PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
b. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
c. Surat-surat berharga
d. Kredit yang diberikan
e. f.
g.
43. MANAJEMEN MODAL
Kebutuhan permodalan Bank juga direncanakan dan didiskusikan secara rutin yang didukung dengan data analisis.
Kewajiban penyediaan modal Bank dengan memperhitungkan risiko kredit, risiko operasional dan risiko pasar: Komponen Modal
Modal Inti Modal Pelengkap
Jumlah Modal Aset Tertimbang Menurut Risiko untuk Risiko Kredit
Aset Tertimbang Menurut Risiko untuk Risiko Operasional Aset Tertimbang Menurut Risiko untuk Risiko Pasar
Rasio KPMM sesuai profil resiko 95.261
2.097.460 1.907.188
Estimasi nilai wajar terhadap simpanan dengan tingkat suku bunga tetap dan beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain yang tidak memiliki kuotasi di pasar aktif ditetapkan berdasarkan diskonto arus kas dengan menggunakan suku bunga utang baru dengan sisa jatuh tempo yang serupa.
Karena sisa jatuh tempo di bawah 1 satu tahun sehingga nilai tercatat dari simpanan dari nasabah, simpanan dari bank lain, bunga masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar.
Tujuan utama dari kebijakan Bank atas kebijakan pengelolaan modal adalah untuk memastikan bahwa Bank memiliki modal yang kuat untuk mendukung strategi pengembangan ekspansi usaha Bank saat ini dan mempertahankan kelangsungan pengembangan di masa mendatang, dan untuk memenuhi
ketentuan kecukupan permodalan yang ditetapkan oleh regulator serta memastikan agar struktur permodalan Bank telah efisien.
Bank mematuhi semua persyaratan modal yang ditetapkan oleh pihak eksternal sepanjang periode pelaporan, khususnya berkenaan dengan perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum KPMM dan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko ATMR.
3.657.855 2.252.427
31 Maret 2015
Bank menyusun Rencana Permodalan berdasarkan penilaian dan penelaahan atas kebutuhan kecukupan permodalan yang dipersyaratkan dan mengkombinasikannya dengan tinjauan perkembangan ekonomi terkini dan hasil dari metode stress test . Bank senantiasa akan menghubungkan tujuan
keuangan dan kecukupan modal terhadap risiko melalui proses perencanaan modal dan stress test , begitu pula dengan bisnis yang didasarkan pada permodalan dan persyaratan likuiditas Bank.
Rencana Permodalan disusun oleh Direksi sebagai bagian dan Rencana Bisnis Bank dan disetujui oleh Dewan Komisaris. Perencanaan ini diharapkan akan memastikan tersedianya modal yang cukup dan terciptanya struktur permodalan yang optimal.
Bank telah melakukan perhitungan kecukupan modal berdasarkan ketentuan BI yang berlaku.
31 Maret 2016
Kredit dinyatakan berdasarkan jumlah nilai tercatat setelah dikurangi oleh beban penurunan nilai. Estimasi nilai wajar dari pinjaman yang diberikan mencerminkan jumlah diskonto dari estimasi kini dari arus kas masa depan yang diharapkan akan diterima. Arus kas yang diharapkan didiskontokan
pada tingkat suku bunga pasar terkini untuk menentukan nilai wajar.
9,26 Liabilitas segera, simpanan dari nasabah, simpanan dari bank lain dan bunga masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain
Estimasi nilai wajar simpanan tanpa jatuh tempo, termasuk simpanan tanpa bunga, adalah sebesar jumlah terutang ketika utang tersebut dibayarkan.
4.205.589 2.912.957
90.999 547.734
660.530 18.289.592
17.619.591
9,28 Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum untuk risiko kredit, risiko
operasional dan risiko pasar 20,53
14,85 Estimasi nilai wajar terhadap aset lain-lain ditetapkan berdasarkan diskonto arus kas dengan menggunakan suku bunga pasar uang yang berlaku untuk
hutang dengan risiko kredit dan sisa jatuh tempo yang serupa. Karena sisa jatuh tempo di bawah 1 satu tahun sehingga nilai tercatat dari aset lain-lain adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar.
Nilai tercatat dari penempatan dan simpanan overnight dengan suku bunga mengambang adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar. Estimasi nilai wajar terhadap penempatan dengan suku bunga tetap ditetapkan berdasarkan diskonto arus kas dengan menggunakan suku bunga pasar
uang yang berlaku untuk hutang dengan risiko kredit dan sisa jatuh tempo yang serupa. Karena sisa jatuh tempo di bawah 1 satu tahun sehingga nilai tercatat dari penempatan dengan suku bunga tetap adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar.
Nilai wajar untuk surat berharga yang dimiliki hingga jatuh tempo ditetapkan berdasarkan harga pasar atau harga kuotasi perantara broker pedagan
efek dealer . Jika informasi ini tidak tersedia, nilai wajar diestimasi dengan menggunakan harga pasar kuotasi efek yang memiliki karakteristik kredit, jatuh tempo dan yield yang serupa.
Nilai wajar atas instrumen derivatif yang dinilai menggunakan teknik penilaian dengan menggunakan komponen yang dapat diamati dipasar terutama adalah swap suku bunga, swap mata uang,.
Nilai wajar dari pinjaman subordinasi dihitung menggunakan arus kas yang didiskonto berdasarkan suku bunga pasar Pinjaman subordinasi
65
PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Maret 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
44. RASIO ASET PRODUKTIF TERHADAP JUMLAH ASET