14
urea, 300 kg SP36, 300 kg NPK Ponska, 3.000 kg kompos dan 114 liter biourine. Hasil pemanfaatan kompos dan biourine digunakan sebagai tambahan pupuk
pada perlakuan P2.
b. Teknologi pembuatan pakan ternak berbasis limbah jagung
Teknologi pembuatan pakanternak berbasis limbah jagung diperoleh dari sisa hasil panen tanaman jagung hibrida berupa batang, daun, kelobot dan
tongkol yang kemudian di fermentasikan terlebih dahulu. Proses fermentasi adalah :
1. Teknologi fermentasi jerami jagung
Proses pembuatan fermentasi jerami jagung yang telah dilayukan dengan kadar air 60-70 dipotong-potong 3-5 cm, gula tebu dilarutkan
dengan 12 liter air dengan cara diaduk atau direbus, jerami jagung yang telah dipotong dimasukkan kedalam tempat pembuatan dengan cara
ditumpuk dan dipadatkan, pemberian urea, dedak halus dan larutan gula tebu dilakukan secara bertahap dan berlapis, setiap ketebalan tumpukan
berkisar 20 cm.Urea, dedak dan larutan gula tebu ditaburkan dan disiram secara merata. Demikian seterusnya sampai proses penumpukan selesai,
tumpukan kemudian ditutup rapat dengan menggunakan plastik atau bahan kedap udara dan tidak rembes air lalu diberikan beban diatasnya dengan
menggunakan ban bekas atau karung berisi pasir, selama proses fermentasi tumpukan tidak perlu dibalik dan lindungi dari hujan dan sinar matahari
langsung, proses pembuatan silase akan selesai 21 hari. 2. Pemberian silase kepada ternak sapi
Silase jerami jagung diberikan pada ternak sapi sebagai pakan substitusi rumput segar atau dicampur dengan rumput hijauan. Silase jagung
berkualitas baik bila proses pembuatan dilakukan secara tepat dan benar dengan ciri-ciri berbau harum agak kemanis-manisan, tidak berjamur, tidak
menggumpal, berwarna kehijau-hijauan dan pH berkisar antara 3,2 sampai 4,5. Pemberian pada ternak sapi sebesar 10 dari bobot badan dan
diberikan pada pagi dan sore hari.
15
b. Pengkajian teknologi pemberian pakan ternak sapi bali berbasis
limbah jagung
Rancangan Pengkajian
Kajian teknologi pemberian pakan dilakukan selama 3 bulan pemberian pakan fermentasi limbah tanaman jagung dengan pakan tambahan kosentrat
berbahan baku tongkol jagung dengan masa preelim 2 minggu, rancangan
pengkajian yang di gunakan adalah Rancangan Acak Kelompok RAK, bahan percobaan menggunakan sapi bakalan berjumlah 24 ekor ternak sapi bali induk
yang berumur 1,5-3 tahunyang di bagi menjadi 2 perlakuan pakan yaitu 1 pakan teknologi petani rumput lapangan dan 2 pakan teknologi petani rumput
lapangan + pakan limbah tanaman jagung, ternak juga di berikan mineral 0,01 perekor hari.
Bahan baku utama fermentasi pakan limbah jagung yaitu jerami jagung 1 ton kadar air 60-70 sedangkan bahan pencampur terdiri dari urea 2,5 kg,
gula merah molases 4 kg dan dedak halus 5 kg. Ternak sapi di kandangkan pada kandang koloni dan kandang individu, air
minum diberikan secara ad-libitum. Pemberian pakan ternak diberikan pagi dan
sore hari.
Parameter yang diukur
- Kandungan nutrisi pakan perlakuan
- Konsumsi pakan fermentasi jerami jagung, dan konsumsi pakan rumput
lapangan -
Daya simpan pakan fermentasi limbah jagung -
Analisis ekonomi usaha ternak
Analisis data
Analisis data usahatani ternak sapi dilakukan dengan analisis R C dan B C ratio. Data keragaan pengkajian pakan dan ternak dianalisis dengan ANOVA dan
uji lanjut dengan DMRT.
16
d. Analisis Kesuburan Tanah