BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan zaman saat ini yang semakin maju nenuntut manusia untuk bisa meningkatkan kemampuan yang dimilikinya, hal ini perlu untuk dilakukan
karena perkembangan zaman tersebut secara otomatis akan berdampak terhadap perubahan teknologi kearah yang semakin maju. Selain itu, perkembangan zaman
juga akan berdampak terhadap meningkatnya tuntutan manusia akan kemampuan dan kualitas diri yang dimiliki saat ini. Salah satu kualitas diri manusia tersebut
dapat dilihat dari sejauh mana kinerja yang dimiliki oleh manusia tersebut. Kinerja seseorang menjadi sangat penting untuk terus ditingkatkan.
Definisi kinerja menurut Kusriyanto dalam Mangkunegara 2005:9 adalah perbandingan hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja per satuan waktu
lazimnya per jam. Gomes dalam Mangkunegara 2005:9 mengemukakan definisi kinerja sebagai ungkapan seperti output, efisiensi serta efektivitas sering
dihibungkan dengan produktivitas, sedangkan menurut Mangkunegara 2005:9, kinerja karyawan prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Maka dapat dikatakan bahwa kinerja pegawai adalah prestasi kerja, atau hasil kerja output baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai sumber daya
manusia per satuan periode waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Output, efisiensi dan
Universitas Sumatera Utara
efektivitas berhubungan erat dengan produktivitas. Selain efisiensi, produktivitas juga dikaitkan dengan kualitas output yang diukur berdasarkan beberapa standar
yang telah ditentukan sebelumnya. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kinerja seseorang. Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi kinerja seseorang
adalah motivasi kerja yang dimiliki, hal ini disebabkan karena motivasi kerja mampu menggerakkan minat seseorang untuk melakukan sesuatu dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Sesuai dengan pendapat yang mengatakan bahwa motivasi adalah dorongan yang menyebabkan orang lain
berperilaku Ismail, 2009:41. Disamping pendapat tersebut disampaikan juga pendapat lain mengenai
motivasi yaitu sebagai proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan usaha untuk mencapai suatu tujuan Robbins dan Judge, 2007:186. Menurut
Mathis dan Jackson 2007:114 motivasi adalah keinginan dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut bertindak. Dalam konteks pekerjaan, motivasi
merupakan salah satu faktor penting dalam mendorong seorang karyawan untuk bekerja. Motivasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang
tinggi untuk tujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dan untuk memenuhi beberapa kebutuhan individual Robbins, 2001:166.
Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh sejauh mana sistem di bidang sumber daya manusia sanggup menunjang dan memuaskan keinginan
karyawan maupun perusahaan. Pengingkatan pengetahuan, skill, perubahan sikap, perilaku, koreksi terhadap kekurangan-kekurangan kinerja dibutuhkan untuk
meningkatkan kinerja dan produktivitas melalui pelatihan dan motivasi dari
Universitas Sumatera Utara
pimpinan atau perusahaan. Kegiatannya dalam menggunakan faktor produksi yaitu alam, modal, skill, teknologi, keterampilan tenaga kerja dan lain-lain. Salah
satu faktor yang paling penting adalah tenaga kerja, karena tekhnologi yang sempurna bila tidak didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas, maka
perusahaan tidak akan mampu berjalan dengan baik. Motivasi mendorong seseorang untuk bekerja. Dalam kehidupan nyata
manusia melakukan bermacam-macam kegiatan dan motivasi termasuk didalamnya. Sebab perilaku manusia adalah cerminan yang sederhana dari
motivasi dasar mereka, sejalan dengan tujuan perusahaan maka motivasi dan permintaan perusahaan harus saling mendukung. Motivasi yang tepat dan baik
dapat meningkatkan dan menumbuhkan semangat kerja karyawan. Dengan demikian apabila motivasi baik dan sejalan, maka kinerja karyawan yang tinggi
akan tercapai dengan baik. Faktor lainnya yang perlu diperhatikan oleh perusahaan untuk
meningkatkan kinerja karyawan adalah disiplin kerja yang dimiliki oleh karyawan. Secara etimologis disiplin berasal dari bahasa Inggris “disciple” yang
berarti pengikut atau penganut pengajaran, latihan dan sebagainya. Muchdarsyah 2005:145 menyatakan disiplin merupakan suatu keadaan tertentu dimana orang-
orang yang tergabung dalam organisasi tunduk pada peraturan-peraturan yang ada dengan rasa senang hati, sedangkan kerja adalah segala aktivitas manusia yang
dilakukan untuk menggapai tujuan yang telah ditetapkannya. Menurut Prijodarminto, 1993:15 mengemukakan “Disiplin adalah suatu
kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, keteraturan dan ketertiban”. Karena sudah menyatu dengan diri sendiri seseorang, maka sikap atau perbuatan yang
dilakukan bukan lagi atau sama sekali tidak dirasakan sebagai beban, bahkan sebaliknya akan membebani diri seseorang bilamana ia tidak berbuat sebagaimana
lazimnya. Nilai-nilai kepatuhan telah menjadi bagian dari perilaku hidup seseorang. Sikap dan perilaku yang demikian ini tercipta melalui proses binaan
melalui keluarga, pendidikan dan pengalaman atau pengenalan dari keteladanan lingkungan seseorang. Disiplin akan membuat diri seseorang tahu membedakan
hal-hal apa yang seharusnya dilakukan, wajib dilakukan, yang boleh dilakukan, dan yang tak sepatutnya dilakukan karena merupakan hal-hal yang dilarang untuk
dilakukan. Disipin berfungsi mengatur kehidupan bersama, dalam suatu kelompok
tertentu atau dalam masyarakat dengan begitu, hubungan yang terjalin
antara individu lain menjadi lebih baik dan lancar. Disiplin juga dapat membangun
kepribadian seorang pegawai lingkungan yang memiliki disiplin yang baik, sangat berpengaruh terhadap kepribadian seseorang. Lingkungan organisasi yang
memiliki keadaan yang tenang, tertib dan tenteram sangat berperan dalam membangun kepribadian yang baik.
Disiplin merupakan sarana untuk melatih kepribadian pegawai agar senantiasa menunjukkan kinerja yang baik sikap, perilaku dan pola kehidupan
yang baik dan berdisiplin tidak terbentuk dalam waktu yang lama salah satu proses untuk membentuk kepribadian tersebut dilakukan mealui proses untuk
membentuk kepribadian tersebut dilakukan melalui proses latihan. Latihan
Universitas Sumatera Utara
tersebut dilaksanakan antara pegawai, pimpinan dan seluruh personil yang ada dalam
organisasi tersebut. Disiplin berfungsi sebagai pemaksaan kepada
seseorang untuk mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku di lingkungan tersebut dengan pemaksaan, pembiasaan, dan latihan disiplin seperti itu dapat
menyadarkan bahwa disiplin itu penting. Pada awalnya mungkin disiplin itu penting karena suatu pemaksaan, namun
karena adanya pembiasaan dan proses latihan yang terus menerus maka disiplin dilakukan atas kesadaran dalam diri sendiri dan dirasakan sebagai kebutuhan dan
kebiasaan. Diharapkan untuk kemudian hari, disiplin ini meningkat menjadi kebiasaan berpikir baik, positif bermakna dan memandang jauh kedepan disiplin
bukan hanya soak mengikuti dan mentaati peraturan, melainkan sudah meningkat menhadi dispilin berfikir yang mengatur dan mempengaruhi seluruh aspek
kehidupannya. Disiplin yang disertai ancaman sanksi atau hukuman sangat penting karena
dapat memberikan dorongan kekuatan untuk mentaati dan mematuhinya tanpa ancaman, sanksi atau hukuman, dorongan ketaatan dan kepatuhan dapat menjadi
lemah serta motivasi untuk mengikuti aturan yang berlaku menjadi berkurang. Maka dari itu fungsi disiplin kerja adalah sebagai pembentukan sikap, perilaku
dan tata kehidupan berdisiplin didalam lingkungan di tempat seseorang itu berada termasuk lingkungan kerja sehingga tercipta suasana tertib dan teratur dalam
pelaksanaan pekerjaan. Dengan demikian dari pendapat beberapa ahli dapat disimpulkan disiplin kerja adalah suatu usaha dari manajemen organisasi
Universitas Sumatera Utara
perusahaan untuk menerapkan atau menjalankan peraturan ataupun ketentuan yang harus dipatuhi oleh setiap pegawai tanpa terkecuali.
Jadi dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja dan disiplin kerja merupakan faktor penentu dalam kinerja karyawan. Diharapkan dengan adanya motivasi kerja
dan disiplin kerja dapat mencapai tujuan perusahaan yang diinginkan. Karyawan yang memiliki sikap perjuangan, pengabdian, disiplin, dan kemampuan
profesional sangat mungkin mempunyai prestasi dalam melaksanakan tugas, sehingga berdaya guna dan berhasil guna. karyawan yang profesional dapat
diartikan sebagai sebuah pandangan untuk selalu berpikir, kerja keras, bekerja sepenuh waktu, disiplin, jujur, loyalitas tinggi, dan penuh dedikasi demi untuk
keberhasilan pekerjaannya Hamid, et al., 2003:40. Bank Mandiri merupakan salah satu bank yang berpengaruh di Indonesia.
