Langkah Kedua LANDASAN TEORI

1. Relasi satu ke satu one-to-one Merupakan bentuk relasi dengan satu entitas A dapat terhubung dengan hanya sebuah entitas dalam B, demikian juga sebaliknya yaitu setiap entitas dalam B dapat terhubung hanya dengan sebuah entitas dalam A. 2. Relasi satu ke banyak one-to-many Merupakan relasi dengan sebuah entitas dalam A dapat terhubung dengan sedikitnya nol entitas dalam B, sedangkan setiap entitas B hanya terhubung dengan satu entitas dalam A. 3. Relasi banyak ke satu many-to-one Merupakan relasi dengan setiap entitas dalam A terhubung dengan satu entitas dalam B, akan tetapi setiap entitas dalam B dapat terhubung dengan sedikitnya nol entitas dalam A. 4. Relasi banyak ke banyak many-to-many Merupakan relasi dengan sebuah entitas dalam A dapat terhubung dengan sedikitnya nol entitas dalam B, begitu juga dengan setiap entitas dalam B dapat terhubung dengan sedikitnya nol entitas dalam A.

2.3.3 Atribut Tabel Table Atrribute

Istilah atribut identik dengan pemakaian istilah kolom data. Dan umumnya digunakan dalam perancangan basis data karena lebih impresif dalam menunjukkan fungsinya sebagai pembentuk karakteristik pada sebuah tabel. Atribut-atribut ini dapat dibedakan berdasarkan sejumlah pengelompokkan, yaitu : 1. Key Merupakan satugabungan dari beberapa atribut yang dapat membedakan semua baris data row dalam tabel secara unik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Ada empat macam key pada pada basis data, yaitu : a. Kunci kandidat candidate key Kunci kandidat adalah kunci yang secara unik tidak mungkin kembar dapat dipakai untuk mengidentifikasi suatu baris di dalam tabel. b. Kunci primer primary key Kunci primer adalah kunci kandidat yang dipilih sebagai kunci utama untuk mengidentifikasi baris dalam tabel. c. Kunci alternatif alternate key Kunci alternatif adalah semua kunci kandidat yang tidak bertindak sebagai kunci primer. d. Kunci tamu foreign key Kunci tamu adalah sembarang atribut yang menunjuk ke kunci primer pada tabel lain. 2. Atribut Deskripsi Merupakan atribut-atribut yang tidak menjadi atau merupakan anggota dari key primer. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Gambaran Umum

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk menentukan prioritas pendistribusian logistik dalam hal usulan dana. Input yang digunakan berupa data kriteria dan alternatif wilayah di Kab. Magelang. Data tersebut akan diolah untuk selanjutnya menghasilkan output hasil akhir perhitungan. Nantinya sistem diharapkan mampu membantu divisi logistik untuk menentukan daerah mana yang harus menjadi prioritas pendistribusian logistik saat terjadi bencana alam. 3.2 Desain Penelitian 3.2.1 Studi Literatur Studi literatur dilakukan dengan membaca buku, jurnal, serta sumber lain yang berkaitan dengan metode Analytical Hierarchy Process.

3.2.2 Data - Data yang Digunakan

Data yang digunakan adalah data usulan dana bantuan bulan Januari sampai Maret 2015. Usulan dana bantuan yang dimaksud adalah usulan dana yang harus dikeluarkan pihak terkait yang digunakan untuk mengganti kerusakan yang dialami oleh wargadesakecamatan yang terkena dampak bencana alam. Data tersebut juga digunakan untuk dasar pengujian sistem program ini. - Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan seleksi data. Wawancara dilakukan dengan melakukan sesi tanya jawab dengan Kepala Bidang Divisi Logistik di BPBD PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kabupaten Magelang. Melalui wawancara, peneliti dapat mengetahui gambaran proses usulan dana pendistribusian logistik ke daerah yang terkena dampak bencana alam. Data usulan dana yang telah diperoleh kemudian diseleksi untuk dijadikan data pengujian sistem.

3.2.3 Perancangan Alat Uji

Metodologi yang digunakan dalam penelitian adalah model pengembangan alat uji waterfall. Model pengembangan ini dilakukan secara sistematis. Berikut adalah beberapa tahapannya : - Analisa Dalam tahap ini dilakukan analisa terhadap kebutuhan sistem. Seorang sistem analis bertugas dalam mencari informasi sebanyak mungkin dari user sehingga sistem yang dibuat sesuai dengan keinginan user. Tahapan ini biasanya akan menghasilkan dokumen user requirement yang dapat digunakan sistem analis untuk menerjemahkan ke dalam bahasa pemrograman. - Desain Dalam tahap ini dilakukan proses membuat rancangan alat uji berdasarkan informasi dari tahap-tahap sebelumnya. Proses ini berfokus pada struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface , dan detail algoritma. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement. Dokumen ini yang digunakan seorang programmer untuk membangun sistemnya. - Pengkodean Coding Pengkodean merupakan tahap di mana perancangan yang telah dibuat pada tahap desain diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman pada komputer. Pengkodean menghasilkan alat uji dalam bentuk perangkat lunak yang dibuat berdasarkan rancangan yang telah ada. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI