Simpangan Baku Relatif Analisis Data Secara Statistik .1 Penolakan Hasil Pengamatan

����� ����� ����� ����� ������−����� ����−���� ����� ����� ������ ���� ����� ������� ���� ���� �������ℎ��� x 100

3.6.4 Simpangan Baku Relatif

Keseksamaan atau persisi diukur sebagai simpangan baku relatif atau koefisien variasi. Keseksamaan atau persisi merupakan ukuran yang menunjukkan derajat kesesuaian antara hasil uji individual ketika suatu metode dilakukan secara berulang untuk sampel yang homogen. Nilai simpangan baku relatif yang memenuhi persyaratan menunjukkan adanya keseksamaan metode yang dilakukan. Menurut Harmita, 2004, rumus untuk menghitung simpangan baku relative adalah sebagai berikut : RSD = SD X� x 100 Keterangan: �̅ = Kadar rat-rata sampel SD = Standar Deviasi RSD = Relative Standard Deviation 3.6.5 Penentuan Batas Deteksi Limit of Detection dan Batas Kuantitasi Limit of Quantitation Batas deteksi merupakan jumlah terkecil analit dalam sampel yang dapat dideteksi yang masih memberikan respon signifikan. Sedangkan batas kuantitasi merupakan kuantitas terkecil analit dalam sampel yang masih dapat memenuhi kriteria cermat dan seksama. Menurut Harmita, 2004, batas deteksi dan batas kuantitasi ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Simpangan Baku �� � � = � ∑�−�� 2 �−2 Batas Deteksi LOD = 3 � �� � � ����� Batas Kuantitasi LOQ = 10 � �� � � ����� Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif dilakukan sebagai analisis pendahuluan untuk mengetahui adanya ion besi dan ion kalsium dalam sampel. Data dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Hasil Analisis Kualitatif No. Ion Yang dianalisis Pereaksi Hasil Reaksi Keterangan 1. Kalsium H 2 SO 4 Kristal Jarum + Ammonium karbonat Endapan putih + 2. Besi Kalium ferrosianida Larutan biru + Ammonium tiosianat 1,5 N Larutan Merah + Ketarangan : + : mengandung ion Tabel di atas menunjukkan bahwa larutan sampel yang diperiksa mengandung ion besi dan kalsium. Sampel dikatakan positif mengandung ion kalsium dengan terbentuknya kristal kalsium sulfat dengan penambahan asam sulfat dan dengan ammonium karbonat menghasilkan endapan putih, mengandung ion besi menghasilkan larutan biru dengan penambahan larutan kalium ferrosianida dan larutan berwarna merah dengan penambahan ammonium tiosianat 1,5 N. Hasil absorbansi pada panjang gelombang 248,3 nm untuk besi dan 422,7 nm untuk kalsium yang dihasilkan dengan spektrofotometer serapan atom juga membuktikan secara kualitatif bahwa sampel mengandung mineral besi dan kalsium. Universitas Sumatera Utara