Bank Mandiri merupakan gabungan dari empat Bank Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Exim, dan Bank Pembangunan Indonesia, dapat ditelusuri
lebih dari 140 tahun yang lalu. Keempat bank nasional tersebut telah turut membentuk riwayat perkembangan dunia perbankan Indonesia, dan masing-
masing telah memainkan peranan yang pnting dalam pembangunan ekonomi di Indonesia. Bank Mandiri dibentuk pada tanggal 2 Oktober 1998, dan empat bank
asalnya efektif mulai beroperasi sebagai bank gabungan pada pertengahan tahun 1999. Setelah selesainya proses merger, Bank Mandiri kemudian memulai proses
konsolidasi, termasuk pengurangan cabang dan pegawai. Selanjutnya diikuti dengan peluncuran single brand di seluruh jaringan melalui iklan dan promosi.
Salah satu pencapaian penting adalah penggantian secara menyeluruh platform
Universitas Sumatera Utara
teknologi. Bank Mandiri mewarisi sembilan sistem perbankan dari keempat “legacy banks”. Setelah investasi awal untuk konsolidasi sistem yang berbeda
tersebut, Bank Mandiri mulai melaksanakan program penggantian platform yang berlangsung selama tiga tahun, dimana program pengganti tersebut difokuskan
untuk meningkatkan kemampuan penetrasi di segmen “retail banking”. Pada saat ini, infrastruktur teknologi informasi Bank Mandiri sudah
mampu melakukan pengembangan “e-channel” dan produk retail dengan “Time to Market
” yang lebih baik. Pada Maret 2005, Bank Mandiri mempunyai 829 cabang yang tersebar di sepanjang Indonesia dan 6 cabang di luar negeri. Selain itu, Bank
Mandiri mempunyai sekitar 2.500 ATM dan tiga anak perusahaan utama yaitu Bank Syariah Mandiri, Mandiri Sekuritas, dan AXA Mandiri.
Nasabah Bank Mandiri yang terdiri dari berbagai segmen merupakan penggerak utama perekonomian Indonesia. Berdasarkan sektor usaha, nasabah
Bank Mandiri bergerak di bidang usaha yang sangat beragam. Sebagai bagian dari upaya penerapan “prudential banking” dan “best-practices risk management”,
Bank Mandiri telah melakukan berbagai perubahan. Salah satunya, persetujuan kredit dan pengawasan dilaksanakan dengan “four-eye principle”, dimana
persetujuan kredit dipisahkan dari kegiatan pemasaran dan business unit. Dalam usaha menyatakan visi dan misinya, Bank Mandiri mempunyai
budaya TIPCE Trust, Integrity, Professionalism, Customer focus dan Excellence
. Dengan Trust kepercayaan, Bank Mandiri membangun keyakinan diantara stakeholders dalam hubungan yang tulus dan terbuka berdasarkan
kehandalan. Integritydicapai dengan selalu berpikir, berkata dan berperilaku
Universitas Sumatera Utara
terpuji menjaga martabat serta menjunjung tinggi kode etik profesi. Professionalism
dengan berkomitmen untuk bekerja dengan tuntas dan akurat atas dasar kompetensi terbaik dengan penuh tanggung jawab. Customer focus
bertujuan senantiasa menjadikan pelanggan atau nasabah sebagai mitra utama bank terbaik di Indonesia yang saling menguntungkan untuk tumbuh secara
berkesinambungan. Excellence, Bank Mandiri mengembangkan dan melakukan perbaikan di segala bidang untuk mendapatkan nilai tambah optimal dan hasil
yang terbaik secara terus menerus. Dengan komitmen Bank Mandiri, diperlukan karyawan yang berdedikasi
tinggi untuk mencapai dan mewujudkan target-target yang dimilikinya. Karyawan yang dibutuhkan harus memiliki kemauan dan disiplin yang kuat. Maka untuk itu
pengaruh seorang pemimpin sangatlah penting. Karena pemimpin akan memberikan motivasi yang dibutuhkan oleh bawahannya untuk meningkatkan
kinerja sehingga tercapailah seluruh target. Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti terdorong untuk
mengangkat permasalahan tersebut dalam bentuk penelitian dengan judul :
“Pengaruh Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Bank Mandiri”
.
1.2 Perumusan Masalah