Pengembangan Wilayah Kerangka Pemikiran

2.6. Pengembangan Wilayah

Pengembangan dapat diartikan sebagai suatu kegiatan menambah, meningkatkan, memperbaiki atau memperluas. Sirojuzilam dan Mahalli, 2010. Wilayah adalah kumpulan daerah berhamparan sebagai satu kesatuan geografis dalam bentuk dan ukurannya. Wilayah memiliki sumber daya alam dan sumber daya manusia serta posisi geografis yang dapat diolah dan dimanfaatkan secara efisien dan efektif melalui perencanaan yang komprehensif Miraza, 2005. Pengembangan wilayah yaitu setiap tindakan pemerintah yang akan dilakukan bersama-sama dengan para pelakunya dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan yang menguntungkan bagi wilayah itu sendiri maupun bagi kesatuan administratif di mana wilayah itu menjadi bagiannya, dalam hal ini Negara Kesatuan Republik Indonesia Mulyanto, 2008. Sirojuzilam 2005 pengembangan wilayah pada dasarnya mempunyai arti peningkatan nilai manfaat wilayah bagi masyarakat suatu wilayah tertentu mampu menampung lebih banyak penghuni, dengan tingkat kesejahteraan masyarakat yang rata-rata banyak saranaprasarana, barang atau jasa yang tersedia dan kegiatan usaha-usaha masyarakat yang meningkat, baik dalam arti jenis, intensitas, pelayanan maupun kualitasnya.

2.7. Kerangka Pemikiran

Menurut Slamet 1993, faktor-faktor internal yang mempengaruhi partisipasi masyarakat adalah jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, dan mata pencaharian. Faktor internal berasal dari individu itu Universitas Sumatera Utara sendiri. Secara teoritis, tingkah laku individu berhubungan erat atau ditentukan oleh: Tingkat Pendidikan. Demikian pula halnya dengan tingkat pengetahuan. Litwin dalam Sutami 2009 mengatakan bahwa, salah satu karakteristik partisipan dalam pembangunan partisipatif adalah tingkat pengetahuan masyarakat tentang usaha- usaha partisipasi yang diberikan masyarakat dalam pembangunan. Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan adalah tingkat pendidikan. Semakin tinggi latar belakang pendidikannya, tentunya mempunyai pengetahuan yang luas tentang pembangunan dan bentuk serta tata cara partisipasi yang dapat diberikan. Faktor pendidikan dianggap penting karena dengan pendidikan yang diperoleh, seseorang lebih mudah berkomunikasi dengan orang luar, dan cepat tanggap terhadap inovasi. Pekerjaan. Hal ini berkaitan dengan tingkat penghasilan seseorang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pekerjaan mata pencaharian dapat mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Hal ini disebabkan pekerjaan akan berpengaruh terhadap waktu luang seseorang untuk terlibat alam pembangunan, misalnya dalam hal menghadiri pertemuan, kerja bakti dan sebagainya. Pemahaman. Pemahaman masyarakat terhadap program pembangunan wilayah pesisir dapat dikatakan sangat luas. Hal ini disebabkan karena pemerintah daerah Kabupaten Serdang Bedagai, melalui pemerintahan kecamatan dan pemerintah desa sering kali melakukan sosialisasi terhadap kegiatan kepada masyarakat melalui acara tatap muka, sehingga masyarakat mengerti dan paham akan Universitas Sumatera Utara kegiatan yang akan dilaksanakan sesuai dengan yang disampaikan. Sastropoetro 1998 menyatakan bahwa pemahaman terhadap suatu program dapat mempengaruhi masyarakat dengan menimbulkan persepsi yang benar terhadap suatu motivasi dan kepentingan. Peraturan. Di dalam menyusun suatu kebijakan, pemerintah seharusnya juga dapat memperhatikan dasar peraturan dan ketentuan yang dapat mempengaruhi suatu kegiatan dalam kebijakan tersebut. Di dalam program pembangunan wilayah pesisir, peraturan dan ketentuan tersebut sangat diperhatikan. Peraturan dan ketentuan tersebut merupakan landasan dasar masyarakat dan pemerintah untuk berbuat dan bertindak, seperti yang dikemukakan Ife 1995 kegiatan masyarakat dan partisipasi masyarakat dapat dihimpun jika mereka mempunyai landasan ataupun dasar yang berupa dorongan atau dukungan peraturan. Gambar 2.2. Kerangka Pemikiran Penelitian Partisipasi Masyarakat Pendidikan Pekerjaan Pemahaman Peraturan Pembangunan Wilayah Pesisir Pengambilan Keputusan Pelaksanaan Menerima hasil program Menilai hasil program Universitas Sumatera Utara

2.8. Hipotesis 3. Faktor pendidikan, pekerjaan, pemahaman dan peraturan berpengaruh positif