Penelitian 1. Persiapan Penelitian Penelitian dan Pembahasan
Tabel 6 Hasil Penghitungan Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
Wiraniaga Non Wiraniaga
Kolmogorov-Smirnov 0,783 0,432
Asymp.Sigp 2-Tailed 0,572
0,992
Pada tabel. 6 dapat diketahui skor tingkat stres kerja pada karyawan wiraniaga diperoleh p sebesar 0,572, karena p 0,05 maka distribusi skor tingkat
stres adalah normal. Hasil uji normalitas untuk skor tingkat stres kerja pada karyawan non wiraniaga sebesar 0,992, karena p 0,05 maka distribusi skor
tingkat stres kerja adalah normal. b. Uji Homogenitas
Analisis ini dilakukan untuk menguji berlaku tidaknya asumsi untuk ANOVA yaitu apakah sampel memiliki varian yang sama. Homogenitas varian dalam
penelitian ini diketahui melalui Levene test seperti terlihat pada tabel.6 dibawah ini :
Tabel 7 Hasil Uji Homogenitas Varians
Levene Statistic df1
df2 Sig.
0,198 1 58
0,658
Ho dalam uji coba ini varian populasi adalah identik. Ho akan diterima jika nilai probabilitas lebih dari 0,05 p 0,05 sedangkan jika probabilitas kurang dari
0,05 maka Ho akan ditolak. Pada hasil analisa tabel. 7 terlihat bahwa Levene tes hitung adalah 0,198
dengan probabilitas 0,658 Dengan nilai probabilitas yang lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima, sehingga dapat dibuktikan memiliki kesamaan.
c. Uji Hipotesa Setelah dilakukan Uji Normalitas dan Uji Homogenitas maka dilakukan Uji
Hipotesa dengan menggunakan Independent Sample t-test dengan program SPSS 13,00 for Windows
. Hipotesis dalam penelitian ini adalah “Ada perbedaan tingkat stres kerja antara karyawan wiraniaga dan karyawan non wiraniaga PT Gramedia
Widiasarana Indonesia”. Rangkuman hasil Uji Hipotesis dapat kita lihat pada tabel. 8 berikut ini :
Tabel. 8 Rangkuman Hasil Uji Hipotesis Independent Sample t-Test
Stres Kerja wiraniaga
non wiraniaga
N 30 30
Mean 110.7333 100.6667
SD 11.64395 12.02392 Std Error
2.12588 2.19526
Df 58 T 3,294
P 0,002
Keterangan : Taraf Signifikasi 5 , two – tailed
N : Jumlah subjek
SD : Besarnya Standar Deviasi
T : Hasil perhitungan uji-t
P : Probabilitas
Jumlah subjek dari karyawan wiraniaga dan karyawan non wiraniaga adalah 60 orang. Berdasarkan tabel. 8 diatas dapat diketahui rerata Mean yang
diperoleh dari kelompok karyawan wiraniaga sebesar 110.7333, sedangkan rerata Mean dari karyawan non wiraniaga adalah 100.6667. Mean adalah jumlah skor
total dibagi dengan jumlah subjek hadi, 1997. Nilai standar deviasi dari karyawan wiraniaga sebesar 11.64395 dan nilai standar deviasi dari karyawan non
wiraniaga adalah 12.02392. Standar deviasi adalah pengukuran statistik yang digunakan untuk melihat variabilitas penyebaran nilai-nilai dan distribusi skor
Hadi, 1997. Pada tabel. 8 juga tercantum nilai standar error dari karyawan wiraniaga sebesar 2.12588 dan bagi karyawan non wiraniaga adalah 2.19526.
Standar error adalah deviasi standar error yang menunjukkan besarnya variasi error pengukuran pada sekelompok subjek Azwar, 1999. Nilai standar error dari
kedua kelompok subjek ini akan mempengaruhi perhitungan standar error perbedaan mean antara kedua kelompok subjek yang nantinya turut menentukan
harga uji-t. Harga uji-t 3,294 dan nilai P 0,002 adalah harga yang digunakan sebagai patokan dalam menolak atau menerima hipotesis. Nilai P = 0,002 pada
penelitian ini menjadikan hipotesis penelitian ini diterima karena P 0,05, sedangkan harga uji-t menunjukan nilai perbedaan antara kedua subjek penelitian.
Hasil dari penelitian yang terdapat pada tabel. 8 dapat diketahui bahwa karyawan wiraniaga memiliki tingkat stres kerja yang lebih tinggi daripada tingkat stres
kerja karyawan non wiraniaga. Hasil itu menjadikan hipotesis penelitian yaitu “ ada perbedaan tingkat Stres
kerja antara karyawan wiraniaga dan karyawan non wiraniaga PT Grasindo Jakarta” diterima. Perbedaan itu ditunjukkan pada tabel. 8 dengan perbedaan
Mean atau rerata yang diperoleh masing-masing kelompok karyawan wiraniaga yaitu 110.7333 dan karyawan non wiraniaga sebesar 100.6667.
d. Kategori Skor Penelitian Untuk mengetahui tingkat Stres kerja dari kelompok subyek penelitian
dilakukan dengan cara menguji signifikasi perbedaan antara mean empiris dan mean teoritis. Dengan cara ini, peneliti tidak menetapkan lebih dahulu kriteria
kategorisasinya melainkan akan menguji apakah mean kelompok subjek penelitian berbeda secara signifikan dari mean teoritis Azwar, 1993. Hasil
pengumpulan data penelitian, diperoleh data dengan deskripsi sebagai berikut : Tabel. 9
Deskripsi Data Penelitian
Deskripsi Data wiraniaga
non wiraniaga
Mean SD
Xmax Xmin
110.7333 11.64395
126.00 88.00
100.6667 12.02392
123.00 72.00
Berikut ini adalah hasil uji signifikasi antara mean empiris dan mean teoritis serta standar deviasi hasil penelitian.
Tabel. 10 Mean Teoritis, Mean Empiris, dan Standar Devias
i
Alat ukur Tingkat Stres Kerja
Mean Teoritis Mean empiris
SD
Karyawan wiraniaga 135
110.7333 11.64395
Karyawan non wiraniaga 135
100.6667 12.02392
Mean teoritik adalah rata-rata skor alat penelitian. Mean teoritik ini diperoleh dari angka yang menjadi titik tengah alat ukur penelitian. Mean empirik
adalah rata – rata skor data penelitian. Mean empirik diperoleh dari angka yang merupakan rata – rata data hasil penelitian. Pada tabel. 10 dapat dilihat bahwa
mean tingkat stres kerja baik karyawan non wiraniaga dan karyawan wiraniaga mempunyai skor lebih rendah dibandingkan skor teoritisnya. Berdasarkan hasil
tersebut maka dapat diketahui bahwa baik karyawan wiraniaga dan karyawan non PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
wiraniaga mempunyai kategori yang rendah atau bisa dikatakan memiliki kecenderungan memilih jawaban pada kategori yang rendah.