Identifikasi Garcinia mangostana L. Formulasi Lipstik

23 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Identifikasi Garcinia mangostana L.

Pada penelitian ini digunakan serbuk esktrak kulit manggis Garcinia mangostana L. yang berasal dari PT. Industri Jamu Borobudur, Semarang. Kebenaran serbuk ekstrak kulit manggis ini telah dibuktikan lewat Certificate of Analysis CoA Lampiran 1. Ekstrak kulit manggis ini diekstraksi dengan cara perkolasi menggunakan pelarut etanol 70. Pelarut yang paling optimal untuk ekstraksi zat warna dari kulit manggis adalah etanol, dan konsentrasi etanol yang paling optimal untuk ekstraksi zat warna dari kulit buah manggis adalah etanol 70. Dan zat warna yang terdapat pada kulit buah manggis berasal dari golongan antosianin jenis pelargonidin 3-glukosida Fatoni, dkk., 2008. Ekstrak kulit manggis yang didapat memiliki ciri berbentuk serbuk dan berwarna coklat gelap. Dan terdapat eksipien berupa maltodekstrin yang berfungsi sebagai pengering. Maltodekstrin sendiri sering digunakan pada berbagai macam preparasi kosmetik, sehingga aman digunakan Michanlun dan Dinardo, 2014. Pada Lampiran 1 dinyatakan bahwa terdapat logam berat berupa arsen dan timbal, namun hal ini tidak membahayakan karena rentang arsen dalam kosmetik adalah tidak lebih dari 5 ppm sedangkan timbal tidak lebih dari 20 ppm Lampiran 3.

B. Formulasi Lipstik

Formulasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah formulasi lipstik. Lipstik merupakan kosmetik dekoratif untuk bibir yang dicetak dalam bentuk batang yang dibuat dengan basis yang mengandung campuran minyak, lemak dan lilin Wilkinson dan Moore, 1982. Dalam penelitian digunakan kombinasi antara lilin dan emollient yang dimaksudkan untuk menghasilkan lipstik yang dapat diterima secara fisik, dilihat dari sifat fisik dan stabilitas lipstik. Sifat fisik yang dimaksud adalah kekersan lipstik. Sedangkan stabilitas lipstik dilihat dari nilai pergeseran kekerasan lipstik. menggunakan program R Studio. Basis lipstik merupakan faktor yang mempengaruhi dan menentukan kualitas sediaan lipstik yang akan diformulasikan Wilkinson dan Moore, 1982. Basis yang digunakan dalam penelitian ini adalah beeswax dan lanolin. Basis ini digunakan untuk membentuk struktur dan badan lipstik. Formula yang digunakan dalam penelitian ini merupakan modifikasi dari formula lipstik menurut Barel, Paye, dan Maibach 2001 . Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan lipstik ini meliputi beeswax, lanolin, ektrak kulit manggis, gummi arabicum, akuades, titanium dioxide, zinc oxide, glycerin, tween 80, dan metil paraben. Pada pembuatan lipstik dengan pewarna dari ekstrak kulit manggis, ekstrak kulit manggis terlebih dahulu dilarutkan dengan akuades, karena ekstrak kulit manggis yang didapat dari PT. Industri Jamu Borobudur hanya dapat larut pada akuades, sehingga dibentuk fase emulsi terlebih dahulu agar menyatu dengan basis lipstik yang bersifat minyak dan lemak, dimana emulgator yang berperan dalam formulasi lipstik pada penelitian ini adalah gummi arabicum. Penggunaan mortir panas disini bertujuan agar tidak terjadi shock termal, apabila menggunakan mortir dalam keadaan normal, beeswax yang sudah meleleh akan cepat membeku dan mengakibatkan sulit tercampur homogen. Urutan penambahan bahan-bahan lipstik berdasarkan massa yang paling banyak dalam formula, hal ini bertujuan agar terbentuk campuran yang homogen. Selama pembuatan lipstik dilakukan dengan pengadukan konstan. Tujuan pengadukan yang konstan ini agar fase emulsi yang terbentuk tidak mengalami fenomena ketidakstabilan emulsi seperti creaming. Zinc oxide digunakan sebagai bahan pengisi, yaitu bahan pembuat efek matte dan sebagai bahan texturing agent. Bahan-bahan yang bisa digunakan sebagai pengisi antara lain mika, silika, nilon, PMAA, teflon, boron nitrit, BiOCl, tepung starch, lauroyl lisine, campuran tepung, talk, dan kopolimer akrilat Barel, Paye, dan Maibach, 2001 . Titanium dioxide biasa digunakan dalam produk kosmetik dekoratif yang berfungsi sebagai pearlescent. Selain itu, titanium dioxide berperan sebagai pigmen warna dalam lipstik Barel, Paye, dan Maibach, 2001 . Glycerin digunakan terutama unuk humektan dan emollient. Glycerin digunakan sebagai solvent atau cosolvent dalam krim dan emulsi. Fungsi lain glycerin adalah sebagai plasticizer Rowe, Sheskey, dan Quinn, 2009. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Polysorbate 80 atau lebih dikenal dengan tween 80, telah banyak digunakan di dunia kosmetik dan makanan. Tween 80 berperan sebagai dispersing agent, emulsifying agent, dan surfaktan nonionik. Tween 80 mengandung 20 unit oksietilena yang merupakan surfaktan nonionik hidrofilik yang digunakan secara luas sebagai agen pengemulsi dalam menyusun emulsi Rowe, Sheskey, dan Quinn, 2009. Pengawet yang digunakan yaitu metil paraben yang umumnya digunakan, menurut Rowe, Sheskey, dan Quinn 2009.metil paraben mempunyai keefektifan yang cukup baik dalam berbagai kondisi pH. Pada akhir proses pembuatan lipstik dengan pewarna dari ekstrak kulit manggis dilakukan pelelehan kembali, karena massa lipstik yang terbentuk solid, sehingga sulit untuk dituang ke cetakan lipstik. Apabila massa lipstik yang terbentuk sudah leleh, campuran dituang ke dalam cetakan lipstik panas yang sudah diolesi parafin cair lalu dibiarkan hingga dingin dan memadat pada suhu ruangan. Pengolesan parafin cair bertujuan untuk mempermudah lipstik saat akan dikeluarkan dari cetakan. Sedangkan pemanasan cetakan bertujuan untuk mengkondisikan supaya saat campuran dituangkan ke dalam cetakan tidak mengalami perbedaan suhu yang terlalu tinggi. Faktor yang dioptimasi dalam pembuatan lipstik dengan pewarna dari ekstrak kulit manggis adalah penggunaan komposisi beeswax dan lanolin pada level rendah dan level tinggi masing-masing faktor. Pemilihan level rendah dan level tinggi pada masing-masing faktor didasarkan pada orientasi yang dilakukan sebelum pelaksanaan penelitian dimana diperoleh hasil pengujian sifat fisik lipstik seperti yang dikehendaki. Sedangkan model rancangan penelitian yang digunakan pada penelitian ini berdasarkan pada model rancangan secara desain faktorial. Penelitian ini menggunakan model desain faktorial dua faktor, yaitu faktor beeswax dan lanolin pada dua level, yaitu level rendah dan level tinggi. Desain formula pada rancangan desain faktorial memiliki bobot bahan-bahan yang sama kecuali bobot faktor yang diteliti, sehingga bobot total tiap formula berbeda. Hal ini bertujuan untuk menjamin perbedaan respon yang muncul hanya dikarenakan perbedaan komposisi kedua faktor dalam level rendah maupun tinggi. Desain faktorial dapat digunakan untuk mengevaluasi efek dari 2 faktor beeswax dan lanolin terhadap sifat fisik lipstik yaitu kekerasan lipstik. pada penelitian ini, dibuat 4 formula yaitu formula 1, a, b, dan ab. Formula 1 terdiri dari level rendah beeswax dan lanolin, formula a terdiri dari level tinggi lanolin dan level rendah beeswax, formula b dengan level rendah lanolin dan level tinggi beeswax, dan formual ab terdiri dari level tinggi beeswax dan lanolin. Faktor beeswax yang dipilih 5,4 gram untuk level rendah dan 6 gram untuk level tinggi. Sedangkan pada faktor lanolin dipilih 6,9 gram untuk level rendah dan 7,5 gram untuk level tinggi. Pada penelitian tidak dilakukan uji terhadap toksisitas lipstik, namun diyakini bahwa lipstik dengan pewarna dari ekstrak kulit manggis yang dibuat dalam penelitian tidak toksik, karena bahan-bahan yang digunakan dalam formula PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI masih berada dalam batas aman penggunaan dalam sediaan lipstik yang dapat dilihat pada tabel III. Tabel III. Range penggunaan bahan yang masih diperbolehkan Formula Range yang Digunakan dalam Penelitian Penggunaan dalam Lipstik atau yang Diperbolehkan Sumber Lanolin 23-25 0,1-50 Pathol, 1980. Beeswax 18-20 5-20 Mercado, dkk., 1991. Aquadest 16 - - Gummi arabicum 7 5-20 Barel, Paye, dan Maibach, 2001. Ekstrak kulit manggis 8 - - Zinc oxide 15 4-15 Barel, Paye, dan Maibach, 2001 . Titanium dioxide 4 1-10 Barel, Paye, dan Maibach, 2001 . Gliserin 2 ≤30 Rowe, Sheskey, dan Quinn, 2009. Tween 80 4 1-15 Rowe, Sheskey, dan Quinn, 2009. Methyl paraben 0,3 0,01-0,3 FDA, 2007

C. Uji Sifat Fisik dan Stabilitas Lipstik

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Perubahan Kadar Enzim AST, ALT serta Perubahan Makroskopik dan Histopatologi Hati Mencit Jantan (Mus musculus L) strain DDW setelah diberi Monosodium Glutamate (MSG) diban

1 68 118

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Gambaran Histopatologis Lambung Tikus (Rattus norvegicus L.) Jantan yang Dipapari Kebisingan

2 103 56

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Hitung Leukosit dan diferensiasi Leukosit Tikus (Rattus noevegicus L.) Jantan Setelah Dipapari Kebisingan

0 58 58

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Fusobacterium nucleatum sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar secara in Vitro

8 89 59

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Fungsi Hati, Jumlah Eritrosit dan Kadar Hemoglobin Tikus (Rattus norvegicus) yang Dipapari dengan Karbon Tetraklorida (CCl4)

3 53 59

Pengaruh komposisi minyak jarak dan lanolin sebagai basis terhadap sifat fisik dan stabilitas lipstik dengan pewarna ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.).

3 12 71

Pengaruh komposisi Beeswax dan Paraffin Wax sebagai basis terhadap kekerasan lipstik dengan zat pewarna ekstrak kulit manggis (Garcinia Mangostana L.).

3 24 75

PENGARUH KONSENTRASI BEESWAX SEBAGAI BASIS TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS LIPSTIK DENGAN PEWARNA DARI EKSTRAK ETANOL KAYU SECANG (Caesalpinia sappan L.)

0 0 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - PENGARUH KONSENTRASI BEESWAX SEBAGAI BASIS TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS LIPSTIK DENGAN PEWARNA DARI EKSTRAK ETANOL KAYU SECANG (Caesalpinia sappan L.) - repository perpustakaan

0 0 16