47
2.1.12. Iklan Fruit Tea Versi “Pulo Gadung”
Dalam iklan Fruit Tea versi “Pulo Gadung” di televisi menggambarkan suasana di sebuah warung tempat banyak anak pelajar berkumpul. Dalam
warung tersebut berisikan meja dan dagangan yang biasa di perdagangkan. Di warung tersbeut sudah berkumpul anak-anak sekolah memakai seragam SMU
sebanyak 5 orang anak. Kemudian salah satu anak yang paling depan sedang tertawa terbahak – bahak seakan mereka sangat senang berkumpul. Setelah itu
itu semua siswa tersebut meminum Fruit Tea yang ada di dalam kotak es, sehingga seakan – akan mereka memiliki kesegaran baru yang mungkin
membuat mereka ceria kembali, dan kemudian ada orang yang lewat menanyakan tentang alamat, jawaban yang diberikan oleh siswa tersebut,
seakan – akan tidak seperti orang yang pernah sekolah, mereka menjawab seadanya, akhirnya orang tersebut pun menurutinya, lalu kemudian datang
orang yang mengendarai sepeda motor menanyakan alamat juga, ternyata jawaban yang diberikannya pun tetap sama, tapi kali ini mereka seakan – akan
mengejek orang yang sedang bertanya tersebut, lalu ada orang yang sangat besar datang mengahmpiri mereka dan akhirnya mereka takut dan berkumpul
bersama di warung tersebut, kemudian muncul tulisan Gokil nih dan Sosro ahlinya teh.
2.2.Kerangka Berpikir
Iklan dan media televisi sebagai agen pencipta dunia imaji telah menjadi media ampuh dalam menyampaikan suatu pesan. Agar tampak dimata
pemirsa televisi, maka sudah menjadi rahasia umum jika dibutuhkan talenta
48
atau endorser segala macam bentuk atau imaji yang diciptakan sebagai penyampai pesan. Tanpa kehadirannya, mustahil sebuah iklan di televisi akan
memperoleh perhatian pemirsa, sehingga dapat dipastikan bahwa perempuan dalam iklan menjadi faktor dominan dalam sosialisasi nilai atau pesan pada
iklan. Dari berbagai macam iklan yang tayang di televisi, peneliti tertarik
untuk meneliti iklan Fruit Tea versi “Pulo Gadung”. Karena dalam iklan tersebut menggambarkan seorang pelajar yang mengenakan baju pelajar di
sebuah warung bersama teman – temanya yang memang tidak mencerminakn sebagai seorang pelajar.
Iklan Fruit Tea versi “Pulo Gadung” sebagai “teks” dibangun dengan tanda semata-mata. Pada penelitian ini akan menggunakan analisis iklan yang
ditayangkan di televisi, yang dikemukakan oleh John Fiske. Analisis ini terbagi atas dua level yaitu level realitas dan representasi.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, Bogdan dan Taylor 1975 mendefinisikan metode penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata tertulis atau lisan dari orang- orang dan perilaku yang diamati. Moleong, 1998: 3
Metode penelitian kualitatif lebih banyak dipakai untuk meneliti dokumen yang berupa teks, gambar, symbol dan sebagainya untuk memahami
budaya dari suatu konteks social tertentu. Metodelogi analisis yang interaktif dan lebih secara konseptual tertentu. Metode kualitatif ini, merujuk pada
metode analisis dokumen untuk menemukan, mengidentifikasi, mengolah dan menganalisis dokumen untuk memahami makna atau signifikasi.
Oleh karena itu peneliti yang melakukan studi analisis isi kualitatif harus memperhatikan beberapa hal: pertama adalah konteks atau situasi social
diseputar dokumen atau teks yang diteliti. Disini, peneliti diharapkan dapat memahami the nature atau kealamiahan dan culture meaning atau makna
cultural dari artifact atau teks yang diteliti. Kedua adalah proses atau bagaimana suatu produksi media atau isi pesannya dikreasi secara actual dan
diorganisasikan secara bersama. Ketiga adalah emergence, yakni pembentukan secara gradualbertahap dari makna sebuah pesan melalui pemahaman dan
interpretasi.
49