X RMSEA AGFI CMIN DF TLI Tucker Lewis Index CFI

42

a. X

2 -Chi- Square Statistic Model yang akan diuji akan dipandang baik atau memuaskan bila nilai Chi-square rendah. Semakin kecil nilai X 2 semakin baik model tersebut karena dalam uji beda Chi-square, X 2 = 0 berarti benar-benar tidak ada perbedaan Ho diterima dan berdasarkan probabilitas dengan cut-of volume sebesar p0,05 atau p0,01 Hulland et.al, 1996 pada Ferdinand, 2000.

b. RMSEA

The Root Mean Square Error of Approximation Adalah sebuah indeks yang dapat digunakan untuk mengkompensasi chi-square stastic dalam sampel yang besar Baumgartner dan Homburg, 1996 pada Ferdinand, 2000. Nilai RMSEA menunjukkan goodness-of-fit yang dapat diharapkan bila model diestimasi dalam populasi dimana yang lebih kecil atau sama dengan 0,08 merupakan indeks untuk dapat diterima model yang menunjukan sebuah close-fit dari model itu berdasarkan degree of freedom Brown dan Cudeck, 1993 pada Ferdinand, 2000.

c. AGFI

Adjusted Goodness of Fit Index Adalah analog dari R 2 dalam regresi berganda Tanaka dan Huba, 1989 pada Ferdinand, 2000. Tingkat penerimaan yang direkomendasikan adalah bila AGFI mempunyai nilai sebesar 0,95 dapat di interprestasikan sebagai tingkatan yang good overall model fit baik sedangkan besaran nilai antara 0,90 – 0,95 menunjukkan 43 tingkatan yang cukup Adequate fit Hulland et al., 1996 pada Ferdinand, 2000.

d. CMIN DF

Adalah the minimum sample disrepency function yang dibagi dengan degree of freedom. CMIN DF tidak lain adalah statistic chi-square , X 2 dibagi dengan DF-nya disebut dengan X 2 relatif. Bila nilai X 2 relatif kurang dari 2,0 atau 3,0 adalah indikasi dari Acceptable Fit antara model dan data Arbockle, 1997.

e. TLI Tucker Lewis Index

Merupakan incremental indeks yang membandingkan sebuah model yang diuji terhadap sebuah baseline model, dimana nilai yang direkomendasikan sebagai acuan untuk diterimanya sebuah model adalah = 0,95 dan nilai yang mendekati 1 menunjukkan a very good fit Arbuckle, 1997.

f. CFI

Comparative Fit Index Dimana bila mendekati 1 mengidentifikasikan tingkat fit yang paling tinggi. Nilai yang direkomendasikan adalah CFI = 0,95 Arbickle, 1997. Hair et al., 1998 menjelaskan bahwa pola “confirmatory” menunjukkan prosedur yang dirancang untuk mengevaluasi utilitas hipotesis-hipotesis dengan pengujian fit antara model teoritis dan data empiris. Jika model teoritis menggambarkan “good fit” dengan data, maka model dianggap sebagai yang diperkuat sebaliknya, suatu model teoritis 44 tidak diperkuat jika teori mempunyai suatu “poor fit” dengan data. Amos dapat menguji apakah data “good fit” atau “poor fit”. Jika “good fit” model yang diuji sangat penting dalam penggunaan SEM. Pengujian terhadap model yang dikembangkan dengan berbagai kriteria goodness of fit yakni chi-square, probability, RMSEA, GFI, AGFI, CMINDF. Apabila model awal tidak “good fit” dengan data maka model dikembangkan dengan pendekatan two-step approach to SEM. Goodness of fit Indiees antara lain : 45 Tabel 3.1. Goodness Of Fit Indeces GOODNEESSO F FIT INDEX KETERANGAN CUT-OFF VOLUME X 2 – Chi-square Menguji apakah covariance populasi yang di ektimasi sama dengan cova-riante sampel apakah model sesuai data. Diharapkan kecil 1 s.d 5 atau paling baik diantara 1 2. Profitability Uji signigikan terhadap perbedaan matrik covariance data dan matrix covarience yang di ektimasi Minimum 0,1 atau 0,2  0,5 RMSEA Mengkompensasi kelemahan Chi- square pada sampel besar.  0,08 GFI Menghitung proporsi tertimbang variansi dalam matrix sampel yang dijelaskan oleh matrix covarience populasi yang di ektimasi analing dengan R 2 dalam regresi berganda  0,90 AGFI GFI yang disesuaikan dengan DF  0,90 CMINDF Kesesuaian data dengan model  2,00 TLI Perbandingan antara model yang diuji terhadap baselin model.  0,95 CFI Uji kelayakan model yang tidak sensitive terhadap besarnya sampel dan kerumitan model  0,95 Sumber : Hair et.al, 1998 46 BAB IV PEMBAHASAN Deskripsi Obyek Penelitian Sejarah Singkat CV. Batavia Express Surabaya CV Batavia Express didirikan pada bulan Februari 2008 yang didirikan oleh Bp Hendri. CV Batavia Express ini bergerak dalam bidang jasa Ekspedisi yaitu jasa pengiriman barang dan dokumen. Perusahaan ini didirikan karena, dalam era globalisasi ini, bisnis jasa sangat menguntungkan daripada bisnis lainnya. Hal ini dikarenakan banyaknya peminat atau konsumen yang ingin menggunakan jasa karena dirasa lebih praktis dan efisien dari segi waktu dan tenaga. Dari hal tersebut diatas, Bapak Hendri menangkap peluang tersebut untuk mendirikan bisnis jasa tersebut. Walaupun awalnya sulit untuk mencari konsumen, dengan adanya bekal dari teman untuk mengajak teman lainnya sehingga mendapatkan konsumen dan nama perusahaan CV Batavia Express mulai dikenal oleh konsumen yang akan menggunakan jasa pengiriman barang dan dokumen. Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek yang diteliti dalam penilitian ini adalah konsumen CV Batavia Express Surabaya. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengiriman barang dan dokumen yang melayani antar jemput 47 pengiriman barang dari dalam kota dan luar kota bahkan melakukan pengiriman sampai luar pulau. Gambaran Umum Subyek Penelitin Responden dalam penelitian ini adalah konsumen atau pelanggan CV Batavia Express Surabaya. Untuk memperjelas pembahasan berikut ini akan digambarkan karakteristik responden dalam penelitian ini berdasarkan usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan.

a. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia