Penyebab Stres Kerja DASAR TEORI
and Schultz, 1990 terhadap karyawan pabrik Volvo swedia yang menemukan bahwa penyebab stres pada karyawan adalah work overload.
b. Qualitative overload, adalah tingginya tingkat kesulitan pekerjaan yang
harus diselesaikan oleh karyawan. Berkaitan dengan hal ini French dalam Freser, 1985 menyatakan bahwa faktor penyebab stres kerja yang potensial adalah
ketidakmampuan karyawan dalam memenuhi tuntutan tugas yang terlalu tinggi. Stres timbul setiap kali terjadi perubahan keseimbangan sebuah komplek manusia,
mesin dan lingkungan. Menurut Frazer 1992, komplek itu merupakan suatu sistem interaktif, stres juga dapat dibangkitkan oleh berbagai sebab yang
sederhana maupun yang rumit. Locker Gregson, 2004 menyebutkan beberapa stresor yang diakibatkan
oleh pekerjaan, yaitu, beban kerja berlebihan–terlampau banyak tugas, tekanan waktu dan tenggat waktu yang tidak mungkin terpenuhi, perubahan prosedur,
komunikasi buruk–tidak tahu apa yang sedang terjadi dan tidak merasa sebagai bagian dari organisasi, peran kerja yang dipahami atau diidentifikasikan dengan
buruk. Stres kerja dapat terjadi sementara atau berkelanjutan, hal ini tergantung dari bagaimana karyawan tersebut dapat menangani dan mengatasinya.
Menurut Levi dalam, Frazer, 1992, akhir – akhir ini memang muncul kesadaran yang semakin tinggi bahwa kehidupan kerja telah menghadapkan
manusia pada banyak rangsangan psikologi sosial yang mungkin berbahaya. Faktor – faktor yang mungkin berpengaruh terhadap timbulnya stres kerja adalah
akibat dari komitmen manusia, hubungan dengan rekan – rekan kerja, penilaian , rutinitas, penggiliran, perubahan teknolgi yang cepat, urban dan sebagainya.
Luthans 1985 juga memberikan penjelasan bahwa, sumber – sumber stres bisa berasal dari empat faktor, yaitu :
a. Sumber dari luar organisasi, yang meliputi perubahan sosial, teknologi,
keluarga, kondisi ekonomi dan financial, kelas dan ras, dan kondisi lingkungan. b.
Sumber dari dalam organisasi, yaitu meliputi strategi dan kebijaksanaan administrasi, desain dan struktur organisasi, proses organisasi dan kondisi kerja.
c. Sumber kelompok, yang dikategorikan menjadi tiga area, yaitu : kurangnya
kohesivitas kelompok, kurangnya dukungan kelompok, dan interindividual, interpersonal dan intergroup konflik.
d. Sumber dari diri karyawan itu sendiri, misalnya peran yang ambigu, adanya
konflik di lingkungan keluarga dan kepribadian individu yang mempengaruhi dalam bekerja.
Menurut DSM IV R diperoleh 9 indikator stres karena dianggap sesuai dengan stres yang disebabkan oleh pekerjaan, yaitu ketidakpuasan kerja, perasaan
tertekan, perasaan cemas, komitmen yang rendah, rendahnya rasa harga diri dan percaya diri, mengingkari situasi, rasa kegagalan, rasa bermusuhan, kesulitan
konsentrasi. Selanjutnya dari 9 indikator tersebut digabung menjadi 5 indikator karena dianggap mempunyai pengertian yang sama. Hal ini dilakukan dengan
asumsi orang akan memberikan respon yang sama bila dihadapkan pada suatu persoalan yang muncul karena pekerjaan. Yaitu, perasaan cemas, ketidakpuasan
kerja, mengingkari situasi, kesulitan kerja dan komitmen yang rendah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI