BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Teori tentang Motivasi Kerja
2.1.1.1 Pengertian Motivasi
Menurut Hasibuan 2007:141, motivasi berasal dari kata bahasa Latin Movere
yang berarti dorongan atau menggerakkan. Motivasi motivation dalam manajemen hanya ditunjukkan pada sumber daya manusia umumnya dan bawahan
pada khususnya. Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan daya dan potensi bawahan agar mau bekerjasama secara produktif berhasil mencapai
dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan. Pentingnya motivasi, karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku
manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal. Motivasi semakin penting karena manajer membagikan pekerjaan pada
bawahannya untuk dikerjakan dengan baik dan terintergrasi pada tujuan yang diinginkan.
Selain itu masih terdapat beberapa definisi motivasi menurut parah ahli lainnya. Menurut Rivai 2005:455 “Motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai –
nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu”. McCormik Mangkunegara 2005:94 dalam
hubungannya dengan lingkungan kerja mengemukakan bahwa “Motivasi kerja didefenisikan sebagai kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan
dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja. Robbins 2001:166 menyatakan bahwa “Definisi dari motivasi yaitu kesediaan untuk
mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi beberapa kebutuhan
individual”. Nawawi 2001:351 menyatakan bahwa, “Motivasi berarti suatu kondisi yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan suatu
Universitas Sumatera Utara
perbuatan kegiatan”. Berdasarkan definisi yang dikemukakan oleh para ahli tersebut, bahwa dapat disimpulkan motivasi merupakan dorongan yang dimiliki
individu yang merangsang untuk melakukan tindakan kegiatan dalam mencapai tujuan yang diharapkan.
2.1.1.2 Tujuan Motivasi
Menurut Saydam 2005:328 tujuan pemberian motivasi adalah untuk: 1.
Mengubah perilaku karyawan sesuai dengan keinginan perusahaan 2.
Meningkatkan gairah dan semangat kerja 3.
Meningkatkan disiplin kerja 4.
Meningjatkan prestasi kerja 5.
Mempertinggi moral kerja karyawan 6.
Meningkatkan rasa tanggung jawab 7.
Meningkatkan produktivitas dan efisiensi 8.
Menumbuhkan loyalitas karyawan pada perusahaan Kemudian Hasibuan 2007:146 mengemukakan bahwa pemberian motivasi
mempunyai tujuan, yaitu: 1.
Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan; 2.
Meningkatkan produktivitas kerja karyawan; 3.
Mempertahankan kestabilan karyawan perusahaan; 4.
Meningkatkan kedisiplinan; 5.
Mengefektifkan pengadaan karyawan; 6.
Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik; 7.
Meningkatkan loyalitas, kreativitas dan partisipasi karyawan; 8.
Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan; 9.
Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya; 10.
Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku. Dari tujuan – tujuan motivasi tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi
merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan oleh pemimpin maupun manajer agar bawahan atau karyawan dapat bekerja dengan baik untuk mencapai
tujuan yang ditetapkan. Pemberian motivasi yakni agar bawahan mau bekerja
dan mengeluarkan kemampuan mereka atau memberikan kinerja yang maksimal.
Universitas Sumatera Utara
2.1.1.3 Azas – azas Motivasi Kerja