Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Proses Kognitif

3 sebelum dan sesudah mengetahui sistematika problem solving, untuk tiap siswa yang berbeda-beda minat terhadap fisika. Berdasarkan uraian di atas, peneliti berinisiatif ingin melakukan penelitian mengenai proses kognitif siswa dalam menyelesaikan soal fisika dengan judul Identifikasi Proses Kognitif Siswa SMA dalam Menyelesaikan Soal Fisika tentang Usaha dan Energi. Pada soal materi tersebut, siswa dituntut memiliki proses menganalisis soal yang matang, dimana termasuk dalam kategori menganalisis tingkat High Order Thinking HOT. Sehingga ketika dihadapkan pada soal yang kompleks, siswa dapat menyelesaikan dengan benar. Serta pemahaman konsep fisika yang dipelajari dapat digunakanbukan hanya untuk menyelesaikan masalah dalam bentuk soal melainkan juga masalah dalam kehidupan sehari-hari.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana tahapan problem solving model Minessota siswa SMA dalam menyelesaikan soal Fisika tentang Usaha dan Energi? 2. Bagaimana proses kognitif siswa SMA dalam menyelesaikan soal Fisika tentang Usaha dan Energi yang ditempuh siswa? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini yaitu: 1. Mendeskripsikan tahapan problem solving model Minessota siswa SMA dalam menyelesaikan soal Fisika tentang Usaha dan Energi. 2. Mendeskripsikan proses kognitif siswa SMA dalam menyelesaikan soal Fisika tentang Usaha dan Energi.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Guru atau Calon Guru - Menjadi masukan untuk pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran di kelas sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. - Menjadi masukan bagi guru untuk meningkatkan proses kognitif siswa pada tingkat High Order Thinking HOT. 2. Bagi Siswa - Siswa dapat mengetahui proses kognitif mereka dalam menyelesaikan soal Fisika sehingga ada berkemauan untuk mengeluarkan semua potensi yang dimiliki untuk meningkatkan prestasi belajar, - Menanamkan sikap ilmiah siswa sehingga siswa mampu memberikan solusi dalam menyelesaikan suatu masalah dalam hidup bermasyarakat, 5 - Mengembangkan daya pikir kreatif siswa sehingga dapat memberi sumbangan dalam bidang pendidikan maupun non pendidikan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6 BAB II DASAR TEORI

A. Proses Kognitif

Menurut W. S. Winkel 2005, dalam arti luas proses belajar adalah suatu aktifitas psikis mental yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan setumpuk perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan dan nilai-sikap. Perubahan itu relatif konstan dan membekas. Anderson dan Krathwohl 2001 dalam buku Konstruksi Tes Kemampuan Kognitif 2016: 50 melakukan revisi terhadap konsep awal domain kognitif dalam taksonomi Bloom. Dalam revisi tersebut didefinisikan ulang oleh mereka bahwa domain kognitif merupakan interaksi antara dimensi Proses Kognitif cognitive process dimention. Komponen dari dimensi Proses Kognitif dapat dilihat pada tabel 2.1. Higher Order Thinking Skills Create Evaluate Analyze Apply Understand Lower Order Thinking Skills Remember Tabel 2.1 Dimensi Proses Kognitif Revisi Anderson dan Krathwohl 2001 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7 Secara sederhana komponen dari dimensi Proses Kognitif revisi Anderson dan Krathwohl 2001, create mencipta merupakan domain Higher Order Thinking Skills dan remember mengingat merupakan domain Lower Order Thinking Skills. Dalam buku Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen, ketegori-kategori dalam dimensi proses kognitif yaitu: 1. Mengingat Proses mengingat adalah mengambil pengetahuan yang dibutuhkan dari memori jangka panjang. a. Mengenali Proses mengenali mengidentifikasi adalah mengambil pengetahuan yang dibutuhkan dari memori jangka panjang untuk membandingkannya dengan informasi yang baru saja diterima. Dalam mengenali, siswa mencari informasi di memori jangka panjang suatu informasi yang identik atau mirip sekali dengan informasi yang baru diterima seperti terjadi di memori kerja. Jika menerima informasi baru, siswa menentukan apakah informasi tersebut sesuai dengan pengetahuan yang telah dipelajari sebelumnya atau tidak; siswa mencari kesesuaian di antara keduanya. Istilah lain dari mengenali adalah mengidentifikasi. b. Mengingat kembali Proses mengingat kembali mengambil adalah mengambil pengetahuan yang dibutuhkan dari memori jangka panjang ketika soal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8 menghendaki demikian. Dalam mengingat kembali, siswa mencari informasi di memori jangka panjang dan membawa informasi tersebut ke memori kerja untuk diproses. 2. Memahami Siswa dikatakan memahami bila mereka dapat mengkonstruksi makna dari pesan-pesan pembelajaran, baik yang bersifat lisan, tulisan ataupun grafis, yang disampaikan melalui pengajaran, buku, atau layar komputer. a. Menafsirkan Menafsirkan menerjemahkan, memparafrasakan, menggambarkan, mengklarifikasi terjadi ketika siswa dapat mengubah informasi dari satu bentuk ke bentuk lain. Menafsirkan berupa pengubahan kata-kata jadi kata-kata lain, gambar dari kata, kata-kata jadi gambar, kata-kata jadi angka, not balok jadi suara musik, dan semacamnya. b. Mencontohkan Proses kognitif mencontohkan mengilustrasikan dan memberi contoh terjadi manakala siswa memberikan contoh tentang konsep atau prinsip umum. Mencontohkan melibatkan proses identifikasi ciri- ciri pokok dari konsep atau prinsip umum misalnya, segitiga sama kaki harus mempunyai dua sisi yang sama panjang dan menggunakan ciri-ciri ini untuk memilih atau membuat contoh siswa bisa memilih segitiga sama kaki dari tiga segitiga yang ditunjukkan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9 c. Mengklasifikasikan Proses kognitif mengklasifikasikan mengkategorikan, mengelompokkan terjadi ketika siswa mengatahui bahwa sesuatu misalnya, suatu contoh termasuk dalam kategori tertentu misalnya, konsep atau prinsip. Mengklasifikasi melibatkan proses mendeteksi ciri-ciri atau pola- pola yang “sesuai” dengan contoh dan konsep atau prinsip tersebut. d. Merangkum Proses kognitif merangkum menggeneralisasi dan mengabstraksi terjadi ketika siswa mengemukakan satu kalimat yang merepresentasikan informasi yang diterima atas mengabstraksikan sebuah tema. Merangkum melibatkan proses membuat ringkasan informasi, misalnya makna suatu adegan drama, dan proses mengabstraksikan ringkasannya, misalnya menentukan tema atau point-point pokoknya. e. Menyimpulkan Proses kognitif menyimpulkan mengekstrapolasi, menginterpolasi, memprediksi, dan menyimpulkan menyertakan proses menemukan pola dalam sejumlah contoh. Menyimpulkan terjadi ketika siswa dapat mengabstraksikan sebuah konsep atau prinsip yang menerangkan contoh-contoh tersebut dengan mencermati ciri-ciri setiap contohnya dan, yang terpenting, dengan menarik hubungan di antara ciri-ciri tersebut. 10 f. Membandingkan Proses kognitif membandingkan mengontraskan, memetakan, mencocokkan melibatkan proses mendeteksi persamaan dan perbedaan antara dua atau lebih objek, peristiwa, ide, masalah, atau situasi, seperti menentukan bagaimana suatu peristiwa terkenal misalnya, skandal politik terbaru menyerupai peristiwa yang kurang terkenal misalnya, skandal politik terdahulu. Membandingkan meliputi pencarian korespondensi satu-satu antara elemen-elemen dan pola-pola pada satu objek, peristiwa, atau ide dan elemen-elemen dan pola-pola pada satu objek, peristiwa, atau ide lain. g. Menjelaskan Proses kognitif menjelaskan membuat model berlangsung ketika siswa dapat membuat dan menggunakan model sebab-akibat dalam sebuah sistem. Penjelasan yang lengkap melibatkan proses membuat model sebab-akibat, yang mencakup setiap bagian pokok dari suatu sistem atau setiap peristiwa penting dalam rangkaian peristiwa, dan proses menggunakan model ini untuk menentukan bagaimana perubahan pada satu bagian dalam sistem tadi atau sebuah peristiwa dalam rangkaian peristiwa tersebut mempengaruhi perubahan pada bagian lain. 11 3. Mengaplikasikan Proses kognitif mengaplikasikan melibatkan pengetahuan prosedur-prosedur tertentu untuk mengerjakan soal latihan atau menyelesaikan masalah. a. Mengeksekusi Dalam mengeksekusi melaksanakan, siswa secara rutin menerapkan prosedur ketika menghadapi tugas yang sudah familiar misalnya, soal latihan. b. Mengimplementasikan Mengimplementasikan menggunakan berlangsung saat siswa memilih dan menggunakan sebuah prosedur untuk menyelesaiakan tugas yang tidak familiar. Lantaran dituntut untuk memilih, siswa harus memahami jenis masalahnya dan alternatif-alternatif prosedur yang tersedia. 4. Menganalisis Menganalisis melibatkan proses memecah-mecah materi jadi bagian-bagian kecil dan menentukan bagaimana hubungan antar bagian dan antara setiap bagian dan struktur keseluruhannya. a. Membedakan Membedakan menyendirikan, memilah, memfokuskan, dan memilih melibatkan proses memilah-milah bagian-bagian yang relevan atau penting dari sebuah struktur. Membedakan terjadi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12 sewaktu siswa mendiskriminasikan informasi yang relevan dan tidak relevan, yang penting dan tidak penting. b. Mengorganisasi Mengorganisasi menstrukturkan, memadukan, menemukan koherensi, membuat garis besar, dan mendeskripsikan peran melibatkan proses mengidentifikasi elemen-elemen komunikasi atau situasi dan proses mengenali bagaimana elemen-elemen ini membentuk sebuah struktur yang koheren. Dalam mengorganisasi, siswa membangun hubungan-hubungan yang sistematis dan koheren antar potongan informasi. c. Mengatribusikan Mengatribusikan mendekonstruksi terjadi ketika siswa dapat menentukan sudut pandang, pendapat, nilai, atau tujuan di balik komunikasi. Mengatribusikan, melibatkan proses dekonstruksi, yang didalamnya siswa menentukan tujuan pengarang suatu tulisan yang diberikan oleh guru. 5. Mengevaluasi Mengevaluasi didefinisikan sebagai membuat keputusan berdasarkan kriteria dan standar. a. Memerikasa Memeriksa menguji, mendeteksi, memonitor, dan mengoordinasi melibatkan proses menguji inkonsistenan atau kesalahan internal dalam suatu operasi atau produk. Misalnya, memeriksa terjadi ketika 13 siswa menguji apakah suatu kesimpulan sesuai dengan premis- premisnya atau tidak, apakah data-datanya mendukung atau menolak hipotesis, atau apakah suatu bahan pelajaran berisikan bagian-bagian yang saling bertentangan. b. Mengkritik Mengkritik menilai melibatkan proses penilaian suatu produk atau proses berdasarkan kriteria dan standar eksternal. Dalam mengkritik, siswa mencatat ciri-ciri positif dan negatif dari suatu produk atau membuat keputusan setidaknya sebagian berdasarkan ciri- ciri tersebut. Mengkritik merupakan inti dari apa yang disebut berpikir kritis. 6. Mencipta Mencipta melibatkan proses menyusun elemen-elemen jadi sebuah keseluruhan yang koheren atau fungsional. a. Merumuskan Merumuskan membuat hipotesis melibatkan proses menggambarkan masalah dan membuat pilihan atau hipotesis yang memenuhi kriteria-kriteria tertentu. b. Merencanakan Merencanakan mendesain melibatkan proses merencanakan metode penyelesaian masalah yang sesuai dengan kriteria-kriteria masalahnya, yakni membuat rencana untuk menyelesaikan masalah. 14 c. Memproduksi Memproduksi mengkonstruksi melibatkan proses melaksanakan rencana untuk menyelesaikan masalah yang memenuhi spesifikasi- spesifikasi tertentu.

