3 Berdasarkan keunggulan yang dimiliki breising konsentrik tipe-X dan
breising eksentrik V-terbalik, maka pada tugas akhir ini akan dibahas perbandingan perilaku dan kinerja struktur rangka baja dengan sistem breising konsentrik tipe-X
dan sistem breising eksentrik V-terbalik. Model struktur yang dibuat adalah struktur gedung perkantoran 7 lantai yang dimodelkan pada software ETABS 2015. Model
yang dibuat akan dianalisis dengan analisis linear untuk mengecek dimensi penampang dan analisis nonlinear untuk mendapatkan perilaku dan kinerja struktur.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka masalah pokok yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah :
1. Bagaimanakah perilaku struktur simpangan, kekuatan, kekakuan dan
daktilitas dari struktur rangka baja dengan sistem rangka breising konsentrik tipe-X dan sistem rangka breising eksentrik V-terbalik.
2. Bagaimanakah kinerja struktur rangka baja dengan sistem rangka breising
konsentrik tipe-X dan sistem rangka breising eksentrik V-terbalik.
1.3 Tujuan
Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 1.
Untuk mengetahui perilaku struktur simpangan, kekuatan, kekakuan dan daktilitas dari struktur rangka baja dengan sistem rangka breising konsentrik
tipe-X dan sistem rangka breising eksentrik V-terbalik. 2.
Untuk mengetahui kinerja struktur rangka baja dengan sistem rangka breising konsentrik tipe-X dan sistem rangka breising eksentrik V-terbalik.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin dicapai dari penulisan tugas akhir ini adalah dapat memberikan informasi mengenai perilaku dan kinerja struktur rangka baja dengan
sistem breising konsentrik tipe-X dan sistem breising eksentrik V-terbalik sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan awal dalam pemilihan struktur rangka baja
dengan breising.
4
1.5 Batasan Penelitian
Untuk membatasi ruang lingkup masalah yang dibahas agar tidak terlalu luas, maka pada tugas akhir ini masalah yang dibahas diberikan batasan sebagai
berikut : 1.
Tidak melakukan perhitungan manual terhadap dimensi balok, kolom, dan breising.
2. Tidak melakukan analisis terhadap pondasi bangunan dimana hubungan antara
kolom baja dengan pondasi dianggap sebagai jepit. 3.
Sambungan balok dengan kolom yang digunakan pada semua model struktur dimodelkan sebagai sambungan momen.
4. Panjang link beam yang digunakan pada model SRBE adalah 300 mm yang
ditetapkan berdasarkan hasil penelitian Tama 2013. 5.
Tidak melakukan perhitungan terhadap efisiensi penggunaan material baja pada struktur.
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA