3.4 Pembuatan Pereaksi 3.4.1 Larutan HNO
3
1:1
Sebanyak 500 ml larutan HNO
3
65 bv diencerkan dengan 500 ml
akuabides Vogel, 1979. 3.4.2 Larutan H
2
SO
4
1 N
Sebanyak 3 ml larutan H
2
SO
4
96 vv diencerkan dengan akuabides hingga 100 ml Vogel, 1979.
3.4.3 Larutan NH
4
SCN 1,5 N
Sebanyak 57,09 g ammonium tiosianat dilarutkan dalam 100 ml akuades, diencerkan hingga 500 ml Vogel, 1979.
3.4.4 Larutan K
4
[FeCN
6
] 2 N
Sebanyak 105,5 g kalium ferosianida dilarutkan dalam akuades hingga 500 ml Vogel, 1979.
3.4.5 Larutan NH
4 2
CO
3
pekat
Dikocok 20 g ammonium karbonat dengan 80 ml air. Biarkan diam semalaman dan saring Vogel, 1979.
3.5.Prosedur Penelitian 3.5.1 Penyiapan Sampel
Sampel jamur merang dan jamur tiram yang digunakan sebagai berikut: a.
jamur merang jamur berusia 10 - 15 hari, berwarna putih, berukuran sebesar telur puyuh
sampai telur ayam, permukaannya sedikit menonjol.
Universitas Sumatera Utara
b. jamur tiram
jamur berusia 4-5 hari, tudung jamur tebal dengan diameter 5 - 10 cm, tekstur solid, warna putih bersih, pinggiran jamur masih agak menggulung
ke bawah, serta tingkat kemekaran tudung sekitar 70 - 80. Setelah sampel diperoleh kemudian dibersihkan dari pengotoran hingga bersih
kemudian dihaluskan.
3.5.2 Proses Destruksi
Masing-masing sampel yang telah dihaluskan ditimbang sebanyak ± 50 g dalam krus porselen, diarangkan di atas hot plate. Lalu diabukan dalam tanur
dengan temperatur awal 100
o
C dan perlahan-lahan temperatur dinaikkan hingga suhu 600
o
C dengan interval 25
o
C setiap 5 menit. Pengabuan dilakukan selama 30 jam dihitung saat suhu sudah 600
o
C, lalu setelah suhu tanur ± 27
o
C, krus porselen dikeluarkan dan dibiarkan hingga dingin pada deksikator. Abu
ditambahkan 5 ml HNO
3
1:1, kemudian diuapkan pada hot plate sampai kering. Kurs porselen dimasukkan kembali ke dalam tanur dengan temperatur awal 100
o
C dan perlahan-lahan temperatur dinaikkan hingga suhu 600
o
C dengan interval 25
o
C setiap 5 menit. Pengabuan dilakukan selama 1 jam dan dibiarkan hingga dingin
pada desikator Horwitz, 2000.
3.5.3 Pembuatan Larutan Sampel
Sampel hasil dekstruksi dilarutkan dalam 5 ml HNO
3
1:1, lalu dipindahkan ke dalam labu tentukur 50 ml, dibilas kurs porselen dengan 10 ml
akuabides sebanyak tiga kali dan dicukupkan dengan akuabides hingga garis tanda. Kemudian disaring dengan kertas saring Whatman No. 42 dimana 5 ml
Universitas Sumatera Utara
filtrat pertama dibuang untuk menjenuhkan kertas saring kemudian filtrat selanjutnya ditampung ke dalam botol Horwitz, 2000.
3.5.4 Pemeriksaan Kualitatif 3.5.4.1 Besi