Pembuatan Kurva Kalibrasi Besi Pembuatan Kurva Kalibrasi Kalsium Penetapan Kadar Besi Penetapan Kadar Kalsium

3.5.5 Pembuatan Kurva Kalibrasi Besi

Dipipet sebanyak 5 ml larutan baku besi konsentrasi 1000 µgml, dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml dan dicukupkan hingga garis tanda dengan akuabides konsentrasi 50 µgml LIB 1. Larutan untuk kurva kalibrasi dibuat dengan memipet 1,0; 2,0; 3,0; 4,0 dan 5,0 ml LIB 1, masing-masing dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 ml dan dicukupkan hingga garis tanda dengan akuabides masing-masing konsentrasinya 2,0; 4,0; 6,0; 8,0 dan 10,0 µgml dan diukur absorbansi pada panjang gelombang 248,3 nm dengan nyala udara-asetilen.

3.5.6 Pembuatan Kurva Kalibrasi Kalsium

Dipipet sebanyak 1 ml larutan baku kalsium konsentrasi 1000 µgml, dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml dan dicukupkan hingga garis tanda dengan akuabides konsentrasi 10 µgml LIB 1. Larutan untuk kurva kalibrasi dibuat dengan memipet 1,25; 2,5; 5; 7,5 dan 10 ml LIB 1, masing-masing dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 ml dan dicukupkan hingga garis tanda dengan akuabides masing-masing konsentrasinya 0,5; 1,0; 2,0; 3,0 dan 4,0 µgml dan diukur absorbansi pada panjang gelombang 422,7 nm dengan nyala udara-asetilen.

3.5.7 Penetapan Kadar Besi

Untuk penetapan kadar besi, larutan sampel hasil destruksi tidak dilakukan pengenceran sehingga pengukuran kadar besi dilakukan terhadap larutan hasil destruksi langsung dengan menggunakan spektrofotometer serapan atom yang telah dikondisikan dan diatur metodenya di mana penetapan kadar besi dilakukan pada panjang gelombang 248,3 nm dengan nyala udara-asetilen. Nilai absorbansi Universitas Sumatera Utara yang diperoleh harus berada dalam rentang kurva kalibrasi larutan baku besi. Konsentrasi besi dalam sampel ditentukan berdasarkan persamaan garis regresi dari kurva kalibrasi.

3.5.8 Penetapan Kadar Kalsium

Dipipet 1 ml larutan sampel hasil destruksi, dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 ml dan dicukupkan dengan akuabides hingga garis tanda. Lalu diukur absorbansinya dengan menggunakan spektrofotometri serapan atom yang telah dikondisikan dan diatur metodenya dimana penetapan kadar kalsium dilakukan pada panjang gelombang 422,7 nm dengan nyala udara-asetilen. Nilai absorbansi yang diperoleh harus berada dalam rentang kurva kalibrasi larutan baku kalsium. Konsentrasi kalsium dalam sampel ditentukan berdasarkan persamaan garis regresi dari kurva kalibrasi. Kadar mineral besi dan kalsium dalam sampel dapat dihitung dengan cara sebagai berikut: Kadar Logam µgg = Konsentrasi µgml x volume ml Berat Sampel g x Faktor Pengenceran 3.6 Analisis Data Secara Statistik 3.6.1 Penolakan Hasil Pengamatan Menurut Sudjana, 2005 kadar besi dan kalsium yang diperoleh dari hasil pengukuran masing-masing sampel dianalisis dengan metode standar deviasi menggunakan rumus sebagai berikut: SD = � ∑�� − �� �−1 Universitas Sumatera Utara