maupun dibawah titik o sumbu Y sehingga dapat dinyatakan data ini bebas dari heterokedasitas dan baik untuk melakukan prediksi atau peramalan
untuk varabel terikat.
4.5 Pengujian Hipotesis 4.5.1 Analisis Regresi Berganda
Regresi berganda ditujukan untuk menentukan hubungan linear antar beberapa variabel bebas X dengan variabel terikat Y.
Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e
Hasil SPSS sebagai berikut:
Tabel 4.9 Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients B
Std. Error
1 Constant 10.624 2.892
X1= Motivasi Kerja .161
.094 X2= Disiplin Kerja
.514 .083
Sumber : Penulis 2013 Maka
: Y =10.624+0.161 X
1
+0.514X
2
.
Interpretasi terhadap persamaan regresi tersebut sebagai berikut: 1.
Nilai constanta sebesar 10.624, artinya jika nilai ini variabel motivasi kerjadan disiplin kerja bernilai konstan atau nol maka
besar variabelkinerja karyawan adalah sebesar 10.624. 2.
Nilai koefisien variabel motivasi kerja sebesar 0.161, artinya jika nilai variabel ini ditingkatkan satu satuan maka akan meningkatkan
Universitas Sumatera Utara
nilai variabel kinerja karyawan sebesar 0.161 dan sebaliknya jika nilai varibel iniditurunkan satusatuan maka akan menurunkan nilai
variabel kinerja karyawan sebesar 0.161 sehingga hubungan variabel motivasi kerja dengan variabel kinerja karyawan bernilai
positif atau searah. 3.
Nilai koefisien disiplin kerja sebesar 0.514, artinya jika nilai variabel ini ditingkatkan satu satuan maka akan meningkatkan nilai
variabel kinerja karyawan sebesar 0.514 dan sebaliknya jika nilai varibel ini diturunkan satu satuan maka akan menurunkan nilai
variabel kinerja karyawan sebesar 0.514 sehingga hubungan variabel disiplin kerja dengan variabel kinerja karyawan bernilai
positif atau searah.
4.5.2 Uji Serempak atau Uji Simultan Uji F
Uji serempak atau disebut juga dengan uji simultan uji F bertujuan untuk menguji hipotesis pertama yaitu mengetahui pengaruh
atau tidak secara signifikan variabel-variabel independen secara bersama- sama terhadap variabel dependen. Untukl menentukan nilai F, maka
diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut:
df Pembilang = k – 1 df Penyebut = n – k
Ketereangan: n = jumlah sampel penelitian
Universitas Sumatera Utara
k = jumlah variabel bebas dan terikat Hasil SPSS sebagai berikut ini:
Tabel 4.10 ANOVAb
Model Sum of
Squares Df Mean
Square F Sig. 1 Regression
273.066 2 136.533 36.334 .000a
Residual 217.951 58 3.758
Total 491.016 60 a. Predictors: Constant, X2= Disiplin Kerja, X1= Motivasi Kerja
b. Dependent Variable: Y= Kinerja karyawan
Sumber : Penulis 2013 Dari uji ANOVA Analysis of Variance atau uji F diperoleh nilai F
table 0.05,2.58 = 3.155 dan F hitung= 36.334 sehingga F hitung F table, HO ditolak, atinya bahwa variabel motivasi kerja dan disiplin kerja
memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap variabel kinerja karyawan jika dilakukan uji secara bersamaan.
4.5.3 Uji Parsial Uji t
Uji-t menentukan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat.
H0 : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang postif dan signifikan dari variabel bebas X terhadap variabel terikat Y.
Ha : b1 0, artinya secara parsial terdapat pegaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X terhadap variabel terikat Y.
Kriteria pengambilan keputusan: H0 diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
Universitas Sumatera Utara
Ha diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
Hasil SPSS sebagai berikut:
Tabel 4.11 Coefficientsa
Model T Sig.
1 Constant 3.673 .001
X1= Motivasi Kerja 1.720 .091
X2= Disiplin Kerja 6.214 .000
a. Dependent variabel: Y= Kinerja karyawan Sumber : Penulis 2013
Dari t
tabel
diperoleh nilai t
tabel
0.05,58=2.00, dari hasil SPSS diatas maka dapat interpretasikan sebagai berikut:
1. Variabel motivasi kerja tidak memiliki pengaruh yang siginifikan
terhadap variabel kinerja karyawan karena nilai t hitung =1.7202.00.
2. Variabel disiplin kerja memiliki pengaruh yang sangat signifikan
terhadap variabel kinerja karyawan karena nilai t hitung = 6.214 2.00
Maka jika secara uji t parsial hanya variabel disiplin kerja yang berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja karyawan.
4.5.4 Koefisien Determinasi R2
Koefisien determinasi R2 pada intinya mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Hasil output
SPSS sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.12 Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .746a .556 .541
1.938 a. Predictors: Constant, X2= Disiplin Kerja, X1=
Motivasi Kerja b. Dependent variabel: Y= Kinerja karyawan
Sumber : Penulis 2013 Dari hasil output SPSS diatas maka diperoleh nilai korelasi R
antar variabel terikat dengan bebas sebesar 0.746, artinya variabel motivasi kerja dan disiplin kerja memiliki hubungan yang kuat dengan variabel
kinerja karyawan dan memberikan dampak positif jika kedua variabel ini ditingkatkan. Nilai koefisien determinasi R2 sebesar 54.1 mengartikan
bahwa variabel motivasi kerja dan disiplin kerja mampu menjelaskan variabel kinerja karyawan sebesar 54.1 , sedangkan sisanya dipengaruhi
oleh faktor lain yang tidak dijelaskan didalam penelitian ini.
4.6 Pembahasan