Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi • Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit •

PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain Pendapatan: Beban: Laba operasional Laba tahun berjalan Jumlah aset 40 MANAJEMEN RISIKO I. Kerangka Manajemen Risiko - Pertumbuhan bisnis dan peningkatan pangsa pasar kredit dan portofolio pendanaan. - Peningkatkan efisiensi operasional perbankan. - Menjaga tingkat kebutuhan modal minimum sesuai ketentuan regulator. - Implementasi manajemen risiko yang berorientasi bisnis.

1. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi •

• Untuk pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris membentuk komite sebagai berikut: a. Komite Audit b. Komite Pemantau Risiko c. Komite Remunerasi dan Nominasi • Untuk pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi , maka Direksi membentuk komite sebagai berikut: a. Komite Manajemen Risiko b. Komite Aset dan Liability c. Komite Pemantau Teknologi Informasi TI d. Komite Kredit • Untuk pengendalian intern Direksi membentuk: a. Satuan Kerja Audit Intern SKAI b. Satuan Kerja Manajemen Risiko c. Satuan Kerja Kepatuhan d. Satuan Kerja Kontrol

2. Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit •

• • • 5.499 54.043 Kebijakan, pedoman, prosedur dan limit dilakukan reviusecara periodik oleh unit kerja operasional terkait sejalan dengan perkembangkan bisnis Bank dan ketentuan regulator. Di dalam melaksanakan strategi operasional PT Bank Artha Graha Internasional, Tbk selanjutnya disebut Bank maka Manajemen berupaya untuk dapat menyelaraskan antara: 148.174 Penetapan limit Bank dibuat dan diusulkan oleh unit kerja operasional disampaikan kepada Divisi Manajemen Risiko untuk dianalisa kajian manajemen risiko dan direkomendasikan kepada Komite Manajemen Risiko untuk diusulkan kepada Direksi sebagai pengambil keputusan. Dalam menjalankan bisnis yang berorientasi risiko, Bank melaksanakan penerapan manajemen risiko yang efektif dengan mempertimbangkan segala aspek sesuai dengan rencana kerja Bank dan prinsip kehati-hatian prudential principles serta sesuai dengan ketentuan regulator. 913.041 Untuk mencapai tujuan usaha, Bank perlu menyeimbangkan secara optimal antara bisnis, operasional dan manajemen risiko. Bank perlu memiliki unit bisnis yang berorientasi risiko dan mempunyai unit manajemen risiko yang berorientasi bisnis. Kerangka manajemen risiko Bank mencakup keseluruhan lingkup aktivitas usaha, transaksi dan produk Bank termasuk produk atau aktivitas baru berdasarkan pada prinsip-prinsip dasar pengelolaan risiko yang berlaku dengan menjaga keseimbangan antara fungsi pengendalian usaha yang efektif serta kebijakan yang jelas dalam pengelolaan risiko. Seluruh aktivitas Bank dan setiap produkjasa Bank harus disusun i pedoman dan prosedur yang ditetapkan secara jelas dan cakupannya sejalan dengan visi, misi dan strategi bisnis Bank. 65.850 7.591 597.491 25.119.249 2.712.195 2.659.084 8.449 8.569 8.568 667.753 601.903 1.792 1.984 4.137 12.301 48.337 10.317 71.789 5.471 65.884 18.089.264 8.428 7.584 13.800 Jumlah 22.249 45.617 54.185 operasional lainnya Sumatera Sulawesi Keterangan Pendapatan bunga dan operasional lainnya Jakarta Beban bunga dan operasional lainnya 448.618 60.413 Lainnya Jawa 520.407 11.728 Kalimantan 31 Maret 2015 Kerangka dasar manajemen risiko Bank merupakan bagian integral dari proses manajemen risiko dalam pengelolaan bisnis dan operasional Bank yang meliputi : Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab atas efektivitas penerapan manajemen risiko di Bank serta memastikan penerapan manajemen risiko telah memadai sesuai dengan karakteristik, kompleksitas dan profil risiko Bank. Kebijakan, pedoman dan prosedur yang dikeluarkan oleh Bank ditatakerjakan oleh Bagian Sistem dan Prosedur. 49 PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Maret 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

3. •