Karakteristik dan Kemampuan SPPK

dalam bagian dengan diawali Tujuan Umum yang merupakan sasaran umum, kemudian dilanjutkan dengan meletakkan faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan. Pada hierarki terakhir merupakan alternative pilihan yang sesuai. 2. Prinsip menetapkan prioritas Pada prinsip ini, elemen-elemen dalam suatu persoalan keputusan ditentukan prioritasnya yaitu dengan membuat perbandingan berpasangan dimana elemen-elemen dibandingkan berpasangan terhadap suatu kriteria yang telah ditentukan. Bentuk yang digunakan dalam perbandingan berpasangan adalah matrik, karena matrik merupakan bentuk yang lebih disukai. 3. Prinsip konsistensi logis Sebuah relasi antara obyek yang koheren, dengan obyek-obyek atau pemikiran yang saling terkait menunjukkan sebuah konsistensi. Hal ini berarti obyek yang dinilai adalah benar. Dalam mengambil keputusan dipengaruhi oleh 2 aspek yaitu : a. Aspek kualitatif mendefinisikan persoalan dan hierarkinya dan b. Aspek kuantitatif mengekspresikan penilaian dan preferensinya secara ringkas dan padat. Pada proses ini aspek kuantitatif merupakan aspek dasar dalam mengambil keputusan dimana diperlukan adanya penerapan prioritas dan pertimbangan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.2.2 Keuntungan-keuntungan AHP

Gambar 2.4 Keuntungan-keuntungan AHP

2.2.3 Algoritma AHP

Dengan menggunakan metode AHP serta berdasarkan tiga prinsip dari AHP, maka pada studi kasus kali ini akan disusun suatu hierarki, dan hierarki ini akan diproses melalui beberapa langkah yaitu :

a. Langkah Pertama

Menyusun hierarki permasalahan yang ada. Pada hierarki posisi paling atas berfungsi sebagai menentukkan tujuan sasaran permasalahan. Posisi selanjutnya adalah posisi untuk menentukkan kriteria. Sedangkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pada posisi paling bawah merupakan alternative yang digunakan oleh pengambil keputusan.

b. Langkah Kedua

Pada langkah kedua terbagi dalam dua bagian yaitu : 1. Menetapkan prioritas elemen  Membuat perbandingan berpasangan antar elemen. Dari masing-masing elemen ini kemudian dibandingkan berpasangan terhadap satu kriteria yang telah ditentukan.  Bentuk yang digunakan dalam metode ini adalah matrik, berikut contoh bentuk matrik dengan permisalan proses pemilihan X dengan kriteria A, B, C dan C sehingga susunan elemen menjadi seperti gambar dibawah ini. Tabel 2.1 Contoh matrik perbandingan berpasangan Nilai diagonal matrik, merupakan perbandingan suatu elemen dengan elemen itu sendiri.  Membandingkan elemen pertama dari suatu pasangan elemen dikiri matrik dengan elemen kedua elemen pada baris puncak. Sedangkan untuk mengisi matrik banding berpasangan dengan menggunakan skala banding. Kemudian dengan skala banding saatnya untuk dapat menghitung nilai bobot kepentingannya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI