Responden M Analisis Data dan Pembahasan

70

3. Responden M

a Tabel 4.6. Tahapan Problem Solving Responden M Keterangan P : Inisial untuk peneliti M : Inisial untuk responden M I : Pernyataan responden sebelum peneliti memberi pertanyaan II : Pernyataan responden yang tidak diungkapkan kemudian ditegaskan oleh peneliti dengan pertanyaan Kode PS : Kode Problem Solving No Pernyataan Responden M Kode PS Ket 1 M I : {responden membaca soal lalu menggambar} 1.1 Gambar 4.70. Konstruksi soal berdasarkan alur kejadian responden M 1.2 diketahui sebuah balok massanya 2000 kg sama dengan 2 kg.. 4.2.a hmm..susah yaa..gak dong ak mas..boleh nanya gak mas? Tahap ini menunjukkan bahwa soal tersebut asing bagi responden M disini besar gaya dorong yang diberikan..nah bedanya gaya dorong ini dengan resultan gaya ini maksudnya apa? Responden M kesulitan membedakan resultan gaya dengan gaya dorong 2 P : {peneliti bertanya} menurut kamu berdasarkan soal ini apakah resultan gaya yang bekerja pada benda itu sama dengan gaya dorong? 3 M II : enggak tahu mas.. Tahap ini PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71 menunjukkan bahwa responden M kurang menguasai materi 4 P : {peneliti memberikan ilustrasi} misalkan kamu mendorong meja dengan gaya dorong 5 N ke selatan kemudian saya juga mendorong meja tersebut 3 N ke utara..nah resultan gayanya berapa? 5 M II : 2 N.. 6 P : {pertanyaan peneliti} terus arahnya kemana? 7 M II : arahnya ke selatan.. 8 P : {peneliti mengkonfirmasi ulang} jadi, apakah resultan gaya yang bekerja pada benda sama dengan gaya dorong? 9 M II : bedaa...Berarti disini, resultan gayanya kan 10 N nah terus setelah bendanya menempuh jarak 5 meter kan diketahui gaya dorongnya 0 too..berarti resultan gaya sama dengan gaya dorong dong..Karena kan disini 0 gaya dorongnya.. Tahap ini menunjukkan bahwa tidak terjadi proses menganalisis b Tabel 4.7. Proses Kognitif Responden M Keterangan I : Pernyataan responden sebelum peneliti memberi pertanyaan II : Pernyataan responden yang tidak diungkapkan kemudian ditegaskan oleh peneliti dengan pertanyaan No Kategori- kategori Proses kognitif Pernyataan Responden M Ket 1 Mengingat Me- ngenali I Pertama saya akan menggambar resultan gaya yang bekerja pada benda tersebut, diketahui sebuah balok massanya 2000 kg sama dengan 2 kg..nah kemudian didorong dengan gaya F di atas permukaan lantai..sehingga resultan gaya yang bekerja pada balok es 10 N selama waktu 2 sekon..kemudian benda tersebut berpindah jaraknya 5 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72 m...disini v t = 0.. W = F · s... Meng- ingat kembali I v t 2 = v 2 + 2as 2 Memahami Me- nafsirkan I Gambar 4.71. Konstruksi soal berdasarkan alur kejadian responden M Responden M mentok 3 Meng- aplikasikan Tidak terjadi 4 Meng- analisis Tidak terjadi 5 Meng- evaluasi Tidak terjadi 6 Mencipta Tidak terjadi c Pembahasan Berdasarkan analisis data di atas, dapat diidentifikasi bahwa proses kognitif dalam problem solving responden M berada pada tingkat Low Order Thinking LOW. Berdasarkan tahapan problem solving model Minnesota, responden M menempuh tahapan problem solving fokus pada masalah. Hal ini ditunjukkan responden M ketika mengerjakan soal esay yang diberikan peneliti, dapat dilihat pada gambar 4.73 flowchart tahapan problem solving responden M. Sehingga responden M tidak bisa menyelesaikan soal sampai tuntas. Hal ini disebabkan proses menganalisis soal responden M masih lemah. Pertama responden M mengenali informasi yang diketahui dalam soal, kemudian mensketsa gambar yang mewakili alur kejadian. Pada tahap ini menunjukkan proses kognitif: mengenali dan mengingat kembali, pada kategori PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73 mengingat dan proses kognitif: menafsirkan, pada kategori memahami, dimana responden M mengubah kata-kata menjadi gambar. Gambar 4.72. Konstruksi soal berdasarkan alur kejadian responden M. Bagian ini menunjukkan bahwa responden M menempuh sub tahap 1.1 sekaligus sub tahap 1.2 pada problem solving model Minnesota. Ketika menuliskan informasi yang diketahui, responden M juga melakukan konversi satuan. “diketahui sebuah balok massanya 2000 kg sama dengan 2 kg..” Bagian ini menunjukkan bahwa responden M menempuh sub tahap 4.2.a pada problem solving model Minnesota. Kemudian responden M terlihat bingung untuk menentukan langkah apa yang akan dilakukan selanjutnya. Hal tersebut nampak pada cuplikan dibawah ini: M : hmm..susah yaa..gak dong ak mas..boleh nanya gak mas? ” {responden bertanya} disini besar gaya dorong yang diberikan..nah bedanya gaya dorong ini dengan resultan gaya ini maksudnya apa? Pertanyaan tersebut terlihat bahwa responden M kesulitan membedakan resultan gaya dengan gaya dorong. Hal ini membuktikan bahwa responden M belum mampu menganalisis soal. Kemudian peneliti mencoba untuk memberi bantuan dengan memberikan ilustrasi terkait resultan gaya dan gaya dorong. Hal ini dilakukan agar peneliti mengetahui pemahaman materi yang dimiliki responden M sebagai berikut: 74 P : {peneliti memberikan ilustrasi} misalkan kamu mendorong meja dengan gaya dorong 5 N ke selatan kemudian saya juga mendorong meja tersebut 3 N ke utara..nah resultan gayanya berapa? M : 2 N.. P : terus arahnya kemana? M : arahnya ke selatan.. P : {peneliti mengkonfirmasi ulang} jadi, apakah resultan gaya yang bekerja pada benda sama dengan gaya dorong? M : bedaa...Berarti disini, resultan gayanya kan 10 N nah terus setelah bendanya menempuh jarak 5 meter kan diketahui gaya dorongnya 0 too..berarti resultan gaya sama dengan gaya dorong dong..Karena kan disini 0 gaya dorongnya.. Dialog tersebut nampak bahwa responden M kurang menguasai soal. Sehingga responden M tidak bisa menyelesaikan soal sampai tuntas. Hal ini disebabkan karena proses menganalisis soal responden M lemah. Dari deskripsi di atas, dapat disimpulkan bahwa proses kognitif responden M berada pada tingkat Low Order Thinking LOW yaitu kategori mengingat. Berikut flowchart tahapan problem solving model Minnesota yang ditempuh responden M: Gambar 4.73. Flowchart tahapan Problem Solving Model Minnesota responden M. 4.2.a Merubah satuan dari besaran yang belum se-sistem 1.1 Mengkonstruksi atau membayangkan urutan kejadian yang dijelaskan dalam pernyataan soal 1.2 Mensketsa gambar yang mewakili gambaran kejadian; termasuk informasi yang diberikan 75

