50
Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan metode semiotik. Semiotik adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda Sobur,
2004: 15. Dengan menggunakan metode semiotik, peneliti berusaha menggali realitas real yang didapatkan melalui interpretasi simbol- simbol dan tanda-
tanda yang ditampilkan sepanjang Iklan. Analisis semiotik termasuk dalam metode kualititaf. Tipe penelitian ini adalah deskriptif, dimana peneliti
berusaha untuk menggambarkan bagaimana pelajar direpresentasikan melalui sistem dan pada iklan Fruit Tea versi ”Pulo Gadung”.
3.2 . Kerangka Konseptual
3.2.1. Corpus
Didalam penelitian kualitatif diperlukan adanya suatu pembahasan masalah yang disebut corpus. Corpus adalah sekumpulan bahan terbatas yang
ditentukan pada perkembangannya oleh analisis kesemenaan. Corpus haruslah cukup luas untuk memberi harapan yang beralasan bahwa unsur- unsur akan
memelihara sebuah sistem kemiripan dan perbedaan yang lengkap. Corpus juga bersifat sehomogen mungkin, baik homogen pada taraf waktu sincrony
Kurniawan, 2000 : 70. Pada penelitian kualitatif ini memberikan peluang yang besar bagi
dibuatnya interpretasi alternatif. Corpus dalam penelitian ini adalah seluruh
adegan dalam Iklan Fruit Tea Versi ”Pulo Gadung”.
51
3.2.2. Definisi Operasional Konsep 3.2.2.1. Representasi
Representasi merupakan tindakan yang menghadirkan sesuatu lewat sesuatu yang lain diluar dirinya, biasanya berupa tanda atau symbol Piliang,
2006: 24. Representasi adalah proses dan hasil yang memberi makna khusus pada tanda. Melalui representasi, ide- ide ideologis dan abstrak mendapat
bentuk abstraknya. Representasi juga berarti sebuah konsep yang digunakan dalam proses sosial pemaknaan melalui sistem penandaan yang tersedia:
dialog, tulisan, video, film, fotografi, dsb. Representasi berasal dari kata dasar dalam bahasa Inggris represent yang bermakna stand for, artinya berarti, atau
juga act as a delegate for yang berarti bertindak sebagai perlambang atas sesuatu. Representasi juga dapat diartikan sebagai Proses dan hasil yang
memberi makna khusus pada tanda.
3.2.2.2. Pelajar
Remaja adalah usia transisi. Seorang individu, telah meninggalkan usia kanak-kanak yang lemah dan penuh kebergantungan, akan tetapi belum
mampu ke usia yang kuat dan penuh tanggung jawab, baik terhadap dirinya maupun terhadap masyarakat. Banyaknya masa transisi ini bergantung kepada
keadaan dan tingkat sosial masyarakat dimana ia hidup. Semakin maju masyarakat semakin panjang usia remaja, kaerna ia harus mempersiapkan diri
untuk menyesuaikan diri dalam masyarakat yang banyak syarat dan tuntutannya. Pelajar SLTA ini termasuk dalam katagori masa remaja yang
52
usianya kisaran 15 sampai dengan 18 tahun. Pelajar itu sendiri terdiri dari beberapa tingkatan yaitu pelajar Sekolah Dasar yang usianya bekisar 6 tahun
sampai dengan 12 tahun, Pelajar Sekolah Menengah Pertama yang usianya berkisar 13 tahun sampai dengan 15 tahun, dan pelajar Sekolah Menengah
Atas yang usianya berkisar antara 16 tahun sampai dengan 18 tahun. Pelajar SLTA itu sendiri adalah anak-anak yang usianya berkisar dari 16 tahun sampai
dengan 18 tahun yang memperoleh pendidikan formal di sekolah
3.3. Teknik Pengumpulan Data