Analisis Kesuburan Tanah Laporan Akhir Kegiatan Tahun 2016

16

d. Analisis Kesuburan Tanah

Analisis tanah yang dilakukan pada awal kegiatan pengkajian sebanyak 1 atau 2 sampel tanah komposit tergantung homogenitas lahannya yang di ambil dari kedua desa lokasi pengkajian yaitu Desa Batu Layang dan Desa Batu Raja R.Unsur yang di analisis meliputi pH tanah, kandungan bahan organik, dan kesuburan tanah unsur Nitrogen, Fosfor dan Kalium. Analisis tanah juga dilakukan setelah panen jagung dengan mengambil sampel tanah komposit dari pertanaman jagung. Tanah komposit tersebut dianalisis kesuburannya seperti analisis pada awal kegiatan pengkajian. Hasil analisis sebelum dan sesudah panen dibandingkan untuk melihat perubahan atau peningkatan kesuburan lahan sebagai hasil implementasi integrasi sapi-jagung. Data ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif. 3.4.2. Peningkatan efisiensi usahatani jagung dan sapi berbasis integrasi di lahan suboptimal Kegiatan yang dilaksanakan adalah: 1. Meminimalisir penggunaan input usahatani jagung dan sapi melalui implementasi inovasi teknologi sistem integrasi sapi – jagung spesifik lokasi. 2. Menyiapkan kuisioner untuk identitas responden, biaya produksi, produksi, harga, penerimaan dan pendapatan usahatani integrasi sapi-jagung dan non integrasi. 3. Melakukan wawancara terhadap responden petani kooperator yang melakukan usahatani integrasi sapi-jagung dibantu dengan kuisioner. 4. Melakukan tabulasi data hasil wawancara. 5. Menghitung total biaya usahatani jagung melalui penjumlahan keseluruhan biaya yang di keluarkan meliputi biaya tenaga kerja, benih, pupuk, pestisida, pengolahan lahan pada usahatani jagung permusim tanam. 6. Menghitung total biaya usaha ternak sapi melalui penjumlahan keseluruhan biaya yang di keluarkan meliputi biaya pakan HMT, dedak dan pakan fermentasi silase, obat-obatan, tenaga kerja, penyusutan kandang dan alat usahaternak sapi persiklus usaha penggemukan. 7. Menghitung pendapatan kotor melalui perkalian antara jumlah produksi yang diperoleh dalam usaha tani dan ternak dengan harga P. 8. Menghitung pendapatan bersih atau keuntungan melalui pengurangan pendapatan kotor dengan total biaya yang di keluarkan. 17 9. Melakukan analisis efisiensi usahatani integrasi sapi-jagung dan non integrasi. Analisis Data Data yang di analisis dimulai dari penghitungan pendapatan kotor dan pendapatan bersih atau keuntunganyang selanjutnya digunakan untuk mengukur peningkatan efisiensi usahatani sapi-jagung dengan menggunakan analisis R C ratio. Besarnya pendapatan bersih petani dari usahatani sapi-jagung dihitung dengan menggunakan “ analisis biaya dan pendapatan” berdasarkan Soekartawi 2005. 3.4.3. Respon petani terhadap inovasi teknologi integrasi sapi dengan jagung pada lahan suboptimal 1 Sosialisasi hasil kajian teknologi Sosialisasi hasil kajian teknologi dilaksanakan pada tanggal 23 Desember 2016 di Balai Desa Batu Layang, Kecamatan Hulu Palik, Kabupaten Bengkulu Utara. Acara sosialisasi hasil kajian dihadiri 65 orang peserta yang berasal dari Badan Ketahan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bengkulu Utara, Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Bengkulu Utara, Camat Hulu Palik, Kepala Desa Batu Raja R, Kepala Desa Batu Layang, Koordinator Penyuluh BPP Baturoto, Koordinator Peternakan Kecamatan Hulu Palik, PPL, Babinsa, Petani Kooperator dan Kelompok Tani Jagung dan Sapi di desa sekitar yaitu Padang Bendar, Batu Roto, Simpang Ketenong dan panitia dari BPTP. Metode yang digunakan berupa presentasi hasil pengkajian usahatani integrasi sapi-jagung dan dilanjutkan dengan praktek pembuatan pakan Acara di awali dengan kata sambutan yang disampaikan oleh BPTP Bengkulu, dilanjutkan dengan kata sambutan dari Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bengkulu Utara, dan kepala Balai Penyuluhan Batu Roto. Acara dilanjutkan dengan penyampaian materi hasil kajian teknologi integrasi sapi dengan jagung pada lahan suboptimal dilaksanakan oleh penanggung jawab kegiatan. Setelah penyampaian materi hasil kajian acara dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab. 18 2 Survei respon petani terhadap teknologi integrasi Kegiatan ini dilakukan pada awal pengkajian dan pada akhir pengkajian setelah dilakukan sosialisasi temu lapang hasil kajian. Metode yang digunakan adalah survei. Pengambilan data dilakukan secara purposive pada lokasi kegiatan integrasi sapi-jagung di Desa Batu Layang dan Desa Batu Raja R, Kecamatan Hulu Palik Kabupaten Bengkulu Utara. Responden berjumlah 30 orang terdiri dari petani kooperator dan non kooperator serta stakeholders. Alat bantu digunakan kuesioner yang akan diuji terlebih dahulu dengan uji validitas dan reliabilitas. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil dari surveiterhadap teknologi tersebut menjadi bahan masukan untuk penyempurnaan rekomendasi usahatani sistem integrasi sapi dengan jagung dilahan suboptimal lahan kering masam Kecamatan Hulu Palik, Bengkulu Utara. 19 I V. HASI L DAN PEMBAHASAN

4.1. Peningkatan produktivitas usahatani sapi dan jagung di lahan suboptimal