Pengertian Electronic Business e-business Dimensi Ruang Lingkup Dalam E-Business

BAB II KERANGKA TEORI

2.1 Electronic Business e-business

2.1.1 Pengertian Electronic Business e-business

Menurut Alter 2002 dalam Simarmata 2006:334 e-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan, pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis melalui penggunaan teknologi komunikasi, komputer, dan data yang telah terkomputerisasi. Menurut Huff 2000 dalam Simarmata 2006:334 e-business meliputi semua hal yang harus dilakukan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi ICT untuk melakukan kegiatan bisnis antar organisasi maupun dari organisasi ke konsumen. Menurut Stoole 2000 dalam Simarmata 2006:335 definisi e-business menurut IBM adalah sebuah pendekatan yang aman, fleksibel, dan terintegrasi untuk memberikan nilai bisnis yang berbeda dengan mengkombinasikan sistem dan proses yang menjalankan operasi bisnis utama dengan pemanfaatan teknologi internet. Universitas Sumatera Utara

2.1.2 Dimensi Ruang Lingkup Dalam E-Business

Menurut Indrajit 2002 dalam Simarmata 2006:335 untuk dapat menangkap dimensi ruang lingkup pengertian e-business, cara kerap dipakai adalah dengan prinsip 4W What, Who, Where, Why. 1. Dimensi What Banyak orang mempertukarkan e-business dengan e-commerce. Secara prinsip, pengertian e-business jauh lebih luas dibandingkan e-commerce, bahkan secara filosofis, e-commerce merupakan bagian dari e-business. Jika e-commerce hanya memfokuskan pada aktivitas atau mekanisme transaksi yang dilakukan secara elektronik atau digital maka e-business memiliki wilayah yang jauh lebih luas, termasuk didalamnya : a. Aktivitas relasi antara dua entiti perusahaan b. Interaksi antara perusahaan dengan pelanggannya c. Kolaborasi antara perusahaan dengan para mitra bisnisnya d. Pertukaran informasi antara perusahaan dengan para pesaing usahanya, dan lain sebagainya. 2. Dimensi Who Seperti yang tersirat dalam definisinya, semua pihak atau entiti yang melakukan transaksi dalam sebuah sistem bisnis atau serangkaian bisnis business process merupakan pihak-pihak yang berkepentingan dalam ruang lingkup e-business. Universitas Sumatera Utara Paling tidak ada tujuh klasifikasi entiti yang kerap dipergunakan dalam mengilustrasikan e-business, masing-masing adalah Agent, Business, consumer, device, employee, family dan goverment. Contohnya adalah sebuah aplikasi e-commerce B2C business to Consumer yang merupakan mekanisme hubungan perdagangan antara sebuah perusahaan dengan para pelanggannya end user atau tipe B2B business to business yang merupakan mekanisme hubungan perusahaan dengan mitra bisnisnya. 3. Dimensi Where E-business dapat dilakukan dimana saja, sejauh pihak yang berkepentingan memiliki fasilitas elektronik atau digital sebagai kanal akses acces channel. Berbeda dengan bisnis konvensional dimana transaksinya biasa dilakukan secara fisik di sekitar perusahaan yang bersangkutan maka di dalam e- business, interaksi dapat dilakukan melalui berbagai kanal akses. Beberapa contoh dapat diutarakan sebagai berikut : a. Di rumah, seorang ibu dapat menggunakan telepon atau webtv untuk berkomunikasi dengan perusahaan penjual produk dan jasa. b. Di kantor, seorang karyawan dapat menggunakan perangkat komputer atau faks. c. Di mobil, seorang mahasiswa dapat menggunakan handphone atau PDA-nya. Universitas Sumatera Utara d. Di lokasi keramaian seperti mal, toko, atau pasar, masyarakat dapat memanfaatkan ATM, warnet, atau kios-kios telekomunikasi wartel untuk melakukan hal yang sama. Dengan kata lain istilah dimana saja untuk melakukan hubungan dengan siapa saja bukanlah sekedar semboyan yang muluk-muluk, tetapi telah menjadi kenyataan di dalam implementasi e-business. 4. Dimensi Why Penerapan konsep e-business secara efektif tidak saja menguntungkan perusahaan karena banyaknya komponen biaya tinggi yang dapat dihemat cost cutting, tetapi justru memberikan kesempatan perusahaan untuk meningkatkan level pendapatannya revenue generation secara langsung maupun tidak langsung. Dengan implementasikan e-business, perusahaan dapat melihat berbagai peluang dan celah bisnis baru yang selama ini belum pernah ditawarkan kepada masyarakat. Di samping itu, terbukti telah banyak perusahaan yang melakukan tranformasi bisnis setelah melihat peluang bisnis baru di dalam menerapkan e-business yang tidak kalah menariknya adalah bahwa dengan menerapkan konsep internetworking, sebuah perusahaan berskala kecil dan menengah dapat dengan mudah bekerja sama dengan perusahaan raksasa untk menawarkan berbagai produk jasa kepada pelanggan. Dapat ditemukan pula sebuah perusahaan berskala kecil dilihat dari jumlah karyawannya yang pendapatannya dapat melebihi perusahaan menengah Universitas Sumatera Utara maupun besar karena menggunakan strategi efektif dalam menerapkan e- business.

2.1.3 Pengukuran E-Business