Uji Multikolinieritas Pengujian Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

nilainya di atas α = 0,05 Asymp.Sig = 0,886 0,05 sehingga hipotesis Ho diterima yang berarti data residual berdistribusi normal.

4.1.3.1.2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem Multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Pengujian ada tidaknya gejala multikolinearitas dilakukan dengan memperhatikan nilai matriks korelasi yang dihasilkan pada saat pengolahan data serta nilai VIF Variance Inflation Faktor dan Tolerance-nya. Nilai dari VIF yang kurang dari 10 dan tolerance yang lebih dari 0,10 maka menandakan bahwa tidak terjadi adanya gejala multikolinearitas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi tersebut tidak terdapat problem multikolinieritas. Tabel 4.5. Hasil Uji Multikolinieritas Model t Sig. Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant 33,664 ,000 Pendidikan 3,889 ,000 ,370 2,702 Pekerjaan 1,127 ,263 ,334 2,995 Pemahaman 4,065 ,000 ,370 2,705 Peraturan Daerah 1,655 ,101 ,526 1,903 a Dependent Variable: Partisipasi Masyarakat Dari perhitungan menggunakan program SPSS dapat diketahui bahwa nilai VIF dan tolerance sebagai berikut : Variabel pendidikan mempunyai nilai VIF sebesar 2,702 dan tolerance sebesar 0,370. Variabel pekerjaan mempunyai nilai VIF sebesar 2,995 dan tolerance sebesar 0,334. Variabel pemahaman mempunyai Universitas Sumatera Utara nilai VIF sebesar 2,705 dan tolerance sebesar 0,370. Variabel peraturan daerah mempunyai nilai VIF sebesar 1,903 dan tolerance sebesar 0,526. Dari ketentuan yang ada bahwa jika nilai VIF 10 dan tolerance 0,10 maka tidak terjadi gejala multikolinearitas dan nilainilai yang didapat dari perhitungan adalah sesuai dengan ketetapan nilai VIF dan tolerance, dan dari hasil analisis diatas dapat diketahui nilai toleransi semua variabel independen pendidikan, pekerjaan, pemahaman dan peraturan daerah lebih dari 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10 maka dapat disimpulkan bahwa variabel independennya tidak terjadi multikolinieritas sehingga model tersebut telah memenuhi syarat asumsi klasik dalam analisis regresi. 4.1.3.1.3. Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik scatterplots. Dari grafik scatterplots pada Gambar 4.9. menunjukkan bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y dan tidak membentuk pola tertentu yang teratur, hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.9. Grafik scatterplots Partisipasi Masyarakat Jadi dapat disimpulkan secara keseluruhan bahwa model regresi memenuhi syarat uji asumsi klasik. Uji Glesjer Uji Glesjer mengusulkan untuk meregres nilai absolute residual terhadap variable independen Ghozali, 2005. Adapun hasil uji glesjer terdapat pada Tabel 4.6 berikut ini. Tabel 4.6. UJi Glesjer Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 2,767 ,442 6,254 ,000 Pendidikan -,424 ,226 -,301 -1,876 ,064 Pekerjaan -,152 ,233 -,110 -,653 ,515 Pemahaman ,170 ,239 ,114 ,713 ,478 Peraturan Daerah ,156 ,224 ,094 ,697 ,487 a Dependent Variable: abs_res -2 -1 1 2 Regression Standardized Predicted Value -3 -2 -1 1 2 3 Regressi on Student ized R esi dual Dependent Variable: Partisipasi Masyarakat Scatterplot Universitas Sumatera Utara Hasil yang terlihat menunjukkan koefisien parameter untuk variabel independen tidak ada yang signifikan yaitu pendidikan = 0,064 α = 0,05; pekerjaan = 0,515 α = 0,05; pemahaman = 0,478 α = 0,05; dan peraturan daerah = 0,487 α = 0,05. Maka dapat disimpulkan model regresi tidak terdapat heteroskedastisitas. 4.1.3.2. Pengujian Hipotesis 4.1.3.2.1. Hasil Uji Koefisien Determinasi R