Uji Kualitas Data Teknik Analisis dan Uji Kecocokan Model

3.4. Uji Kualitas Data

3.4.1. Uji Validitas data

Uji validitas digunakan untuk mengukur sejauh mana kuisioner mengukur yang diinginkan. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Valid atau tidaknya alat ukur atau kuesioner tersebut dapat diuji dengan mengkorelasikan antara skor total yang diperoleh dari penjumlahan semua skor pertanyaan. Apabila korelasi antara skor total dengan skor masing-masing pertanyaan signifikan, maka dapat dikatakan alat pengukur tersebut mempunyai validitas Ghozali, 2001:135. Dasar pengambilan keputusan menurut santoso 2002 : 277 a. Jika r hasil positif, serta r hasil r tabel, maka butir atau variabel tersebut valid. b. Jika r hasil tidak positif, serta r hasil r tabel, maka butir atau variabel tersebut tidak valid.

3.4.2. Uji Reliabilitas

Uji realibilitas merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indicator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu Ghozali, 2002 : 132. Criteria pengujian sebagai berikut : - Jika nilai alpha 0,60, berarti pernyataan reliabel - Jika nila alpha ≤ 0,60, berarti pernyataan tidak reliable

3.4.3. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data tersebut mengikuti sebaran normal dapat dilakukan dengan berbagai metode di antaranya adalah metode kolmogorov Smirnov. Pedoman dalam mengambil keputusan apakah sebuah distribusi data mengikuti distribusi normal adalah : a. Jika nilai signifikansi nilai probabilitasnya 5 maka distribusi adalah tidak normal. b. Jika nilai signifikansi nilai probabilitasnya 5 maka distribusi adalah normal sumarsono, 2004 : 40.

3.5. Uji Asumsi Klasik

Persamaan regresi linier harus bersifat BLUE Best Linier Unbiased Estimator, untuk bisa dikatakan sebagai alat ukur yang BLUE maka persamaan regresi harus memenuhi ketiga asumsi klasik berikut ini : 1. Tidak boleh terjadi autokorelasi 2. Tidak boleh terjadi multikolinearitas 3. Tidak boleh terjadi heteroskedastisitas Berikut ini akan dijelaskan secara singkat mengenai ketiga asumsi klasik tersebut :

1. Autokorelasi

Pengujian autokorelasi untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Model regresi yang baik regresi yang bebas dari autokorelasi. Pendeteksian autokorelasi dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan perhitungan nilai Durbin Watson Imam Ghozali, 2001 : 61. Dalam penelitian ini data yang digunakan bukan data time series tetapi data cross section yang diambil berdasarkan kuesioner, sehingga untuk uji autokorelasi pada sebagian besar kasus ditemukan pada regresi yang datanya time series Santoso, 2000 : 216.

2. Heteroskedastisitas

Maksud dari heteroskedastisitas adalah jika nilai residual tidak konstan atau berbeda untuk setiap nilai tertentu variabel bebas. Dalam regresi linier, nilai residual harus konstan untuk setiap nilai variabel bebas, jika ketentuan ini dilanggar maka akan terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2001 : 69. Hal ini bisa diidentifikasi dengan cara menghitung Rank Spearman antara residual dengan seluruh variabel bebas. Menurut Santoso 2001 : 301 deteksi adanya heterokesdastisitas adalah : 1. Jika nilai probabilitasnya 0,05 berarti bebas heteroskedastisitas. 2. Jika nilai probabilitasnya 0,05 berarti ada heteroskedastisitas.

3. Multikolinieritas

Pengujian multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation Factor VIF. Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF = 1tolerance dan menunjukkan adanya kolinieritas yang tinggi. Nilai cut off yang umum dipakai adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF diatas 10 Ghozali, 2001 : 57.

3.6. Teknik Analisis dan Uji Kecocokan Model

3.6.1. Teknik Analisis

Untuk membuktikan analisis yang digunakan model analisisnya adalah regresi linier berganda dengan rumus sebagai berikut : Y = β + β 1 X 1 + β 2 X 2 + € Sumber : Pedoman Penyusunan Usulan Penelitian dan Skripsi 2009 L-21 Keterangan : Y = Kinerja manajerial X 1 = Lingkungan pengendalian organisasi X 2 = Kepuasan kerja β = Konstanta β 1, β 2 = Konstanta regresi X 1, X 2 € = Variabel pengganggu

3.6.2. Uji Kecocokan Model

3.6.2.1. Uji F

Untuk menguji kesesuaian model regresi yang digunakan penelitian digunakan Uji F . Adapun prosedur Uji F adalah sebagi berikut : 1. Hipotesis H : β i = 0 Model regresi yang dihasilkan tidak cocok H i : β i ≠ 0 Model regresi yang dihasilkan cocok 2. Ketentuan pengujian ang ikan ifikansi 0,05 atau 5. ignifikan sig 0,05 Ho ditolak dan Hi diterima. Ghozali, 2001:48 a. Jika tingkat signifikan p – value 0,05 maka H diterima dan H 1 ditolak. b. Jika tingkat signifikan p – value 0,05 maka H ditolak dan H 1 diterima.

3.6.2.2. Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh secara parsial lingkungan pengendalian organisasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja manajerial, dengan prosedur sebagai berikut : 1. H : β i = 0 : x 1, x 2 tidak mempunyai pengaruh y signifikan H : β i ≠ 0 : x 1 , x 2 mempunyai pengaruh yang signif 2. Dalam penelitian ini digunakan tingkat sign 3. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut: a. Apabila tingkat signifikan sig 0,05 Ho diterima dan Hi ditolak. b. Apabila tingkat s BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Obyek Penelitian 4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan