Tugas dan Kewajiban Proses produksi dan Tenaga Kerja

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Sumber: Peternakan Seraphine

E. Tugas dan Kewajiban

1. Ketua Peternakan Bertugas untuk mengatur dan mengawasi semua kegiatan yang ada di seluruh bagian dari operasional. Karena terbatasnya tenaga kerja, tidak menutup kemungkinan ketua pelaksana harian juga membantu semua bagian apabila diperlukan. Seperti contohnya saat awal produksi dan belum memiliki tenaga pasteurisasi ketua pelaksana harian bertugas sebagai tenaga produksi. 2. Bagian Produksi Setelah kurang lebih setahun beroperasi susu cup Asri Milk memiliki tenaga pasteurisasi yang termasuk pada bagian produksi yaitu mengerjakan tugas untuk memasak susu menjadi siap minum serta mengemas susu dalam bentuk cup. 3. Bagian distribusi dan pemasaran Bagian pemasaran bertugas mempromosikan susu dan juga yang utama mengambil susu dari Pakem dan dipindahkan ke Jetis. Selanjutnya Ketua Peternakan Bagian Produksi Bagian Distribusi dan Pemasaran Bagian Peternakan Bagian Keuangan untuk pelanggan yang menjual kembali susu dapat mengambil lebih dekat yaitu di Jetis atau di susteran ADM. 4. Bagian Administrasi Bagian administrasi bertugas mencatat segala biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi. Sementara untuk laporan keuangan dikerjakan oleh pusat atau dari pihak Susteran.

F. Proses produksi dan Tenaga Kerja

Pada bagian produksi setiap harinya memproduksi kurang lebih 300 cup. Total susu segar yang dipasteurisasi sebanyak 50liter, meskipun peternakan memiliki hasil susu untuk diolah menjadi susu segar tetapi lebih diutamakan untuk dijual sebagai susu segar kepada beberapa konsumen yang merupakan kedai susu. Sehingga untuk memenuhi permintaan pembuatan susu cup menggunakan susu yang dipeli dari peternak di Kemiri. Jadwal produksi Asri Milk setiap hari Senin-Sabtu, pukul 07.00-12.00. Masa expired selama lima hari dihitung setelah susu cup yang siap didistribusikan sudah keluar dari pendingin. 1. Alat dan Bahan yang digunakan: a. Alat 1 Kompor 2 Panci besar dan pengaduk 3 GelasUkur 4 Mesin Pres 5 Kulkas untuk menyimpan susu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Bahan 1 Susu segar 2 Gula pasir 3 Sirup untuk perasa 4 Esens untuk memberikan aroma 5 Cup untuk mengemas 2. Proses atau Tahapan produksi a. Pengolahan susu Susu sapi yang masih fresh selanjutnya disaring dan dimasukkan ke dalam panci besar untuk direbus dengan api kecil dengan suhu kurang lebih 80 derajat celcius dan selama perebusan susu tetap diaduk agar tidak pecah. Kemudian susu didingingkan dalam bak yang tersedia bersama dengan pancinya dan diberi gula sebanyak 34kg setiap 50 liter. Setelah dingin susu diberi perasa vanila, melon, strawberry dan coklat. b. Pengepakan susu Susu yang telah diberi perasa selanjutnya dituang ke wadah cup dan langsung dipres dengan cup sealer kemudian diberi label. Dipacking dalam wujud cup dengan dua ukuran yaitu 180cc dan 150cc khusus susu 150cc dibuat saat ada permintaan. 3. Tenaga Kerja Tenaga kerja yang dimiliki ada 2 yaitu tenaga kerja langsung dan tidak langsung. Untuk tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja Pasteurisasi yaitu ibu Ningsih dan juga tenaga kerja tidak langsung yaitu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tenaga pemasaran oleh Ibu Atun. Sementara Suster Anas, mbak Iwid serta pegawai peternakan juga termasuk tenaga kerja namun tidak mendapat gaji dari penjualan susu cup Asri Milk. Gambar 4.2 Proses Produksi Sumber: Peternakan Seraphine

G. Proses Pemasaran, Mitra Kerja dan Pelanggan

Dokumen yang terkait

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE FULL COSTING DAN PENENTUAN HARGA JUAL PAVING BLOK DI UD. JAYA SANITAIR BENGKULU

15 68 32

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN HARGA JUAL DENGAN METODE FULL COSTING PADA HOME INDUSTRY VANIA BAKERY DI SEMARANG.

0 3 15

ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PERCETAKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PADA CV. GLOBAL SEJAHTERA.

1 4 22

Penetapan harga pokok produksi (HPP) produk bandeng presto menggunakan metode full costing sebagai dasar penentuan harga jual (studi kasus:UKM Bandeng Duri Lunak Bu Darmono).

0 7 14

ANALISIS PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI BLANGKON DENGAN METODE FULL COSTING Analisis Penghitungan Harga Pokok Produksi Blangkon Dengan Metode Full Costing (Studi Kasus Pada UKM Kaswanto Kampung Potrojayan, Serengan, Surakarta).

1 2 16

ANALISIS PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI BLANGKON DENGAN METODE FULL COSTING Analisis Penghitungan Harga Pokok Produksi Blangkon Dengan Metode Full Costing (Studi Kasus Pada UKM Kaswanto Kampung Potrojayan, Serengan, Surakarta).

0 1 17

Penghitungan harga pokok produksi dengan menggunakan full costing sebagai dasar penentuan harga jual dengan cost plus pricing studi kasus pada UKM Langgeng Roti.

0 2 90

Analisis perhitungan harga pokok produksi dengan metode job order costing sebagai penentuan harga jual produk (studi kasus di CV.X).

0 5 99

Analisis perhitungan harga pokok produksi dengan metode job order costing sebagai dasar penetapan harga jual produk.

1 3 123

Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Metode Full Costing sebagai Penentu Harga Jual pada Produksi Opak Kembang Cap “KRESS’NO”

0 1 15