3.4.3.2 Form Input Pilihan Daerah Distribusi
Gambar 3.6 Desain Form Input Pilihan Daerah
3.4.3.3 Form Input Nilai Perbandingan Kriteria Penilaian
Gambar 3.7 Desain Form Nilai Perbandingan Kriteria
3.4.3.4 Form Input Nilai Perbandingan Daerah Distribusi
Gambar 3.8 Desain Form Nilai Perbandingan Kriteria dengan
Calon Daerah
3.4.4 Desain Form Hasil 3.4.4.1 Desain Form Hasil Perhitungan
Gambar 3.9 Desain Form Hasil Perhitungan
3.5 Perancangan Proses
Berdasarkan jumlah kriteria penilaian dan jumlah calon daerah yang dimasukkan oleh user, maka sistem akan membentuk matriks-matriks yang akan
digunakan sebagai media perhitungan. Jumlah kriteria penilaian dan jumlah calon daerah akan menentukan jumlah matriks yang terbentuk dan besarnya matriks-
matriks tersebut. Matriks yang terbentuk akan diolah sesuai dengan metode AHP. Urutan
algoritma yang dilakukan sistem adalah sebagai berikut : 1. Tentukan perbandingan kepentingan tiap kriteria penilaian sehingga akan
dibentuk matriks perbandingan. 2. Selanjutnya akan dilakukan operasi pada matriks tersebut :
Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap kolom pada matriks Membagi setiap masukan pada setiap kolom dengan jumlah pada
kolom tersebut yang bersesuaian. Jumlahkan semua nilai dalam setiap barisnya.
Bagi jumlah nilai setiap barisnya dengan banyaknya elemen sehingga akan didapatkan vector prioritas untuk masing-masing
kriteria. 3. Menyusun konsistensi untuk mengetahui apakah penilaianperbandingan
yang dilakukan pada langkah 2 menunjukkan bahwa koherensi antar obyek yang dinilai adalah benar.
Kalikan setiap masukan kolom pertama matriks dengan vector prioritas elemen pertama, kolom kedua dengan vector prioritas
elemen kedua dan seterusnya. Jumlahkan setiap barisnya.
Bagi setiap jumlah-jumlah perbaris dengan vector prioritas yang bersesuaian.
Jumlahkan hasil bagi di atas dan kemudian dibagi lagi dengan banyaknya masukan data. Hasil proses i
ni disebut dengan λ maks. Hitung Consistency Index
CI = λ – n n – 1 Hitung nilai Consistency Rasio CR = CI random index
Nilai CR di sini harus 0.1 atau kurang. Jika lebih dari 0.1 berarti pertimbangan itu mungkin agak acak dan perlu diperbaiki kembali ke
langkah 1 4. Tentukan perbandingan kepentingan tiap calon terhadap sebuah kriteria,
jadi jumlah matriks yang terbentuk adalah sejumlah kriteria yang digunakan user.
5. Untuk masing-masing matriks dilakukan operasi seperti langkah 2 untuk menghasilkan vektor prioritas masing-masing calon berdasarkan kriteria
tertentu dan langkah 3 untuk menyusun konsistensi. 6. Berdasarkan hasil langkah 2 dan 5 akan dihitung vektor prioritas
menyeluruh, yaitu dengan cara mengalikannya perkalian antara vector prioritas tiap kriteria dengan vektor prioritas tiap calon daerah.
7. Elemen matriks yang dihasilkan dijumlahkan untuk setiap barisnya. Sehingga menghasilkan vector prioritas menyeluruh yang merupakan hasil
akhir dari proses AHP. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI