21
b. Teknologi pembuatan pakan ternak berbasis limbah jagung
Kegiatan yang dilaksanakan untuk meningkatkan produktivitas usahatani ternak sapi dilahan suboptimal adalah dengan penerapan teknologi pembuatan
pakan ternak berbasis limbah jagung. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 15 Juni 2016 dilumbung Desa Batu Layang dihadiri oleh seluruh anggota kelompok
tani Tri Mukti dan Sri Gati yang berjumlah 26 orang. Pemberian pakan berbasis limbah tanaman jagung baik brangkasan jagung maupun tongkol jagung
bermanfaat sebagai pakan ternak sapi Bali. Agar nilai gizi limbah panen tanaman jagung baik batang, daun maupun tongkol jagung meningkat kualitasnya maka
dilakukan fermentasi. Teknologi pengolahan pakan fermentasi berbasis brangkasan tanaman
jagung dengan menggunakan bahan baku utama limbah jagung yaitu jerami jagung sebanyak 1.000 kg kadar air 60-70 , tongkol jagung 500 kg dan bahan
pencampur terdiri dari urea 4 kg, tetes molases 6 kg dan dedak halus 7,5 kg. Proses pembuatan fermentasi limbah jagung dilaksanakan beberapa tahap yaitu
tahap fermentasi, pengeringan dan penyimpanan. Pada tahap fermentasi, jerami jagung dan tongkol jagung yang berkadar
air 60-70 dicacah dengan menggunakan mesin copper.Tetes tebu dilarutkan
dengan 12 liter air dengandiaduk atau direbus. Pupuk urea dilarutkan dengan air sebanyak 10 liter, jerami jagung yang dipotong-potong dimasukkan kedalam
plastik kedap udara kondisi anaerob dengan cara dipadatkan, pemberian urea, dedak dan larutan tetes tebu secara bertahap dan merata kemudian ditutup
rapat, selanjutnya diikat dengan tali plastik lalu diberikan beban dengan menggunakan kayu. Selama proses fermentasi lindungi dari hujan dan sinar
matahari. Proses fermentasi selesai 21 hari setelah penutupan.Pakan fermentasi limbah jagung diberikan pada sapi Bali dengan melakukan pengkajian pemberian
pakan ternak berbasis limbah jagung.
c. Pengkajian teknologipakan ternak sapi berbasis limbah jagung