil dan menyusui,
penurunan angka kematian bayi,
Ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan, peningkatan pelayanan kesehatan yang diperoleh masyarakat, faktor lingkungan seperti perumahan,
sanitasi serta kebiasaan hidup masyarakat itu sendiri. Tersebarnya Puskesmas dan Puskesmas Pembantu pada setiap kecamatan di Kabupaten Lingga tentunya
mempermudah akses penduduk untuk mendapatkan pelayanan kesehatan secara mudah, murah dan cepat. Demikian pula di desa-desa telah tersebar
Posyandu dan di beberapa desa telah terbentuk Polindes dan Poskesdes. Hal ini bisa dilihat dari persentase penduduk yang pernah mengalami keluhan
kesehatan dan berobat jalan menurun. Meskipun demikian, guna meningkatkan kesadaran masyarakat serta pelaksanaan dan pemerataan pelayanan kesehatan,
perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan aktivitas serta sarana posyandu dan poskesdes dengan menitikberatkan pada peningkatan keterpaduan peranan
pemerintah desa, TP PKK, RW, RT dan masyarakat disatu pihak serta para tenaga medis dan kader kesehatan di pihak lain.
Salah satu fokus utama program kesehatan adalah menurunkan angka kematian bayi AKB. Pada tahun 2010 sebesar 31,84, target pada tahun 2010
sebesar 23 per 1000 Kelahiran. Tahun 2011 AKB turun menjadi 25 dari target sebesar 22 per 1000 KH. Tahun 2012 turun lagi menjadi 12,2. Sedangkan target
RPJMD sebesar 21. Hal ini menunjukkan pemerintah berhasil dalam menekan angka kematian bayi. Tinggi rendahnya AKB, akan berpengaruh terhadap kualitas
kesehatan yang sangat erat kaitannya dengan angka harapan hidup yang menjadi komponen Indeks Pembangunan Manusia IPM. Semakin rendah AKB maka
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LINGGA TAHUN 2015
j j k l
6
angka harapan hidup akan semakin baik dan sebaliknya jika AKB tinggi maka angka harapan hidup akan menjadi rendah. Selain AKB, Angka Kematian Ibu AKI
di Kabupaten Lingga masih tinggi. Tingginya angka kematian ibu memperlihatkan rendahnya status sosial ekonomi dan politik perempuan. Memang banyak faktor
yang mempengaruhi angka kematian ibu, diantaranya derajat kesehatan, sosial budaya, ekonomi, tradisi, keadaan geografis dan tingkat pendidikan masyarakat.
Saat ini berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk menurunkan angka kematian ibu.
Fasilitas sanitasi lingkungan pada saat ini belum cukup memadai, hal ini tentunya sangat mengkhawatirkan, karena sanitasi akan terkait erat dengan
status gizi. Seperti kita ketahui bahwa apabila anak-anak balita berada dalam kondisi lingkungan yang tidak sehat, tidak hanya akan menyebabkan mereka
rentan terhadap serangan penyakit tapi juga menurunkan daya tahan tubuh dan mengurangi kemampuan untuk menyerap zat gizi. Sanitasi total bagi masyarakat
yang tercermin pada program stop buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan sampah dan pengelolaan limbah merupakan pilar yang
mendasar dalam mewujudkan lingkungan yang sehat dan derajat kesehatan masyarakat yang diharapkan. Program Sanitasi Berbasis Masyarakat SANIMAS
yang merupakan salah satu indikator MDG s perlu diupayakan secara intensif bersama komponen masyarakat yang ada mengingat keberhasilan program
tersebut secara dominan ditentukan oleh kesadaran dan peran serta masyarakat.
Tabel 2.16 Indikator Makro di Bidang Kesehatan
INDIKATOR
TAHUN
2010 capaian
2010 target
2011 capaian
2011 target
2012 target
2012 capaian
2013 target
2014 target
2015 target
Angka Kematian Bayi Per 1000
Kelahiran 31,84
23 17,9
22 21
12,2 20
19 18
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LINGGA TAHUN 2015
m m n op
Sumber : Bappeda Kab. Lingga data diolah
d. Pertumbuhan Perekonomian Daerah