Pengujian Hipotesis Analisis Data

heteroskedastisitas. Uji statistik dilakukan dengan uji Glejser, jika variabel independen tidak signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai Absolut Ut AbsUt, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2005.

3.6.2. Pengujian Hipotesis

Model penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari variabel independen bebas terhadap variabel dependen terikat secara simultan dan parsial. Pengujian secara parsial menggunakan uji t t-test dengan tingkat signifikansi α = 5. Jika t hitung t tabel maka terdapat pengaruh, sebaliknya jika t hitung t tabel maka tidak ada pengaruh yang terjadi. Pengujian secara simultan menggunakan Uji F F-test dengan tingkat signifikansi α = 5. Jika F hitung F tabel maka terdapat pengaruh, sebaliknya jika F hitung F tabel maka tidak ada pengaruh yang terjadi. Jika nilai probabilitas tingkat signifikansi berarti signifikan, sebaliknya jika nilai probabilitas tingkat signifikan maka tidak signifikan. Pengujian Koefisien determinasi R 2 digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai dengan satu. Nilai R 2 yang semakin kecil mendekati nol menunjukkan bahwa kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas, bila R 2 semakin besar mendekati 1 menunjukkan bahwa variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Ghozali, 2006. Universitas Sumatera Utara 3.7. Definisi Variabel Operasional 1. Partisipasi masyarakat dapat dilihat dari keikutsertaan masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap program pembangunan wilayah pesisir sangat tinggi diberi skor 4, tinggi diberi skor 3; cukup diberi skor 2; dan rendah diberi skor 1. 2. Pendidikan dalam penelitian ini merupakan pendidikan formal yang pernah ditempuh oleh responden, seperti Tidak Sekolah, SD, SMP, SMA, AkademiDiploma dan Perguruan Tinggi Tidak Sekolah dan SD diberi skor 1, SMP diberi skor 2, SMA diberi skor 3, AkademiDiploma diberi skor 4 dan Perguruan TinggiUniversitas diberi skor 5. Interpretasi jenjang skor tingkat pendidikan yaitu : skor 1 sampai dengan 2 berarti tingkat pendidikannya rendah, skor 3 berarti tingkat pendidikannya menengah dan skor 4 ke atas berarti tingkat pendidikannya tinggi. 3. Pekerjaan dalam penelitian ini merupakan pekerjaan yang ditekuni oleh responden, seperti Pensiunan, PetaniNelayan, Pegawai Swasta, Pedagang Wiraswasta dan PNSABRI. Pensiunan diberi skor 1 = faktor umur yang sudah tua sehingga keikutsertaan sangat rendah, PetaniNelayan diberi skor 2 = faktor pengetahuan yang kurang tentang program pembangunan wilayah pesisir sehinga kekikutsertaan rendah, Pegawai Swasta diberi skor 3 = mengetahui program pembangunan wilayah pesisir dan kurang memiliki waktu untuk ikut serta karena terikat pekerjaan, Wiraswasta diberi skor 4 = mengetahui program pembangunan wilayah pesisir dan memilki waktu untuk ikut serta dan PNSABRI diberi skor 5 = faktor dari unsur pemerintah yang Universitas Sumatera Utara mengetahui program pembangunan wilayah pesisir sehingga tingkat keikutsertaan diharapkan sangat tinggi. 4. Pemahaman merupakan pengetahuan responden terhadap kegiatan program pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah desa Mengetahui dan mengerti tentang program pembangunan diberi skor 4, Mengetahui saja diberi skor 3, Ragu-ragu diberi skor 2 dan Tidak mengetahui diberi skor 1. 5. Peraturan merupakan suatu kebijakan pemerintah yang menjadi landasan dasar masyarakat untuk ikut melaksanakan suatu kegiatan Mengetahui dan mengerti adanya kebijakan tentang program pembangunan wilayah pesisir diberi skor 4, Mengetahui saja diberi skor 3, Ragu-ragu diberi skor 2 dan Tidak mengetahui diberi skor 1. 6. Pembangunan wilayah pesisir merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh aparatur Pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat yaitu prasarana sosial, ekonomi, perhubungan, aspek lingkungan, dan aspek non fisik. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.2. Uraian Indikator Partsipasi Masyarakat dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Partisipasi terhadap Pembangunan Wilayah Pesisir No Variabel Definisi Indikator Ukuran 1 Partisipasi Masyarakat Y keikutsertaan masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap Program Pembangunan Wilayah Pesisir Partisipasi dalam pengambilan keputusan Skala Partisipasi dalam pelaksanaan program pembangunan wilayah pesisir Skala Partisipasi dalam menerima hasil program pembangunan wilayah pesisir Skala Partisipasi dalam menilai program pembanguanan wilayah pesisir Skala 2 Pendidikan X1 Pendidikan formal yang pernah ditempuh oleh responden Tingkat tamatan sekolah Skala 3 Pekerjaan X2 Pekerjaan yang ditekuni oleh responden Profesi responden Skala 4 Pemahaman X3 Pengetahuan responden terhadap kegiatan program pembangunan wilayah pesisir yang dilaksanakan oleh pemerintah desa Pengetahuan program pembangunan t wilayah pesisir Skala 5 Peraturan X4 kebijakan pemerintah yang menjadi landasan dasar masyarakat untuk dapat ikut serta melaksanakan suatu kegiatan Pengetahuan tentang peraturan Skala 6 Pembangunan Wilayah Pesisir kegiatan yang dilaksanakan oleh aparatur Pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat yaitu pendapatan, keadaan sosial ekonomi, sarana prasarana sektor pesisir, pemerataan, dan kelestarian lingkungan . a. Prasarana sosial b. Prasarana ekonomi c. Prasarana Perhubungan d. Aspek lingkungan e. Aspek non fisik Skala Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu Kabupaten yang berada di kawasan Pantai Timur Sumatera Utara. Secara geografis Kabupaten Serdang Bedagai terletak pada posisi 3°01’57’’ Lintang Utara - 3°40’48’’ Lintang Utara dan 98° 45’ 00’’ Bujur Timur- 99°18’36” Bujur Timur dengan ketinggian berkisar 0 - 500 meter di atas permukaan laut, dengan luas wilayah mencapai 1.900,22 Km 2 Kabupaten Serdang Bedagai memiliki garis pantai sepanjang 92 km dan 1 pulau yaitu pulau berhala sebagai pulau terluar yang berbatasan dengan sellat malaka, dari 17 kecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai ada 5 lima kecamatan pesisir yaitu Kecamatan Pantai Cermin, Kecamatan Perbaungan, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kecamatan Tanjung Beringin dan Kecamatan Bandar Khalifah. Selain hasil laut dan perikanan lainnya 5 lima kecamatan ini memiliki potensi pariwisata yang belum dikembangkan secara maksimal. atau 2,65 dari luas Provinsi Sumatera Utara dengan 17 kecamatan dan 243 DesaKel dengan ibukota kabupaten Sei Rampah. Wilayah administrasi Kabupaten Serdang Bedagai berbatas dengan : Sebelah Utara : Selat Malaka Sebelah Selatan : Kabupaten Simalungun Sebelah Barat : Kabupaten Deli Serdang Universitas Sumatera Utara