B. Pemecahan Masalah Problem Solving

Dokumen yang terkait

PROFIL PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL Profil Proses Berpikir Siswa Dalam Menyelesaikan Soal-Soal Pythagoras Ditinjau Dari Gaya Belajar Dan Gaya Kognitif.

0 3 16

PROFIL PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PYTHAGORAS DITINJAU DARI Profil Proses Berpikir Siswa Dalam Menyelesaikan Soal-Soal Pythagoras Ditinjau Dari Gaya Belajar Dan Gaya Kognitif.

0 4 13

PENDAHULUAN Profil Proses Berpikir Siswa Dalam Menyelesaikan Soal-Soal Pythagoras Ditinjau Dari Gaya Belajar Dan Gaya Kognitif.

0 8 5

PROFIL PROSES BERPIKIR SISWA SMA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT BERDASARKAN Profil Proses Berpikir Siswa Sma Dalam Menyelesaikan Soal Persamaan Dan Fungsi Kuadrat Berdasarkan Perbedaan Gaya Belajar Dan Gaya Kognitif.

0 3 14

PENDAHULUAN Profil Proses Berpikir Siswa Sma Dalam Menyelesaikan Soal Persamaan Dan Fungsi Kuadrat Berdasarkan Perbedaan Gaya Belajar Dan Gaya Kognitif.

0 5 5

PROFIL PROSES BERPIKIR SISWA SMA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT BERDASARKAN Profil Proses Berpikir Siswa Sma Dalam Menyelesaikan Soal Persamaan Dan Fungsi Kuadrat Berdasarkan Perbedaan Gaya Belajar Dan Gaya Kognitif.

0 2 13

PROFIL PROSES BERPIKIR SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL PERBANDINGAN BERDASARKAN GAYA BELAJAR DAN GAYA Profil Proses Berpikir Siswa Smp Dalam Menyelesaikan Soal Perbandingan Berdasarkan Gaya Belajar Dan Gaya Kognitif.

1 4 15

Identifikasi proses kognitif siswa dalam menyelesaikan soal Fisika tentang perubahan wujud : sebuah studi kasus.

2 2 170

PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF MATERI KUBUS DAN BALOK

0 2 7

Identifikasi kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal-soal fisika bahasan gerak lurus pada siswa kelas XA dan XB SMA Santa Maria Yogyakarta - USD Repository

0 0 143