12 Respon inelastik pada link dipengaruhi oleh kombinasi lentur dan geser.
Sudut rotasi link merupakan hasil interpolasi antara 0,08 – 0,02 rad
3. Jika ,
�� �
2.13 Respon inelastik pada link akan didominasi oleh lentur.
Sudut rotasi link dibatasi hingga 0,02 rad. Keterangan :
e : panjang link mm
Mp : momen plastis Nmm
Vp : kekuatan geser N
2.4 Sistem Sambungan
Berdasarkan SNI 1729:2015, desain sambungan untuk konstruksi baja dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
1. Sambungan Sederhana
Sambungan sederhana merupakan sambungan yang mengabaikan adanya momen. Pada analisis struktur sambungan sederhana dianggap memungkinkan
terjadinya rotasi relatif tidak terkekang antara elemen yang tersambung bercabang. Sambungan sederhana harus mempunyai kapasitas rotasi yang
cukup untuk mengakomodasi rotasi perlu yang ditentukan melalui analisis struktur. Hubungan balok kolom yang menggunakan sambungan sederhana
ditunjukkan pada Gambar 2.5.
Gambar 2.5 Sambungan Sederhana
Sumber : Detallesconstructivos 2015
13 2.
Sambungan Momen Sambungan momen dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu sambungan
momen Tertahan Penuh TP dan sambungan momen Tertahan Sebagian TS. a.
Sambungan Momen Tertahan Penuh TP Sambungan momen tertahan penuh menyalurkan momen dengan rotasi
yang boleh diabaikan antara komponen struktur yang tersambung. Pada analisis struktur, sambungan ini diasumsikan untuk tidak mengalami rotasi
relatif. Suatu sambungan TP harus memiliki kekuatan dan kekakuan untuk mempertahankan sudut antara komponen struktur yang tersambung pada
kondisi batas kekuatan. b.
Sambungan Momen Tertahan Sebagian TS Sambungan momen tertahan sebagian mampu menyalurkan momen, tetapi
rotasi antara komponen struktur yang tersambung tidak boleh diabaikan. Pada analisis struktur harus mencakup karakteristik respon gaya-deformasi
sambungan. Elemen komponen sambungan TS kekuatan, kekakuan dan kapasitas deformasi yang cukup pada kondisi batas kekuatan.
Penggunaan sambungan momen pada hubungan balok kolom ditunjukkan pada Gambar 2.6.
Gambar 2.6 Sambungan Momen
Sumber : Dewobroto 2015
14
2.5 Pelat Komposit
Struktur komposit adalah struktur gabungan dua atau lebih bahan yang bekerja bersama-sama sebagai satu kesatuan, dengan memanfaatkan karakteristik
masing-masing bahan secara optimal. Struktur komposit dapat berupa gabungan antara baja dan beton, beton dan kayu atau gabungan antara bahan-bahan yang lain.
Dua buah atau lebih material yang disusun dapat mengalami aksi komposit hanya jika terjadi interaksi antara kedua material tersebut Giri, 2009.
Salah satu bagian struktur yang dapat dibuat komposit adalah pelat beton dengan dek baja gelombang. Pada struktur komposit antara pelat beton dan dek baja
gelombang, dek baja gelombang dimanfaatkan sebagai tulangan tarik. Untuk penyederhanaan perhitungan dek baja gelombang didekati dengan penampang pelat
ekivalen seperti Gambar 2.7 dan untuk persyaratan pelat komposit ditunjukkan pada Gambar 2.8.
2.6 Analisis Modal