Interferensi spektral disebabkan karena adanya absorpsi antara spesies pengganggu dan spesies yang diukur. Interferansi kimia disebabkan adanya reaksi
kimia selama atomisasi, sehingga mengubah sifat absorpsi Khopkar, 2008.
2.5 Validasi Metode Analisis
Validasi metode analisis adalah suatu tindakan penilaian terhadap parameter tertentu berdasarkan percobaan laboratorium untuk membuktikan
bahwa parameter tersebut memenuhi persyaratan untuk penggunaannya. Menurut Harmita 2004, beberapa parameter analisis yang harus
dipertimbangkan dalam validasi metode analisis adalah sebagai berikut a.
Kecermatan Kecermatan adalah ukuran yang menunjukkan derajat kedekatan hasil
analisis dengan kadar analit sebenarnya. Kecermatan dinyatakan sebagai persen perolehan kembali recovery analit yang ditambahkan. Kecermatan ditentukan
dengan dua cara, yaitu: -
Metode simulasi Metode simulasi spiked-placebo recovery merupakan metode yang
dilakukan dengan cara menambahkan sejumlah analit bahan murni kedalam suatu bahan pembawa sediaan farmasi plasebo, lalu
campuran tersebut dianalisis dan hasilnya dibandingkan dengan kadar analit yang ditambahkan kadar yang sebenarnya.
- Metode penambahan baku
Metode penambahan baku standard addition method merupakan metode yang dilakukan dengan cara menambahkan sejumlah analit
tertentu pada sampel yang diperiksa, lalu dianalisis dengan metode
Universitas Sumatera Utara
yang akan divalidasi. Hasilnya dibandingkan dengan sampel yang dianalisis tanpa penambahan sejumlah analit. Persen perolehan
kembali ditentukan dengan menentukan berapa persen analit yang ditambahkan ke dalam sampel dapat ditemukan kembali.
b. Keseksamaan presisi
Keseksamaan atau presisi diukur sebagai simpangan baku relatif atau koefisien variasi. Keseksamaan atau presisi merupakan ukuran yang menunjukkan
derajat kesesuaian antara hasil uji individual ketika suatu metode dilakukan secara berulamg untuk sampel yang homogen.
c. Selektivitas spesifisitas
Seleksivitas atau spesifisitas suatu metode adalah kemampuan yang hanya mengukur zat tertentu secara cermat dan seksama dengan adanya komponen lain
yang ada di dalam sampel. d.
Linearitas dan rentang Linearitas adalah kemampuan metode analisis yang memberikan respon
baik secara langsung maupun dengan bantuan transformasi matematika, menghasilkan suatu hubungan yang proporsional terhadap konsentrasi analit
dalam sampel. e.
Batas deteksi Limit of detection dan batas kuantitasi Limit of quantitation Batas deteksi merupakan jumlah terkecil analit dalam sampel yang dapat
dideteksi yang masih memberikan respon signifikan, sedangkan batas kuantitasi merupakan kuantitas terkecil analit dalam sampel yang masih dapat memenuhi
kriteria cermat dan seksama.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di laboraturium Kimia Farmasi Kualitatif Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara dan di Laboratorium Penelitian Fakultas
Farmasi Umiversitas Sumatera Utara pada bulan Mei – Oktober 2013.
3.2 Bahan 3.2.1 Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah jamur merang dan jamur tiram. Masing-masing sampel diambil langsung dari tempat
pembudidayaannya. Jamur tiram diperoleh di Jl. STM No.129 Medan, sedangkan, jamur merang diperoleh di Jl. Samudera Lr. Mawar Blang Paseh -
Sigli
3.2.2 Pereaksi
Akuabides, ammonium tiosianat, asam nitrat 65 bv, asam sulfat 96 vv, etanol 96 vv, kalium ferrosianida, larutan baku besi 1000 µgml, larutan
baku kalsium 1000 µgml.
3.3 Alat
Spektrofotometer serapan atom lengkap dengan lampu katoda besi dan kalsium dengan nyala udara-asetilen, neraca analitik, hot plate, alat tanur, kertas
saring, krus porselen, spatula, deksikator, alat-alat gelas.
Universitas Sumatera Utara