80
o
C kemudian dituang ke cetakan lipstik yang sudah dipanaskan dan dioleskan parafin cair. Ditunggu sampai cetakan dingin, kemudian dimasukkan dalam
lemari es. Setelah 24 jam cetakan diambil dari dalam lemari es dan disimpan dalam suhu ruang.
3. Uji kekerasan lipstik
Seperangkat alat uji kekerasan lipstik dan stopwatch disiapkan. Untuk pengujian digunakan lipstik dengan ukuran yang sama. Lipstik diposisikan pada
alat dengan bagian ujung menghadap ke bawah. Pengganjal pada alat dilepaskan bersamaan dengan pencatat waktu alat tanpa ditambah beban = beban 600 g.
Apabila lipstik belum hancur, setelah 1 menit ditambahkan beban 200 g pada alat. Penambahan dilakukan berulang hingga total beban 1400 g atau hingga lipstik
hancur. Apabila lipstik belum hancur pada beban 1400 g, didiamkan dan dicatat waktunya hingga lipstik hancur. Pencatatan waktu dihentikan saat lipstik hancur.
Waktu hancur dan total beban yang digunakan dicatan. Untuk masing – masing
formula uji dilakukan pada hari ke-2, ke-7, ke-14, ke-21 dan hari ke-30.
4. Analisis Hasil
Data yang diperoleh pada penelitian ini adalah data dari pengujian kekerasan lipstik dan stabilitas kekerasan yang diamati dengan adanya pergeseran
kekerasan setelah 30 hari penyimpanan. Dalam penelitian ini digunakan rancangan percobaan desain faktorial. Metode yang digunakan untuk
mendapatkan persamaan desain faktorial untuk tiap respon sifat fisik dan stabilitas fisik lipstik. Hasil yang didapat kemudian dianalisis normalitasnya menggunakan
Shapiro – Wilk Test’s untuk mengetahui apakah formula yang didapat normal atau
tidak, apabila data dikatakan normal maka dilanjutkan dengan uji homogenitas antar formula menggunakan
Levenne Test’s. Tetapi, apabila data yang didapat pada formula tidak menghasilkan data yang normal maka pengujian menggunakan
Kruskal – Wallis Test’s. Setelah uji homogenitas dilakukan jika formula masuk
dalam syarat homogen, dilanjutkan dengan uji ANAVA untuk mengetahui formula yang mempunyai hasil yang berbeda tidak bermakna BTB atau berbeda
bermakna BB. Jika pada formula menghasilkan perbedaan yang bermakna maka pengujian dilanjutkan dengan menggunakan Post Hoc : Tukey HSD, untuk
melihat letak perbedaan bermakna dari formula tersebut berada dimana. Apakah persamaan tersebut dapat digunakan untuk memprediksi sifat fisik dan stabilitas
fisik lipstik Muth, 1999. Prediksi hasil respon ini menggunakan aplikasi program R. 3.2.2. Dan untuk memperoleh komposisi lanolin dan beeswax yang
optimal menggunakan Software Design Expert 9.0.6. Taraf kepercayaan yang digunakan untuk uji statistik adalah 95 Bolton, 1997. Faktor dikatakan
mempunyai pengaruh apabila nilai p probability value kurang dari 0,05.
5. Uji pH