4. Responden N

Dokumen yang terkait

PROFIL PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL Profil Proses Berpikir Siswa Dalam Menyelesaikan Soal-Soal Pythagoras Ditinjau Dari Gaya Belajar Dan Gaya Kognitif.

0 3 16

PROFIL PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PYTHAGORAS DITINJAU DARI Profil Proses Berpikir Siswa Dalam Menyelesaikan Soal-Soal Pythagoras Ditinjau Dari Gaya Belajar Dan Gaya Kognitif.

0 4 13

PENDAHULUAN Profil Proses Berpikir Siswa Dalam Menyelesaikan Soal-Soal Pythagoras Ditinjau Dari Gaya Belajar Dan Gaya Kognitif.

0 8 5

PROFIL PROSES BERPIKIR SISWA SMA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT BERDASARKAN Profil Proses Berpikir Siswa Sma Dalam Menyelesaikan Soal Persamaan Dan Fungsi Kuadrat Berdasarkan Perbedaan Gaya Belajar Dan Gaya Kognitif.

0 3 14

PENDAHULUAN Profil Proses Berpikir Siswa Sma Dalam Menyelesaikan Soal Persamaan Dan Fungsi Kuadrat Berdasarkan Perbedaan Gaya Belajar Dan Gaya Kognitif.

0 5 5

PROFIL PROSES BERPIKIR SISWA SMA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT BERDASARKAN Profil Proses Berpikir Siswa Sma Dalam Menyelesaikan Soal Persamaan Dan Fungsi Kuadrat Berdasarkan Perbedaan Gaya Belajar Dan Gaya Kognitif.

0 2 13

PROFIL PROSES BERPIKIR SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL PERBANDINGAN BERDASARKAN GAYA BELAJAR DAN GAYA Profil Proses Berpikir Siswa Smp Dalam Menyelesaikan Soal Perbandingan Berdasarkan Gaya Belajar Dan Gaya Kognitif.

1 4 15

Identifikasi proses kognitif siswa dalam menyelesaikan soal Fisika tentang perubahan wujud : sebuah studi kasus.

2 2 170

PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF MATERI KUBUS DAN BALOK

0 2 7

Identifikasi kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal-soal fisika bahasan gerak lurus pada siswa kelas XA dan XB SMA Santa Maria Yogyakarta - USD Repository

0 0 143